2024/12/06
2024/10/28
Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Relevansinya dengan Kondisi Pemuda Indonesia Saat Ini
Tantangan yang Dihadapi Pemuda Indonesia Saat Ini
Perkembangan teknologi dan globalisasi memberikan pengaruh besar terhadap gaya hidup dan pandangan pemuda Indonesia saat ini. Akses terhadap informasi menjadi sangat mudah, namun di sisi lain juga rentan terhadap perpecahan melalui penyebaran berita palsu (hoaks), ujaran kebencian, serta konten-konten yang mengandung radikalisme dan intoleransi. Pemuda saat ini menghadapi realitas sosial yang beragam, di mana adanya kesenjangan sosial, ekonomi, serta polarisasi politik sering kali memengaruhi pandangan mereka terhadap identitas nasional.
Selain itu, arus budaya asing dan pengaruh media sosial turut menggeser nilai-nilai kebangsaan dan rasa cinta tanah air. Banyak pemuda yang lebih terfokus pada pencarian identitas pribadi atau kelompok, hingga lupa akan pentingnya persatuan sebagai bangsa. Fenomena ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi cita-cita persatuan yang dulu disemangati oleh Sumpah Pemuda.
Relevansi Sumpah Pemuda bagi Pemuda Masa Kini
Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda sebetulnya masih sangat relevan dan krusial untuk diperkuat di kalangan generasi muda Indonesia saat ini, terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Berikut beberapa relevansi Sumpah Pemuda yang masih aktual:
Penguat Identitas Nasional
Di tengah gempuran budaya asing dan ideologi yang dapat mengancam kesatuan bangsa, Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya memiliki identitas nasional yang kuat. Menghidupkan semangat cinta tanah air serta menghargai keberagaman dapat menjadi cara efektif untuk menjaga integritas bangsa.Menghargai Keberagaman sebagai Kekuatan
Pada tahun 1928, para pemuda datang dari berbagai latar belakang suku dan budaya, namun mampu bersatu demi tujuan bersama. Di era modern ini, menghargai keberagaman masih relevan dan justru harus ditingkatkan untuk menghindari diskriminasi dan konflik. Sebagai bangsa yang majemuk, perbedaan budaya, agama, dan adat harus dipandang sebagai kekuatan untuk memperkuat bangsa.Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi
Sumpah Pemuda juga dapat dijadikan pedoman untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan intoleransi di kalangan pemuda. Menghidupkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat menumbuhkan sikap inklusif, saling menghormati, dan gotong royong, sehingga pemuda Indonesia lebih kebal terhadap ajaran-ajaran yang memecah belah.Pentingnya Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan
Dalam Sumpah Pemuda, para pemuda berani untuk menyuarakan perubahan dan menghadapi tantangan bersama. Saat ini, pemuda perlu mengambil peran sebagai agen perubahan yang inovatif, berdaya saing, dan berwawasan kebangsaan yang kuat. Dalam era digital, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, seperti mengedukasi masyarakat melalui media sosial, membuat konten positif, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang membangun solidaritas.
Upaya Memperkuat Nilai-Nilai Sumpah Pemuda di Kalangan Pemuda
Beberapa langkah perlu dilakukan untuk membangkitkan kembali semangat persatuan di kalangan pemuda, antara lain:
Edukasi dan Sosialisasi Nilai Kebangsaan
Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat lebih aktif mengenalkan kembali makna dan nilai-nilai Sumpah Pemuda melalui pendidikan karakter, kurikulum yang terintegrasi, serta program-program kepemudaan yang menekankan pada persatuan dan integritas nasional.Pemanfaatan Media Sosial secara Positif
Media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran generasi muda. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi dan kampanye tentang pentingnya persatuan dapat meningkatkan kesadaran pemuda terhadap nilai-nilai kebangsaan.Pengembangan Wadah untuk Diskusi dan Kolaborasi
Wadah diskusi atau forum-forum pemuda yang mengedepankan kerjasama dan penghargaan terhadap perbedaan dapat menjadi salah satu cara efektif untuk memperkuat persatuan. Program lintas budaya, kegiatan sosial, dan proyek kolaboratif antar daerah juga dapat membantu membangun kesadaran pemuda tentang pentingnya persatuan.
