Berikut ini adalah ungkapan yang cukup sarkastik. Terasa getir. Namun, inilah yang sering terlihat di banyak negara, khususnya negara-negara berkembang yang banyak dipimpin oleh pemerintahan yang lalim. Tulisan berikut menuntut kedewasaan kita dalam memahaminya.
--
Ibumu, dia adalah pengatur keuangan, sehingga kita sebut dia PEMERINTAH. Kami disini untuk memenuhi kebutuhanmu sehingga kau kita sebut RAKYAT. Bibi pembantu kita anggap sebagai BURUH. Sekarang adikmu yang masih bayi, kita sebut dia MASA DEPAN. Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu.
Anak itu lantas pergi ke kamar orang tuanya, dan melihat ibunya sedang tidur nyenyak serta mendengkur. Dia tak ingin membangunkan ibunya, karenanya ia pergi ke kamar pembantu. Pintunya terkunci, dan dia mengintip dari lubang kunci, dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan si pembantu. Dia menyerah dan kembali ke kamarnya.
--
Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya,"Ayah,
dapatkah kau jelaskan apakah politik itu? Ayah berkata,"Nak, aku akan menjelaskan
seperti ini: Aku adalah pencari nafkah bagi keluarga, jadi sebutlah aku
KAPITALISME.
Ibumu, dia adalah pengatur keuangan, sehingga kita sebut dia PEMERINTAH. Kami disini untuk memenuhi kebutuhanmu sehingga kau kita sebut RAKYAT. Bibi pembantu kita anggap sebagai BURUH. Sekarang adikmu yang masih bayi, kita sebut dia MASA DEPAN. Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu.
Anak tersebut masuk ke kamarnya dan memikirkan apa yang baru
saja dikatakan ayahnya. Tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia
bangun dan memeriksanya, dan dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor, karena
adiknya pipis dan buang air besar.
Anak itu lantas pergi ke kamar orang tuanya, dan melihat ibunya sedang tidur nyenyak serta mendengkur. Dia tak ingin membangunkan ibunya, karenanya ia pergi ke kamar pembantu. Pintunya terkunci, dan dia mengintip dari lubang kunci, dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan si pembantu. Dia menyerah dan kembali ke kamarnya.
Pagi berikutnya, anak kecil itu berkata pada ayahnya,
"Kurasa sekarang aku, mengerti apa itu politik",
Ayah menjawab, "Bagus, Nak, ceritakan padaku pendapatmu tentang politik.",
Si anak segera menjawab: "Ketika Kapitalisme sedang memanfaatkan Buruh, Pemerintah tidur, Rakyat hanya bisa menonton dan bingung, melihat Masa Depan berada dalam kesulitan besar.
Ayah menjawab, "Bagus, Nak, ceritakan padaku pendapatmu tentang politik.",
Si anak segera menjawab: "Ketika Kapitalisme sedang memanfaatkan Buruh, Pemerintah tidur, Rakyat hanya bisa menonton dan bingung, melihat Masa Depan berada dalam kesulitan besar.
---
'Disebarluaskan oleh milis-milis para aktivis' Saya sendiri sulit men-trace siapa penulis awalnya:)
*picture is powered by google
No comments:
Post a Comment