"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


Showing posts with label Travelling. Show all posts
Showing posts with label Travelling. Show all posts

2024/07/09

Oleh-oleh dari Al Falah Sragen!

Syukur alhamdulillah, 5 dan 6 Juli 2024, yang bertepatan dengan 29 dan 30 Dzulhijjah 1445 H kemarin, kami dari rombongan masjid alBarokah Bekasi (beberapa pengurus DKM dan jamaah) berada di masjid Raya Al Falah, Sragen Jawa Tengah, dalam rangka silaturrahmi dengan pengurus masjid Raya Al Falah. Selain menyambung silaturrahim, tujuan kami adalah ingin belajar. Kami kemas dalam acara 'studi banding', mengenai manajemen masjid. 

Untuk yang belum terlalu mengenal masjid al Falah, kami sarankan untuk menonton profilnya di laman youtube mereka atau melalui akun-akun sosial medianya yang cukup viral. Ketik saja di kolom pencariannya 'Masjid Raya al Falah Sragen'. Akan banyak konten-konten kreatif nan menginspirasi kita dalam rangka memakmurkan masjid. Oh ya, sebagai catatan tambahan masjid ini sudah menjadi masjid percontohan tingkat nasional sejak 2022 lho! 

Ustadz Kusnadi di tengah (koko putih dengan peci hitam) berfoto bersama rombongan
DKM Al Barokah Bekasi, Jawa Barat

Pada tulisan singkat ini saya tidak akan menuliskan kronologi perjalanan kami ke alFalah, tapi lebih pada 'ilmu dan pengalaman apa yang kami dapat dari sana. Ilmu dari sharing session bersama pengurus takmir masjid al Falah yang dipimpin oleh ustadz Kusnadi Ikhwani berjalan dengan sangat baik, lancar dan dalam suasana yang menyenangkan. Apalagi setelah 'sharing session' kami dijamu dengan sarapan pagi berupa nasi soto khas Sragen. Dengan mengikuti studi banding ini, harapannya adalah kami bisa melakukan hal yang sama  di masjid tempat tinggal kami, seperti yang al Falah telah lakukan. 

Mudah-mudahan catatan singkat ini menginspirasi pembaca sekalian juga! ***

Ada banyak cerita dan pengalaman yang disampaikan oleh ustadz Kusnadi kepada kami selama sharing session berlangsung. Semua ilmu dan pengalaman yang disampaikan itu, syukurnya lagi sudah beliau tuliskan pula dalam sebuah buku dengan judul 'Strategi manajemen masjid'.

Buku "Strategi Manajemen Masjid" karya Ustadz Kusnadi al Falah Sragen dimulai dengan penekanan pada pentingnya manajemen yang efektif dalam pengelolaan masjid. Masjid, menurut penulis, bukan hanya tempat ibadah tetapi juga pusat komunitas yang harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan jamaahnya. Ustadz Kusnadi memperkenalkan konsep dasar manajemen masjid yang meliputi visi, misi, dan tujuan. Ia menekankan bahwa setiap masjid harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengarahkan semua kegiatan dan programnya.

Struktur organisasi yang baik sangat penting dalam pengelolaan masjid. Penulis menjelaskan peran dan tanggung jawab setiap anggota organisasi, termasuk imam, khatib, dan pengurus lainnya. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas sangat penting untuk menghindari konflik dan memastikan bahwa semua aspek pengelolaan masjid berjalan lancar. Selain itu, Ustadz Kusnadi memberikan strategi pengelolaan keuangan masjid, termasuk pengumpulan dana, pengelolaan anggaran, dan pentingnya transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.

Sumber pendanaan masjid dapat berasal dari berbagai sumber seperti zakat, infak, sedekah, dan sumbangan dari donatur. Penulis juga menekankan pentingnya kerjasama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan pendanaan. Perencanaan anggaran yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara optimal untuk kegiatan masjid. Dalam hal manajemen program dan kegiatan, buku ini membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan program serta kegiatan masjid. Ustadz Kusnadi memberikan contoh-contoh kegiatan yang dapat meningkatkan keterlibatan jamaah dan komunitas sekitar.