Kesimpulan
Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momen penting untuk kembali mengingatkan pemuda Indonesia akan semangat persatuan yang menjadi fondasi berdirinya bangsa. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, pemuda harus terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan merawat semangat persatuan dan kesatuan. Dengan begitu, cita-cita Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur dapat terus diperjuangkan oleh generasi muda yang berkualitas dan berintegritas.
2024/09/22
Mengenal Taksonomi Bloom: Enam Tingkatan Berpikir
Pict source: https://tips.uark.edu/ |
Taksonomi Bloom adalah sebuah model yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran, yang awalnya dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Model ini membantu guru dan pendidik dalam merancang kurikulum, evaluasi, dan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Namun, pada tahun 2001, Lorin Anderson dan David Krathwohl, dua murid Bloom, merevisi model ini untuk mencerminkan pendekatan yang lebih modern terhadap proses berpikir. Revisi tersebut mengubah urutan beberapa kategori dan memperkenalkan istilah yang lebih dinamis.
Berikut adalah penjelasan dari Taksonomi Bloom yang baru, mulai dari level berpikir terendah hingga tertinggi:
Mengingat (Remembering)
Ini adalah level paling dasar, di mana siswa diharapkan mampu mengingat kembali fakta atau informasi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Aktivitas yang termasuk dalam level ini adalah mengenali, mengingat, atau mengidentifikasi istilah, fakta, dan konsep. Misalnya, siswa menghafal rumus matematika atau menyebutkan tokoh sejarah yang terkenal.Contoh: Mengingat nama presiden pertama Indonesia.
Memahami (Understanding)
Pada level ini, siswa tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga memahaminya. Mereka dapat menjelaskan atau menginterpretasikan materi dengan kata-kata mereka sendiri. Ini melibatkan aktivitas seperti menyimpulkan, mengklasifikasi, dan menjelaskan.Contoh: Menjelaskan dengan kata-kata sendiri bagaimana siklus air terjadi.
Menerapkan (Applying)
Pada level penerapan, siswa mulai menggunakan informasi yang mereka pelajari dalam situasi atau konteks baru. Ini mencakup kemampuan menerapkan konsep, teori, atau teknik untuk memecahkan masalah nyata.Contoh: Menggunakan hukum Newton untuk menjelaskan fenomena gerak benda di kehidupan sehari-hari.
Menganalisis (Analyzing)
Pada tahap ini, siswa diharapkan mampu memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memahami hubungan di antara bagian-bagian tersebut. Mereka mampu membedakan antara fakta dan opini, mengidentifikasi pola, atau mengevaluasi argumen.Contoh: Menganalisis struktur argumen dalam sebuah artikel atau membandingkan dua teori ekonomi yang berbeda.
Mengevaluasi (Evaluating)
Di level ini, siswa menilai atau mengevaluasi informasi, ide, atau metode berdasarkan kriteria tertentu. Mereka dapat membuat penilaian, memberikan kritik, atau mempertahankan argumen dengan menggunakan bukti yang mendukung.Contoh: Mengevaluasi efektivitas sebuah kebijakan lingkungan atau menilai validitas argumen dalam debat.
Mencipta (Creating)
Level tertinggi dalam Taksonomi Bloom yang telah direvisi adalah Creating (mencipta). Pada tahap ini, siswa menggunakan berbagai informasi yang mereka miliki untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik itu produk, teori, atau solusi. Mereka mampu menggabungkan elemen-elemen yang ada dengan cara baru untuk menghasilkan karya yang orisinal dan inovatif.Contoh: Merancang eksperimen sains baru, menulis cerita orisinal, atau mengembangkan aplikasi teknologi baru.
Pentingnya Revisi Taksonomi Bloom
Revisi Taksonomi Bloom membawa beberapa perubahan penting dalam cara kita memandang proses berpikir. Dalam model asli, level tertinggi adalah Evaluasi (Evaluation), namun dalam revisi, level ini digantikan oleh Mencipta (Creating). Ini menyoroti pentingnya kreativitas dan inovasi dalam pendidikan modern, di mana siswa tidak hanya diharapkan untuk memahami dan mengevaluasi informasi, tetapi juga menggunakannya untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Perubahan lain yang penting adalah peralihan dari kata benda ke kata kerja, yang mencerminkan pembelajaran sebagai proses aktif. Ini juga memperkuat gagasan bahwa pendidikan bukan hanya tentang mengingat dan memahami, tetapi juga tentang menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta sesuatu yang bermakna.
