Perilaku Organisasi
menurut Stephen P. Robbins adalah bidang studi yang mempelajari dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan tujuan
mengaplikasikan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektivitas
organisasi. Robbins menjelaskan bahwa perilaku organisasi adalah studi yang
mengambil pandangan mikro – memberi tekanan pada individu-individu dan
kelompok-kelompok kecil.
picture is powered by google |
Perilaku organisasi
memfokuskan diri kepada perilaku di dalam organisasi dan seperangkat prestasi
dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan kepuasan kerja
adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu, yang
secara khas dipelajari dalam perilaku organisasi adalah persepsi, nilai-nilai,
pengetahuan, motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam topik mengenai kelompok
adalah peran, status kepemimpinan, komunikasi, dan konflik. Perilaku organisasi
memandang masalah organisasi adalah masalah manusia. Dengan demikian inti dan
determinan studi perilaku organisasi adalah tentang manusia.
Tujuan studi perilaku
organisasi pada dasarnya ada tiga, yaitu menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan perilaku manusia.
1. Menjelaskan
perilaku manusia.
Artinya adalah kajian perilaku organisasi berusaha untuk
mencari tahu faktor-faktor penyebab perilaku seseorang atau kelompok.
Penjelasan fenomena dalam manajemen merupakan hal yang penting karena membantu
para manajer (atasan) dalam membuat sebuah keputusan, proyek atau sasaran
kelompok.
Contoh di tempat kerja: Dalam pembuatan sebuah proyek lintas departemen,
manajemen Zalora selalu mencarikan orang yang pas untuk setiap posisinya.
Pencarian orang yang pas ini bisa menjadi lebih mudah ketika manajemen sudah
mengetahui ‘mapping’ perilaku setiap individu yang terlibat dalam organisasi.
Melalui penjelasan perilaku manusia, manajemen dapat mengetahui ‘siapa’ akan
bertindak ‘apa’ sehingga pencarian ‘orang yang pas’ untuk suatu proyek yang
dimaksud bisa menjadi lebih mudah dilakukan.
2. Meramalkan
perilaku manusia
Berarti studi perilaku organisasi ini dapat membantu
memprediksi kejadian atau fenomena organisasi di masa yang akan datang.
Pengetahuan terhadap faktor-faktor penyebab munculnya perilaku individu atau
kelompok membantu manajer meramalkan akibat-akibat dari suatu program atau
kebijakan organisasi.
Contoh: Agak
mirip dengan poin 1 di atas, namun ini biasanya berlaku untuk sebuah aturan
atau kebijakan baru yang akan diluncurkan. Manajemen menjadi sangat terbantu
dalam pembuatan keputusan atau kebijakan karena sudah dapat memprediksi respon yang
akan diberikan oleh karyawan. Mekanismenya, biasanya top manajemen akan
mengumpulkan seluruh ‘head of departments’ termasuk head of HR untuk dimintai
pendapatnya tentang apa kira-kira respon dari karyawan ketika
keputusan/kebijakan baru diluncurkan. Head of departments sudah menyimpan data-data perilaku setiap karyawan yang didapat berdasarkan observasi sebelumnya.
3. Mengendalikan
perilaku manusia
Artinya bahwa kajian perilaku organisasi ini dapat
menyediakan berbagai strategi dalam mengarahkan perilaku individu atau
kelompok. Di antara strategi yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah
strategi kepemimpinan, motivasi dan pengembangan tim kerja yang efektif.
Contoh:
Untuk memastikan bahwa perilaku manusia dalam organisasi tetap baik, disiplin
dan.’comply’ pada aturan, diberlakukan sebuah reward and punishment system.
Melalui pendekatan ini terbukti perilaku manusia lebih mudah untuk
dikendalikan. Bagi yang berperilaku sesuai dengan aturan organisasi dan well
performed akan mendapatkan reward, sebaliknya bagi yang berperilaku
tidak baik akan dikenakan ‘punishment’ yang sebelumnya sudah disepakati oleh
semua pihak, termasuk oleh karyawan sendiri. Agar system reward and punishment
ini dapat berjalan dengan efektif, top manajemen selalu melakukan ‘reminding’
kepada semua karyawan di setiap ‘town-hall’ atau gathering semua karyawan
setiap bulannya. Puncaknya, dalam siklus tahunan, akan diberikan feedback
report kepada setiap karyawan dalam bentuk annual performance report.
No comments:
Post a Comment