Hari ini saya mencoba browsing di
mesin pencari internet dan mencari artikel dengan kata kunci persis sama dengan
judul artikel ini. Hasilnya saya temukan lebih dari sejuta delapan ratus ribu
artikel terkait. Wow, luarbiasa bukan? Sudah begitu banyak ulasan tentangnya;
Kepemimpinan Efektif. Para pembaca sekalian pun mungkin sudah sering menjumpai
tulisan dengan judul yang sama.
Lalu kenapa harus ditulis lagi
jika sudah banyak? Alasannya sederhana saja; saya menggunakan pepatah orang
Minang berikut sebagai alasannya; lanca
kaji dek diulang; bisa karena terbiasa. Lagi pula, tidak semua artikel sama
cara penyajiannya meskipun sama judulnya. Mudah-mudahan saja artikel singkat
ini menambah lagi satu hal yang berbeda dan baru untuk wawasan kita semua.
Semoga.
Sebagai informasi tambahan,
artikel ini saya sarikan dari salah satu bab dari buku Andrei Gostik dengan
judul: The Carrot Principle. Menurutnya berikut inilah hal-hal yang mendasari
kepemimpinan yang efektf.
Mari kita mulai saja:
Pertama: Penentuan tujuan.
Seorang pemimpin harus memastikan
dari awal bahwa semua anggota teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi.
Apa visi dan misi organisasi harus sudah terinternalisasi di diri masing-masing
anggota. Inilah salah satu alasan kenapa banyak di dinding-dinding kantor
perusahaan kita jumpai figura bertuliskan Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu
perusahaan tersebut. Karena top management menginginkan semua yang terlibat di
organisasinya tahu arah dan tujuan organisasinya.
Team tidak akan kehilangan arah
dalam memacu roda organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah
fase mendasar dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
Kedua: Komunikasi.
Semua kebijakan, keputusan,
informasi atau berita apapun yang dibuat oleh top management terkait kebaikan
perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua anggota team. Banyak media
yang bisa digunakan untuk menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam
mengomunikasikan sesuatu kepada teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media
email, notes, memo dinas, chat-group, atau internal communication tools
lainnya.
Dan bagi pemimpin efektif,
media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif,
kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua karyawan
dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat pemahaman
yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara komunikasi yang lebih ‘intim’.
Man-to-man communication. Dia akan temui langsung teamnya, dan memastikan
setiap anggota teamnya memahami apa yang dikomunikasikannya tersebut.
Ketiga: Kepercayaan.
Komunikasi yang efektif didasari
dengan adanya saling percaya antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
tersebut; dalam hal ini antara leader dengan bawahannya. Penentuan arah tujuan
organisasi sudah dibuat, kemudian dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di
atas kepercayaan. Bagaimana mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi
atasan bila bawahannya tidak ‘percaya’ kepada leadernya. Prinsip ini sangat
dipahami oleh pemimpin efektif.
Keempat: Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)
Dasar keempat adalah
pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak pemimpin yang akhirnya gagal
menjalankan beberapa proyek karena melalaikan dasar ini. Hal ini tidak
dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan organisasi, tapi
ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari semua orang yang terlibat
dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan kaidah check-list;
monitoring.
Semua karyawan atau bawahan
merasa diawasi sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang
terbaik. Kalaupun suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi,
kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan
mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir
pekerjaan / proyek.
*Picture is powered by google
Simak juga artikel berikut:
Empat Dasar Kepemimpinan Efektif
Mengatasi Bawahan yang Sulit
Modal Dasar kepemimpinan
The Power of FERI
*Picture is powered by google
Simak juga artikel berikut:
Empat Dasar Kepemimpinan Efektif
Mengatasi Bawahan yang Sulit
Modal Dasar kepemimpinan
The Power of FERI