Dengan memahami Taksonomi Bloom yang baru, para pendidik dapat merancang pembelajaran yang lebih menantang dan holistik, serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa mereka. Model ini juga memberi kerangka untuk menyusun soal ujian, proyek, atau tugas-tugas yang lebih terarah pada pengembangan kompetensi kritis dan kreatif.
2024/08/16
Dunning-Kruger Effect vs Konsep Metakognisi dalam Islam
Dunning-Kruger effect adalah fenomena psikologis yang menjelaskan bagaimana orang yang kurang kompeten dalam suatu bidang sering kali melebih-lebihkan kemampuannya sendiri. Sementara itu, mereka yang lebih berkompeten justru cenderung meremehkan diri mereka sendiri. Fenomena ini dinamai berdasarkan nama dua psikolog yang pertama kali mengidentifikasinya, David Dunning dan Justin Kruger, dalam penelitian mereka pada tahun 1999. Dalam studi mereka, Dunning dan Kruger menemukan bahwa ketidakmampuan untuk mengenali kekurangan pengetahuan atau keterampilan sendiri dapat menyebabkan keyakinan yang berlebihan pada kemampuan diri.
Sejarah Dunning-Kruger effect bermula dari eksperimen yang dilakukan oleh Dunning dan Kruger di Universitas Cornell. Mereka melakukan berbagai tes untuk mengukur kemampuan kognitif peserta dalam hal keterampilan humor, logika, dan grammar. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta dengan skor terendah pada tes-tes ini cenderung menilai kemampuan mereka lebih tinggi daripada kenyataannya. Sebaliknya, mereka yang memiliki skor tinggi justru lebih akurat dalam menilai kemampuan mereka dan cenderung merendahkan diri.
Contoh nyata dari Dunning-Kruger effect bisa ditemukan dalam berbagai situasi sehari-hari. Misalnya, seorang karyawan yang baru pertama kali mengerjakan proyek besar mungkin merasa sangat yakin bahwa dia sudah memahami semua aspek proyek tersebut, padahal dia belum memiliki pengalaman yang cukup. Sebaliknya, seorang profesional yang sudah berpengalaman mungkin merasa tidak yakin tentang kontribusinya karena mereka lebih sadar akan kompleksitas masalah yang ada.
Singkatnya, Dunning-Kruger effect adalah fenomena di mana ketidakmampuan sering kali membuat seseorang terlalu yakin pada kemampuan mereka sendiri, sementara keahlian yang tinggi sering kali disertai kerendahan hati. Dengan meningkatkan metakognisi dan terus belajar, kita bisa lebih akurat dalam menilai kemampuan kita sendiri dan menghindari dampak negatif dari efek ini.
Untuk mengatasi Dunning-Kruger effect, ada beberapa pendekatan yang bisa diambil. Pertama, penting untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang yang ditekuni. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, seseorang bisa lebih realistis dalam menilai kemampuannya. Kedua, mencari umpan balik yang jujur dari orang lain, terutama yang lebih berpengalaman, bisa memberikan perspektif yang lebih objektif. Mengakui dan terbuka terhadap kritik konstruktif juga sangat membantu dalam memperbaiki penilaian diri.
Metakognisi, yaitu kesadaran dan pengaturan proses berpikir sendiri, dapat menjadi alat yang efektif untuk mengatasi Dunning-Kruger effect. Dengan metakognisi, seseorang dapat lebih baik dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka. Ini termasuk kemampuan untuk menyadari apa yang belum mereka ketahui dan bagaimana cara meningkatkan pengetahuan mereka. Jadi, metakognisi dapat membantu seseorang untuk menghindari overconfidence dan lebih akurat dalam menilai kemampuan diri mereka.
Metakognisi, yang berkaitan dengan kesadaran dan pengaturan proses berpikir, bisa dihubungkan dengan konsep dalam Islam tentang introspeksi, pengenalan diri, dan pencarian ilmu. Berikut beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits yang relevan dengan konsep ini:
Surah Al-Hasyr (59:18):
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini mengajarkan pentingnya introspeksi, yaitu merenungkan dan mengevaluasi tindakan kita, yang sejalan dengan konsep metakognisi.
Surah Az-Zumar (39:9):
"Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?' Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat menerima pelajaran."
Ayat ini menekankan pentingnya pengetahuan dan kesadaran, yang merupakan elemen penting dari metakognisi.
