Alkisah, di satu desa, sudah sangat lama tidak turun hujan, sumber air mulai mengering dan penduduk mulai mengeluh. Rapat desa memutuskan untuk meminta seorang kyai bersama para santrinya untuk memimpin shalat istisqa' (shalat minta hujan) dan doa-doa.
Terkumpullah 500 orang santri bersiap shalat istisqa' dan memanjatkan doa dipimpin oleh sang kyai. Dari 500 orang santri tersebut semuanya memegang kitab suci Al Quran, tetapi uniknya dari 500 orang santri tersebut hanya ada 1 orang yang membawa kitab suci dan ... payung !!
Tentunya sang kyai juga membawa payung. Melihat fenomena tersebut, sang kyai hanya tersenyum. Sesuai shalat istisqa' dan doa bersama, sang kyai menguji sang santri yang membawa payung tersebut, "saya perhatikan dari 500 santri ini hanya kamu yang bawa payung, kenapa?"
Sang santri menjawab, "karena saya yakin hujan akan turun".
---
Apa hikmah yang bisa kita petik dari kisah diatas?
Sederhana ...
Selama ini kita begitu gigihnya berjuang, "fight", ber-jibaku demi mengejar kesuksesan. Siang hari kita bekerja penuh semangat dan antusiasme, di malam hari kita berdoa kepada Tuhan.
Tetapi ...
Perlu juga sekali-kali kita menguji diri kita sendiri, dengan mengajukan pertanyaan "apakah kita yakin kita akan sukses?" Lalu persiapan "payung" apa yang sudah kita bawa sejak saat ini?
Teman saya sibuk membangun garasi dan carport di rumahnya, padahal kemana-mana dia masih pakai motor. Ramai tetangga membicarakan gelagatnya, namun teman saya ini hanya menjawab, "Kan saya yakin bakalan punya mobil dalam waktu dekat". Yaak ... dia memang ada bisnis yang dikerjakan dan dia pun berdoa dengan khusyuk dan memang dia berencana akan membeli mobil (maklum anaknya 3, nggak muat diangkut semua pakai motor kan?).
Lalu,
Pertanyaannya ....
Sejauh mana tingkat keyakinan kita terhadap usaha-usaha mengejar sukses yang kita lakukan selama ini?
"Payung" apa saja yang sudah kita persiapkan sejak saat ini?
Yuuk, Silahkan dipersiapkan "payung" masing-masing. Semoga Tuhan berkenan mengabulkan doa-doa kesuksesan kita.
Sebab suksesnya kita adalah bukan untuk diri kita sendiri, melainkan suksesnya kita adalah sebuah amanat untuk berbagi dan membantu orang-orang lain untuk bisa sukses juga.
---
*Diemailkan oleh john.arianto@intiartamadani.com
untuk milist The Profec
Terkumpullah 500 orang santri bersiap shalat istisqa' dan memanjatkan doa dipimpin oleh sang kyai. Dari 500 orang santri tersebut semuanya memegang kitab suci Al Quran, tetapi uniknya dari 500 orang santri tersebut hanya ada 1 orang yang membawa kitab suci dan ... payung !!
Tentunya sang kyai juga membawa payung. Melihat fenomena tersebut, sang kyai hanya tersenyum. Sesuai shalat istisqa' dan doa bersama, sang kyai menguji sang santri yang membawa payung tersebut, "saya perhatikan dari 500 santri ini hanya kamu yang bawa payung, kenapa?"
Sang santri menjawab, "karena saya yakin hujan akan turun".
---
Apa hikmah yang bisa kita petik dari kisah diatas?
Sederhana ...
Selama ini kita begitu gigihnya berjuang, "fight", ber-jibaku demi mengejar kesuksesan. Siang hari kita bekerja penuh semangat dan antusiasme, di malam hari kita berdoa kepada Tuhan.
Tetapi ...
Perlu juga sekali-kali kita menguji diri kita sendiri, dengan mengajukan pertanyaan "apakah kita yakin kita akan sukses?" Lalu persiapan "payung" apa yang sudah kita bawa sejak saat ini?
Teman saya sibuk membangun garasi dan carport di rumahnya, padahal kemana-mana dia masih pakai motor. Ramai tetangga membicarakan gelagatnya, namun teman saya ini hanya menjawab, "Kan saya yakin bakalan punya mobil dalam waktu dekat". Yaak ... dia memang ada bisnis yang dikerjakan dan dia pun berdoa dengan khusyuk dan memang dia berencana akan membeli mobil (maklum anaknya 3, nggak muat diangkut semua pakai motor kan?).
Lalu,
Pertanyaannya ....
Sejauh mana tingkat keyakinan kita terhadap usaha-usaha mengejar sukses yang kita lakukan selama ini?
"Payung" apa saja yang sudah kita persiapkan sejak saat ini?
Yuuk, Silahkan dipersiapkan "payung" masing-masing. Semoga Tuhan berkenan mengabulkan doa-doa kesuksesan kita.
Sebab suksesnya kita adalah bukan untuk diri kita sendiri, melainkan suksesnya kita adalah sebuah amanat untuk berbagi dan membantu orang-orang lain untuk bisa sukses juga.
---
*Diemailkan oleh john.arianto@intiartamadani.com
untuk milist The Profec
No comments:
Post a Comment