Berikut ini adalah urutan / ranking sekolah berdasarkan rata-rata nilai ujian murni pada Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Tingkat Atas / Madrasah Aliyah tahun 2013. Nilai rata-rata yang dimaksud adalah nilai rata-rata yang mengikuti UN pada setiap sekolah. Data saya kutip dari Klik Disini.
10 sekolah dengan rata-rata nilai Ujian Nasional tertinggi:
1. SMAN 4 Denpasar (9,17);
2. MAN Insan Cendikia Serpong (8,93);
3. SMA Kristen 1 BPK Penabur Jkt (8,88);
4. SMA Santa Ursula Jkt (8,87);
5. SMAN 1 Denpasar (8,81);
6. SMAN 3 Lamongan (8,81);
7. SMAN 1 Babat Lamongan (8,81);
8. SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh (8,79);
9. SMAN 1 Kembangbahu Lamongan (8,78); dan
10. SMAN 8 Jakarta (8,74).
Jika kita kelompokkan berdasarkan kota/kabupaten, maka berikut ini hasilnya:
· Jakarta: 3 Sekolah (SMA Kristen 1 BPK Penabur, SMA Santa Ursula dan SMAN 8)
· Lamongan: 3 Sekolah (SMAN 3 Lamongan, SMAN 1 Babat Lamongan dan SMAN 1 Kembangbahu Lamongan)
· Denpasar: 2 Sekolah (SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Denpasar)
· Banda Aceh: 1 Sekolah (SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh)
· Serpong, Tangerang: 1 Sekolah (MAN Insan Cendikia Serpong)
Berdasarkan data top TEN di atas, artinya 30 persen sekolah yang ‘bermutu tinggi’ masih didominasi oleh Jakarta, sebagai ibu kota negara, tempat dimana semua fasilitas pendidikan dapat ditemukan. Tentu ini tidak mencengangkan. Justru yang membanggakan adalah bahwa sekolah-sekolah yang berada di daerah pun menampilkan prestasi yang tidak kalah hebatnya.
Sebut saja misalnya Lamongan. Mereka menempatkan tiga sekolahnya sekaligus dalam urutan top TEN tersebut. Sama dengan prestasi yang diraih Jakarta. Jauhnya sekolah-sekolah mereka dari pusat Negara tidak menyurutkan niat dan semangat belajar dari siswa-siswinya. Saya perlu merasa menyampaikan satu kalimat sanjungan berikut ini untuk semua masyarakat Lamongan: Lamongan HEBAT! Dulu saya kenal nama daerah ini karena soto dan pecel lele-nya saja. Tapi kini saya mengenalnya sebagai tempatnya siswa-siswi SMA/MA bernilai tinggi. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan juga menular kepada daerah-daerah lainnya.
Kalau dibandingkan dalam kelompok sekolah di Jawa dan luar Jawa, maka mulai tampak adanya kesenjangan. 70 persen sekolah ‘bermutu’ ada di pulau Jawa. Yang diluar Jawa pun, hanya ada kota Denpasar dan Banda Aceh. Tidak terlihat ada sekolah dari Kalimantan, Sulaw esi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dll. Dari sini terlihat pemerataan mutu pendidikan masih menjadi tugas berat Kementerian Pendidikan Nasional, termasuk tugas kita juga tentunya sebagai masyarakat.
Kemudian, jika dilihat berdasarkan status sekolahnya, apakah sekolah negeri atau swasta, berikut ini datanya:
· Sekolah Negeri: 8 Sekolah
· Sekolah Swasta: 2 Sekolah
Ya, datanya menunjukkan masih didominasi oleh sekolah-sekolah milik Negara. Tapi 20 persen bukanlah angka yang kecil. Sumbangsih swasta (masyarakat) dalam misi Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa layak diapresiasi setinggi-tingginya. Dengan pengelolaan anggaran milik sendiri, sekolah-sekolah swasta ini dapat berprestasi dengan baik. Dan dimasa yang akan datang, pastinya akan lebih baik lagi. Semoga!