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ï·º bersabda: "Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab (di akhirat) dan timbanglah amalmu sebelum amal itu ditimbang untukmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini lebih spesifik mengajarkan tentang pentingnya evaluasi diri (muhasabah), yang merupakan bagian esensial dari metakognisi. Metakognisi dalam Islam bisa dilihat sebagai upaya untuk terus-menerus menilai dan memperbaiki diri, yang sangat sesuai dengan anjuran untuk "menghisab" diri kita sendiri sebelum hari kiamat.
Ayat-ayat dan hadits di atas memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya introspeksi, evaluasi diri, dan pengendalian diri, yang semuanya adalah elemen inti dari metakognisi.
2024/07/22
Peter Pan Syndrome! 'Dewasa' tapi Kekanak-kanakan
Kenapa foto itu menjadi viral? Jelas! Karena umumnya, meja kerja berikut ruang kerja untuk seorang pejabat publik itu layaknya dipenuhi dengan buku-buku berkualitas semisal buku sejarah para tokoh dunia, buku manajemen, sosial politik dan tema-tema besar lainnya. Bukan mainan bocah. Itu area kerja 'milik publik' dibiayai oleh uang pajak rakyat.
Tapi bukan keluarga bapaknya namanya kalau tidak pandai membuat 'sensasi'. hehe :D
Well, tulisan kali ini sebenarnya tidak ngomongin politik frankly. Tapi kalo agak nyerempet-nyerempet ya mungkin saja.
Ada begitu banyak komentar dari netizen di berbagai platform akan foto meja kerja si pejabat yang dipenuhi dengan mainan anak2 itu. Umumnya memang ke sentimen negatif. Satu hal yang paling menarik perhatian saya adalah komentar netizen yang menyebut istilah 'Peter Pan syndrome'.
Individu yang mengalami Peter Pan Syndrome sering mengalami kesulitan dalam mengambil tanggung jawab, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun kehidupan sehari-hari. Mereka cenderung menghindari komitmen jangka panjang dan lebih suka menjalani kehidupan yang bebas dari beban. Mereka juga sering bergantung pada orang lain, baik secara emosional maupun finansial, biasanya pada orang tua atau pasangan yang bersedia menanggung beban mereka. Ciri khas lainnya adalah sikap egois dan manja, di mana mereka lebih memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pribadi dibandingkan orang lain. Mereka juga cenderung menghindari konflik dan tanggung jawab yang mungkin muncul dari interaksi sosial atau profesional, lebih memilih melarikan diri dari masalah daripada menghadapinya dan menyelesaikannya.
Peter Pan Syndrome sering kali disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pola asuh yang terlalu melindungi. Orang tua yang terlalu melindungi anak-anaknya dan tidak memberikan kesempatan untuk belajar mandiri bisa menjadi penyebab utama. Anak-anak ini tumbuh tanpa kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup. Trauma atau pengalaman buruk di masa kecil juga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang, membuat mereka takut untuk tumbuh dewasa dan menghadapi dunia nyata. Tuntutan sosial dan ekonomi yang tinggi kadang membuat seseorang merasa tidak siap untuk memasuki dunia dewasa, sehingga mereka memilih untuk tetap berada dalam zona nyaman mereka.
Peter Pan Syndrome dapat berdampak signifikan pada kehidupan seseorang. Ketidakmampuan untuk mengambil tanggung jawab dan bersikap dewasa sering kali menyebabkan masalah dalam hubungan pribadi dan profesional. Pasangan atau rekan kerja mungkin merasa frustasi dengan sikap tidak dewasa ini. Sikap menghindari tanggung jawab dan komitmen juga dapat menghambat perkembangan karir. Mereka mungkin sering berpindah pekerjaan atau mengalami kesulitan dalam mempertahankan posisi. Ketidakmampuan untuk menghadapi kenyataan hidup dan terus hidup dalam fantasi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.
Mengatasi Peter Pan Syndrome memerlukan kesadaran dan usaha dari individu yang bersangkutan. Terapi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu individu memahami akar masalah dan mengembangkan strategi untuk menghadapi tanggung jawab dan tantangan hidup. Belajar untuk mandiri dan mengambil tanggung jawab kecil dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu individu beradaptasi dengan kehidupan dewasa. Dukungan dari keluarga dan teman-teman yang memahami kondisi ini sangat penting. Mereka dapat memberikan dorongan dan bantuan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan.
