Karena kehidupan ini adalah kumpulan dari Formula Tuhan yang sempurna, maka tidak ada kejadian apapun keluar dari system yang sudah di set Oleh Tuhan. Makan kenyang, Haus obatnya minum. Jatuh ke bawah, besi lebih cepat jatuhnya dibanding kapas, Air mengalir, angin bertiup dan seluruh detail detail kehidupan.
Untuk itu kita disarankan untuk "membaca" kehidupan ini. Jadi sebagai trainer, maka wajib untuk menjadi mudah terinspirasi, karena ilmu kehidupan, ilmu manusia dan ilmu lainya itu bertebaran di muka bumi ini. Ketika kita mudah terinspirasi, maka akan mudah pula menemukan insight.
David A Sousa menjelaskan bagaimana otak kita belajar, sehingga ada sebuah kesimpulan bahwa hasil dari proses belajar adalah:
• Lecture (5%)
• Membaca (10%)
• Presentation with audiovisual (20)
• Demonstratuion (30%)
• Discustion Group (50)
• Practice by doing (75%)
• Teaching Other (90%)
Itulah angka angka yang dihasilkan. dari proses belajar. Termasuk di dalamnya akan menjadi acuan dari cara kita mengajar, cara kita men-design training. Namun demikian saya tetap akan berpesan kepada sahabat sukses: HATI HATI
Coba cermati pertanyaan saya berikut :
• Bagaimana supaya bisa mendapatkan hasil 100% ?
• Bagaimana supaya 200% ?
• Bagaimana supaya jauh lebih banyak? 100.000%?
Dengan methode diatas tentu Anda hanya maksimal 90% dari pelajaran yang anda sampaikan. Kemudian secara ekstrim, para audience tidak akan mendapatkan hasil lebih dari yang anda ajarkan. Wah ini bisa sangat berbahaya dan tidak efektif.
Seharusnya belajar bisa menghasilkan ratusan ribu persen atau bahkan tak terbatas. Apakah mungkin? Sangat mungkin! Terbukti kecerdasan dan ilmu seseorang bukan sum dari ilmu guru TK+Guru SD+Guru SMA+Dosen dan seterusnya. Namun ada proses penemuan, proses penggabungan, proses eliminasi dan proses lainya sehingga menjadi skill, knowlegde dan juga value dan belief dari seseorang.
Kalau begitu, ini menjadi sebuah pertanyaan bagi kita para trainer, bagaimana seharusnya mengajar dan men-deliver materi? Ada kegelisahan dalam diri saya, ketika membantu Asia Putri, anak saya belajar menyiapkan UASBN. Anak saya itu belajar konten. Saya masih bisa menerima, karena memang masih anak SD dan jenis ilmu yang dipelajari. Namun demikian seharusnya audience, peserta, murid haruslah diajari, bagaimana belajar.
Sahabat sukses, sudah saatnya kita mendorong audience/peserta training kita untuk mudah terinspirasi, sehingga mampu menemukan ilmu ilmu degan mudah. Audience kita harusnya diajari untuk mudah terinspirasi, sehingga mereka akan lebih mudah memformulasikan ilmu ilmu yang diserap. Ketika peserta training atau seminar kita ajak untuk mudah terinspirasi, maka hasilnya bisa luar biasa. Bisa 100% bahkan melebihi apa yang kita sampaikan. Mereka akan menggabungkan ilmunya dengan ilmu yang kita sampaikan. Mereka akan menemukan ide dan ilmu tambahan.
Jadikanlah audience anda mudah terinspirasi, bagaimana belajar dan bagaimana memformulasikan. Karena orang cerdas bukanlah orang orang yang banyak menghafal nama nama dan angka angka, namun orang cerdas adalah orang yang mudah terinspirasi, layaknya Newton dengan ilmu gravitasinya, yang terinspirasi atau terkuatkan teorinya dengan jatuhnya buah apel.
Salam Perubahan
Hari Subagya
www.bisnispartner.com
No comments:
Post a Comment