Salam Indonesia-kita,
<![endif]-->
10 sekolah dengan rata-rata nilai Ujian Nasional tertinggi:
1. SMAN 4 Denpasar (9,17);
2. MAN Insan Cendikia Serpong (8,93);
3. SMA Kristen 1 BPK Penabur Jkt (8,88);
4. SMA Santa Ursula Jkt (8,87);
5. SMAN 1 Denpasar (8,81);
6. SMAN 3 Lamongan (8,81);
7. SMAN 1 Babat Lamongan (8,81);
8. SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh (8,79);
9. SMAN 1 Kembangbahu Lamongan (8,78); dan
10. SMAN 8 Jakarta (8,74).
Jika kita kelompokkan berdasarkan kota/kabupaten, maka berikut ini hasilnya:
· Jakarta: 3 Sekolah (SMA Kristen 1 BPK Penabur, SMA Santa Ursula dan SMAN 8)
· Lamongan: 3 Sekolah (SMAN 3 Lamongan, SMAN 1 Babat Lamongan dan SMAN 1 Kembangbahu Lamongan)
· Denpasar: 2 Sekolah (SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Denpasar)
· Banda Aceh: 1 Sekolah (SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh)
· Serpong, Tangerang: 1 Sekolah (MAN Insan Cendikia Serpong)
Berdasarkan data top TEN di atas, artinya 30 persen sekolah yang ‘bermutu tinggi’ masih didominasi oleh Jakarta, sebagai ibu kota negara, tempat dimana semua fasilitas pendidikan dapat ditemukan. Tentu ini tidak mencengangkan. Justru yang membanggakan adalah bahwa sekolah-sekolah yang berada di daerah pun menampilkan prestasi yang tidak kalah hebatnya.
Sebut saja misalnya Lamongan. Mereka menempatkan tiga sekolahnya sekaligus dalam urutan top TEN tersebut. Sama dengan prestasi yang diraih Jakarta. Jauhnya sekolah-sekolah mereka dari pusat Negara tidak menyurutkan niat dan semangat belajar dari siswa-siswinya. Saya perlu merasa menyampaikan satu kalimat sanjungan berikut ini untuk semua masyarakat Lamongan: Lamongan HEBAT! Dulu saya kenal nama daerah ini karena soto dan pecel lele-nya saja. Tapi kini saya mengenalnya sebagai tempatnya siswa-siswi SMA/MA bernilai tinggi. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan juga menular kepada daerah-daerah lainnya.
Kalau dibandingkan dalam kelompok sekolah di Jawa dan luar Jawa, maka mulai tampak adanya kesenjangan. 70 persen sekolah ‘bermutu’ ada di pulau Jawa. Yang diluar Jawa pun, hanya ada kota Denpasar dan Banda Aceh. Tidak terlihat ada sekolah dari Kalimantan, Sulaw esi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dll. Dari sini terlihat pemerataan mutu pendidikan masih menjadi tugas berat Kementerian Pendidikan Nasional, termasuk tugas kita juga tentunya sebagai masyarakat.
Kemudian, jika dilihat berdasarkan status sekolahnya, apakah sekolah negeri atau swasta, berikut ini datanya:
· Sekolah Negeri: 8 Sekolah
· Sekolah Swasta: 2 Sekolah
Ya, datanya menunjukkan masih didominasi oleh sekolah-sekolah milik Negara. Tapi 20 persen bukanlah angka yang kecil. Sumbangsih swasta (masyarakat) dalam misi Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa layak diapresiasi setinggi-tingginya. Dengan pengelolaan anggaran milik sendiri, sekolah-sekolah swasta ini dapat berprestasi dengan baik. Dan dimasa yang akan datang, pastinya akan lebih baik lagi. Semoga!
Salam Indonesia-kita,
<![endif]-->