Peter Pan Syndrome adalah kondisi yang menantang namun dapat diatasi dengan kesadaran dan usaha. Penting untuk memahami bahwa tumbuh dewasa adalah bagian alami dari kehidupan dan menghadapi tantangan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Dukungan dari orang-orang terdekat dan profesional dapat sangat membantu dalam proses ini.
2024/06/24
Inisiatif dan Adaptabilitas: Kunci Sukses di Era Perubahan
Di tengah dinamika dunia yang terus berubah dengan cepat, dua kualitas yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan pribadi maupun profesional adalah inisiatif dan adaptabilitas. Kedua hal ini bukan sekadar skill biasa, tetapi prinsip yang mendasari kemampuan seseorang untuk bergerak maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang tak terduga.
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak secara proaktif tanpa perlu didorong atau dipaksa oleh orang lain. Orang yang memiliki inisiatif cenderung melihat peluang di tengah tantangan, mengambil langkah awal untuk memulai solusi, dan tidak menunggu instruksi untuk bertindak. Di tempat kerja, inisiatif sangat dihargai karena mencerminkan kemampuan seseorang untuk mengambil alih dan mengarahkan situasi menuju hasil yang positif.
Individu yang memiliki inisiatif seringkali menjadi pionir dalam mengusulkan ide baru, menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi, atau bahkan mengatasi masalah yang rumit dengan kreativitas dan keberanian. Mereka tidak hanya menunggu perintah, tetapi aktif menciptakan nilai tambah bagi diri mereka sendiri dan bagi organisasi tempat mereka bekerja.
Adaptabilitas: Menghadapi Perubahan dengan Fleksibilitas
Adaptabilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dengan cepat dan efektif. Di era di mana teknologi berkembang pesat dan dinamika pasar tidak stabil, adaptabilitas menjadi kunci untuk tetap relevan dan kompetitif. Kemampuan ini tidak hanya tentang fleksibilitas dalam mengubah strategi atau pendekatan kerja, tetapi juga tentang keinginan untuk terus belajar, mengembangkan keterampilan baru, dan menghadapi ketidakpastian dengan keyakinan.
Individu yang adaptif mampu mengubah arah ketika diperlukan, mengatasi hambatan dengan solusi yang kreatif, dan melihat perubahan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Mereka tidak terpaku pada cara-cara lama yang mungkin sudah tidak relevan, melainkan siap untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang muncul.
Sinergi Inisiatif dan Adaptabilitas
Ketika inisiatif dan adaptabilitas digabungkan, mereka menciptakan sinergi yang kuat. Inisiatif memacu individu untuk memulai perubahan dan inovasi, sementara adaptabilitas memastikan mereka dapat bertahan dan berkembang melalui berbagai perubahan yang terjadi. Kombinasi kedua kualitas ini tidak hanya memungkinkan seseorang untuk sukses dalam karier, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam organisasi dan masyarakat.
Mengembangkan Inisiatif dan Adaptabilitas
Untuk mengembangkan inisiatif dan adaptabilitas, penting untuk:
- Meningkatkan kesadaran diri: Kenali kekuatan dan kelemahan pribadi untuk dapat mengambil langkah berdasarkan kebutuhan.
- Menumbuhkan proaktivitas: Jangan hanya menunggu arahan, tetapi ambil inisiatif dalam menyelesaikan tugas dan menciptakan peluang baru.
- Membangun ketahanan: Hadapi rintangan sebagai pelajaran dan kesempatan untuk tumbuh lebih kuat.
- Mempertajam keterampilan belajar: Selalu terbuka untuk mempelajari hal baru dan menyesuaikan diri dengan perkembangan terbaru dalam bidang kerja.
Dengan mengasah kualitas inisiatif dan adaptabilitas ini, seseorang tidak hanya dapat berhasil dalam karier mereka, tetapi juga menjadi teladan dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah. Inisiatif dan adaptabilitas bukan hanya sekadar kemampuan, tetapi sikap hidup yang membedakan mereka yang mampu bertahan dan berkembang di tengah perubahan yang tidak terelakkan.
InsyaAllah!
#masyaAllahtabarakallahu
---
Artikel menarik lainnya.
TTL; A Holistic Marketing Approach!
