Zig Ziglar, motivator kenamaan masa kini yang juga penulis buku
best seller dunia ‘See You at the Top’, menyebutkan bahwa kebutuhan manusia akan
motivasi seperti kita butuhkan mandi. Ya, memang seperti itulah analogi
sederhananya.
Kebutuhan terhadap motivasi disamakan dengan kebutuhan
terhadap mandi? Artinya, jika waktu mandi terakhir yang kita lakukan sudah
cukup lama, pasti muncul rasa yang tidak nyaman di tubuh. Jika sudah tidak lama
melakukan kegiatan ‘mandi’, badan bisa gatal-gatal. Perasaan terasa mengantuk
terus. Tidak segar, dll. Pada saat seperti itulah kita perlu mandi. Sehingga
mandi tidak hanya kewajiban di waktu pagi dan sore, mau berangkat kerja dan
pulang kerja, atau pada saat mau berangkat sekolah bagi para pelajar saja, tapi
mandi sudah menjadi kebutuhan. Sehingga
jika tidak melakukannya akan merugikan diri sendiri.
Karena mandi adalah kebutuhan tubuh (diri), maka kita akan
berusaha untuk memenuhinya. Pemenuhan kebutuhan adalah sesuatu yang selalu
diperjuangkan. Apapun bentuk kebutuhannya, manusia akan terus berupaya
memenuhinya.
Demikian juga lah kebutuhan kita terhadap motivasi. Harus
dipenuhi. Supaya kita bisa bersemangat untuk memenuhi kebutuhan terhadap
motivasi tersebut, kita harus terlebih dahulu menerima paradigma Zig Ziglar di
atas. Cara pandang yang meyakini bahwa manusia membutuhkan motivasi yang
sering, konsisten dan berketerusan.
Karena sebagai manusia, kondisi hati kita sangat terpengaruhi
oleh kejadian, peristiwa, dan kondisi sekitar. Sehingga level motivasi pun
sangat punya keterkaitan dengan suasana hati tersebut. Hal ini berlaku umum.
Terjadi kepada siapapun. Dengan demikian, agar motivasi tingkat tinggi agar
terus terjaga ditengah ‘gempuran’ keadaan sekitar, maka kita butuh akan ‘mandi’
motivasi. Jika tidak segera ‘mandi’ motivasi’, maka hati, perasaan, dan
motivasi akan terasa tidak nyaman,
gatal-gatal dan tidak segar.
Kebutuhan ini bukan hanya berlaku bagi masyarakat umum. Bahkan seorang
motivator pun harus selalu berupaya melakukan kegiatan-kegiatan untuk pemenuhan
kebutuhan terhadap motivasi tersebut.
Penulis buku The Courage to Succeed: Menjadikan Hidup Sebagai Mahakarya, Ruben Gonzalez,
yang juga atlet seluncur es peraih medali emas di Olimpiade 1984, menyampaikan
poin-poin berikut ini yang menurut saya bisa membantu kita untuk bisa terus
termotivasi. Ruben menjelaskan bahwa untuk mengubah catatan
motivasi dan inpirasi di bukunya menjadi perilaku yang positif dan penuh
motivasi dalam setiap kegiatan yang kita lakukan sehari-hari maka perlu
melakukan beberapa hal berikut.
1.
Baca buku, kalimat, ungkapan, dan frasa-frasa
motivasi berkali-kali.
2.
Garisbawahi dan buatlah catatan terhadap kalimat motivasi tersebut.
3.
Baca ulang kalimat-kalimat yang telah
digarisbawahi dan warnai.
4.
Terapkan segera materi yang kita pelajari.
5.
Prioritaskan apa yang hendak kita pelajari.
6.
(Ini poin tambahan dari saya), meniru ungkapan Sunan
Kali Jaga dalam Tombo Ati-nya:
Bergaullah dengan orang-orang soleh
(baca: motivator)J.
Dengan menerapkan keenam poin di atas secara konsisten, insyaAllah kebutuhan kita terhadap
motivasi tetap bisa terpenuhi.
Semoga berguna.
Bandung, 3 November 2011, 16:43:00
Dimuat juga di: http://hminews.com/news/mandi-dan-motivasi/
Dimuat juga di: http://hminews.com/news/mandi-dan-motivasi/
No comments:
Post a Comment