Navigating the Intersection of Human Empowerment and AI Technology
2023/06/12
MENYIBAK EMPAT MAKNA HARI RAYA QURBAN
Bismillahirrahmanirrahiim
Idul Adha atau biasa kita menyebutnya sebagai Hari Raya Qurban merupakan salah satu hari raya besar dalam agama Islam yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari raya ini, kaum Muslim menyembelih hewan qurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Makna ketaatan dan pengorbanan dalam ibadah qurban sangatlah penting, karena melalui pengorbanan hewan qurban, umat Muslim belajar untuk mengorbankan sesuatu yang berharga demi mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam pelaksanaan ritual tahunan ini, sebenarnya ia bukanlah semata tentang taat dan pengorbanan saja, tapi setidaknya ada empat makna yang dapat kita raih. Makna yang pertama adalah bentuk Ketaatan Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makna kedua adalah Pengorbanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makna ketiga adalah tentang Kebersamaan dan Persaudaraan. Makna keempat adalah Berbagi dan Peduli kepada Sesama.
Umat Muslim dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah" (QS. Al-Kautsar: 2). Perintah ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu taat dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam ibadah qurban, umat Muslim dianjurkan untuk memilih hewan yang sehat dan berkualitas. Hewan qurban tersebut kemudian disembelih dengan cara yang benar sesuai dengan syariat Islam. Proses penyembelihan hewan qurban ini melambangkan ketaatan sekaligus pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS ketika ia bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala . Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor domba yang lebih kecil.
Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyampaikan bahwa Ibrahim adalah seorang yang sangat patuh kepada Allah dan sangat tunduk kepada-Nya (berserahdiri). “(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-Baqarah: 131).
Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengorbankan putranya menjadi ujian bagi Nabi Ibrahim AS, namun ia tetap bersedia mengorbankan putranya demi ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagai pelajaran untuk umat muslim pasca peristiwa pengorbanan nabi Ibrahim AS, kisah ini kemudian menjadi syariat agama. Ibadah ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu bersedia berkorban demi kepentingan yang lebih besar. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, yang bersedia mengorbankan putranya demi mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala . Melalui ibadah qurban, umat Muslim diajarkan untuk selalu siap mengorbankan sesuatu yang berharga demi kepentingan yang lebih besar, seperti kepentingan agama, keluarga, atau masyarakat. Semoga ibadah qurban ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim, serta membawa keberkahan bagi semua umat manusia.
Selanjutnya, dalam ibadah qurban, umat Muslim dianjurkan untuk berbagi daging qurban kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini melambangkan makna kebersamaan dan persaudaraan, karena umat Muslim diajarkan untuk selalu membantu sesama dalam kebaikan. Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat dan jauh, dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan" (QS. Al-Hajj: 28). Perintah ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu berbagi dan membantu sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
Selain itu, ibadah qurban juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar sesama umat Muslim. Pada hari raya qurban, umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Adha dan menyembelih hewan qurban. Hal ini menjadi momen yang tepat untuk saling bertemu, berdiskusi, dan mempererat hubungan antar sesama umat Muslim. Dalam Islam, persaudaraan antar sesama umat Muslim sangatlah penting, karena dengan persaudaraan tersebut, umat Muslim dapat saling membantu dan mendukung satu sama lain. Sesungguhnya hidup dalam kebersamaan itu merupakan naluri dasar manusia. Aristoteles (384-322) menyebut manusia pada dasarnya adalah zoon politicon, artinya manusia adalah makhluk sosial.
Kebersamaan sesama manusia ini diformulasikan dalam Islam sebagai hablum minannas, dan hubungan (ubudiyah) dengan Allah disebut sebagai hablum minallah. Keseimbangan dalam dua hubungan ini akan menjadikan manusia menjadi beruntung, ia akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 112).
Melalui ibadah qurban, umat Muslim juga diajarkan untuk berbagi dan peduli kepada sesama yang membutuhkan. Dalam Islam, kepedulian terhadap sesama sangatlah penting, karena dengan peduli tersebut, umat Muslim dapat membantu dan meringankan beban sesama yang membutuhkan.
“…Dan barangsiapa menolong kebutuhan saudaranya, maka Allâh senantiasa menolong kebutuhannya.” (Hadits)
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menganjurkan agar umat Islam saling menolong dalam kebaikan dan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan bantuan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS. al-Maidah:2).
Sebagai penutup ini tulisan singkat ini, marilah kita senantiasa berdoa agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memampukan kita untuk berqurban di hari Raya Idul Adha ini, serta dimampukan untuk memperoleh semua hikmah yang terkandung di dalamnya. Aamiin ya Mujibassailiin.
2021/01/18
MENGGENGGAM MASALAH
MENGGENGGAM MASALAH
Di Afrika, ada sebuah teknik yg unik untuk berburu monyet di hutan-hutannya. Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa harus menggunakan senapan & obat bius.
Cara menangkapnya sederhana saja. Pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang & sempit. Toples itu diisi kacang yg telah diberi aroma untuk mengundang monyet-monyet dtg. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.
Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa?
Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yg keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yg ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tdk bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monye itu tidak akan dapat pergi kemana-mana!
Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenarnya banyak manusia melakukan hal yg sama spt monyet-monyet tersebut.
Mereka mengambil dan menggenggam dunia ini sebanyak-banyaknya, menyeret mereka dalam kerakusan dan ketamakan. Tak sadar bahwa ketamakannya itu telah menjebaknya dalam lubang permasalahan yang berat, tak sedikit yg terseret dalam penjara, bahkan banyak pula yg kehilangan nyawa saling berbunuh-bunuhan karena harta dunia, layaknya monyet menggenggam kacang.
Andai saja monyet itu mengambil sedikit-sedikit kacang itu dan memakannya tentulah dia selamat dan menikmati kacangnya, tapi ketamakannyalah yg membuat tangannya terjebak dalam lobang hingga bisa jadi dia mati menggenggam kacang. Dan tragisnya dia bahkan tidak sempat merasakan kacang itu..
Andai saja manusia itu tidak tamak, mengambil dunia hanya sekedarnya saja, secukup utk bekal keluarga dan untuk beribadah saja, tentu akan selamat. Tidak terjebak pada penyakit hubbud-dunya (cinta dunia yang berlebihan).
Banyak para salafus soleh dahulu memberi contoh untuk mengambil dunia itu hanya sekedar bisa menegakkan tulang punggungnya untuk berdiri beribadah dengannya. Meski demikian, jangan diartikan ini sebagai larangan menjadi aghniya. Di tangan orang soleh, kekayaan itu bisa menjadi berkah untuk diri, keluarga, lingkungan dan masyarakatnya.
Semoga Bermanfaat.
*sharing lama di fb, anonymous.
2020/01/23
Tenang, Allah is the BEST Planner for You!
Pernah ada seorang anggota dewan yang mengajak saya jadi 'staf ahlinya'. Saya sampaikan waktu itu bahwa saya belum punya ijazah S2, jadi gak lolos syarat dong!
'Gak apa-apa katanya'. Itu bisa diatur. 'Yang penting mau dulu. Nanti bisa kita daftarkan ke salah satu kampus, yang penting udah tercatat jadi mahasiswa S2, syaratnya dah ok', begitu kata 'bapak' ini menguatkan. Saya tergiur. Meski saya harus jujur untuk katakan bahwa gaji resminya lebih kecil dari yang saya dapat dari kantor tempat bekerja waktu itu. Tapi katanya akan ada banyak masukan lain dari proyek-proyek 'kecil'. Halal lah, katanya. Wow, saya jadi yakin. Halal kok. Tapi rupanya almarhum papa, punya firasat lain. Saya memang tidak dilarang, tapi maksudnya terlihat kurang setuju kalau saya ikut di staf ahli bapak tadi. Padahal saya berharap almarhum endorse pilihan itu, nyatanya tidak. Kecewa!
Astaghfirullah.
Awal 2018, sebuah perusahaan ecommerce ternama di Thailand wanted to hire me as their regional head di salah satu departemennya. Berkantor di Bangkok. Kudu tinggalin keluarga deh di Bekasi or titipin ke Bandung. hehe. Kalau dibawa ke Bangkok gimana? Saya ngeri life style disana. Tidak kondusif buat anak-anak. Saya tinggal tandantangan NDA dan lanjut employment agreement aja, berangkat ke Bangkok deh.
*Afwan tak bermaksud menggurui apalagi sok-sok'an. hehe. Tujuan tulisan ini hanya untuk mengafirmasi rasa syukur kami pribadi, syukur-syukur bisa menginspirasi.
Hijrah ke Transportasi Umum
Pengen disebut kaya? Have people? I think that's not a good way to show your wealthy.
Kota-kota di negara maju yg penduduknya lebih sejahtera dan 'have more' malah lebih sadar dengan kebermanfaatan public transportation demi kenyamanan kotanya.
.
Sekarang pilihan transportasi umum dah makin bervariasi. Ada KRL, MRT, ada bus TJ yg rutenya terus bertambah, ada moda transportasi feeder dari kota-kota satelit, bahkan ada mobil omprengan ala-ala nebengDOTcom yg bisa dipilih sesuai kemauan dan kemampuan. Hehe. Oh ya, bentar lagi juga bakal ada LRT JaBoDeBek.
.
Jadi teringat konsep merubah bangsa ala Aa Gym:
1. Mulai dari hal-hal yang kecil.
2. Mulai dari diri sendiri.
3. Mulai dari saat ini!
Bismillah!
.
#guratanSore #fersus #jakarta #transjakarta #jakartatraffic #jakartamajubersama
2019/06/27
5 Cara Dapatkan Pekerjaan Tanpa Apply
1. Buat profil LinkedIn lebih menarik
2. Bergabunglah dengan komunitas atau grup profesional
3. Perhatikan juga media sosial lainnya
4. Bangun citra dirimu melalui konten
5. Daftar kerja melalui talent marketplace
Cara baru dapat kerja dengan EKRUT
2017/02/08
Ingin Terlihat Lebih Profesional di Kantor?
2015/10/09
Hari pelanggan, manajemen Zalora jadi kurir
Selain dari sisi layanan, Zalora juga terus menambah variasi produknya. Saat ini, koleksi produk Zalora sudah mencapai lebih dari 70.000 produk pakaian, sepatu, tas, aksesoris, busana muslim, hingga kosmetik.
Miliarder Muda Semakin Bertambah
Fakta lainnya adalah bahwa orang-orang kaya baru yang berusia muda ini tidak mendapatkan hartanya dari jenis-jenis usaha konvensional seperti tambang, minyak dan gas, pertanian, perikanan ataupun jenis usaha lainnya. Mereka ini benar-benar baru sama sekali. Baru orangnya. Baru jenis usahanya. Apa itu? Mayoritasnya adalah para pengusaha teknologi, internet dan elektronik.
Siapa saja mereka? Berikut adalah 10 miliarder muda dunia seperti yang dirilis oleh Forbes baru-baru ini:
1. Evan Spiegel (25)
Kekayaan bersih: USD2,1 miliar
Peringkat: 327 dari 400
Sumber kekayaan: snapchat
Pendidikan: Universitas Stanford
2. Bobby Murphy (27)
Kekayaan bersih: USD1,8 miliar
Peringkat: 375 dari 400
Sumber kekayaan: snapchat
Pendidikan: Universitas Stanford
3. Julio Mario Santo Domingo, III (30)
Kekayaan bersih: USD2,3 miliar
Peringkat: 358 dari 400
Sumber kekayaan: bir
Pendidikan: Boston University
4. Mark Zuckerberg (31)
Kekayaan bersih: USD3,89 miliar
Peringkat: 7 dari 400
Sumber kekayaan: Facebook
Pendidikan: Harvard University (drop out)
5. Dustin Moskovitz (31)
Kekayaan bersih: USD8,1 miliar
Peringkat: 55 dari 400
Sumber kekayaan: Facebook
Pendidikan: Harvard University (drop out)
6. Elizabeth Holmes (31)
Kekayaan bersih: USD4,5
Peringkat: 121 dari 400
Sumber kekayaan: tes darah
Pendidikan: Stanford University (drop out)
7. Scott Duncan (32)
Kekayaan bersih: USD4,7 miliar
Peringkat: 94 dari 400
Sumber kekayaan: pipa
8. Nathan Blecharczyk (32)
Kekayaan bersih: USD3,3 miliar
Peringkat: 194 dari 400
Sumber kekayaan: Airbnb
9. Brian Chesky (34)
Kekayaan bersih: USD3,3 miliar
Peringkat: 194 dari 400
Sumber kekayaan: Airbnb
Pendidikan: Rhode Island School of Design
10. Joe Gebbia (34)
Kekayaan bersih: USD3,3 miliar
Peringkat: 194 dari 400
Sumber kekayaan: Airbnb
Pendidikan: Rhode Island School of Design
*Foto dan data dari SINI