Inovasi dalam pengembangan program masjid sangat penting untuk menarik lebih banyak jamaah dan memenuhi kebutuhan mereka yang beragam. Buku ini juga memberikan panduan tentang bagaimana menjaga dan mengembangkan fasilitas masjid agar selalu dalam kondisi baik dan dapat memenuhi kebutuhan jamaah. Penulis menyarankan berbagai strategi pemeliharaan, termasuk inspeksi rutin, perbaikan berkala, dan pelibatan jamaah dalam menjaga kebersihan dan keindahan masjid.

Ki-Ka: Pak Jaka, Ust Agun, pak H Supra, pak Nung, pak Abo, pak H Rudi, Ust Suroso, ust H Syarif,
pak Irpan, mas Imam dan saya (Feri)

Komunikasi yang efektif antara pengurus masjid dan jamaah serta strategi untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar juga menjadi fokus buku ini. Ustadz Kusnadi mengajak pengurus masjid untuk memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan komunikasi dan pelayanan kepada jamaah, seperti melalui media sosial dan aplikasi masjid. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di masjid juga sangat penting. Penulis mengusulkan program-program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan untuk pengurus masjid agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif.

Pelatihan kepemimpinan juga menjadi bagian penting dalam buku ini. Ustadz Kusnadi memberikan contoh-contoh program pelatihan kepemimpinan yang dapat membantu pengurus masjid dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, buku ini mengajak pembaca untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyusun program dan kegiatan masjid. Penulis memberikan contoh-contoh kegiatan yang dapat meningkatkan partisipasi jamaah dan membuat masjid menjadi lebih dinamis.

Ustadz Kusnadi juga membahas berbagai tantangan yang sering dihadapi dalam manajemen masjid, seperti masalah konflik internal, kurangnya dana, dan minimnya partisipasi jamaah. Penulis menawarkan solusi praktis untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, dengan menekankan pentingnya musyawarah dan mencari jalan tengah dalam menyelesaikan permasalahan. Studi kasus dari berbagai masjid yang berhasil dalam menerapkan strategi manajemen yang efektif juga disajikan sebagai inspirasi bagi pengurus masjid lainnya.

Buku ini menutup dengan pandangan ke depan tentang perkembangan manajemen masjid. Ustadz Kusnadi menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan zaman dan inovasi untuk memastikan masjid tetap relevan dan berdaya guna dalam memenuhi kebutuhan jamaah. Dengan membaca dan menerapkan isi buku ini, diharapkan masjid dapat lebih berdaya guna dan berperan lebih besar dalam membangun komunitas muslim yang kuat dan harmonis. Secara keseluruhan, buku "Strategi Manajemen Masjid" adalah panduan komprehensif yang sangat berguna bagi pengurus masjid dan masyarakat muslim pada umumnya. Buku ini tidak hanya memberikan teori-teori manajemen yang aplikatif, tetapi juga membekali pembaca dengan contoh-contoh nyata dan strategi praktis yang dapat langsung diterapkan.

Berikut ini adalah beberapa program unggulan masjid Raya Al-Falah Sragen:

1. Meng-0 kan bahkan pernah meng-Minus-kan Saldo tiap akhir bulan

2. Menyediakan Buka puasa dan sahur ramadhan 2000 porsi

3. Menyediakan Buka Puasa Senin dan Kamis

4. Minuman Gratis Selalu tersedia untuk jamaah

5. Memberangkatkan Umroh bagi jamaah sholat terawih yang paling rajin sholat.

6. Layanan Brigade Bersih Masjid yang melayani pembersihan Masjid-masjid sekitar Sragen

7. Menggaji Seluruh Karyawan (Abdi Dalem Masjid)

8. Memberikan Hadiah Sepeda Motor bagi jamaah sholat subuh terajin

9. ATM beras untuk kaum dhuafa

10. Mengganti barang yang hilang di dalam masjid

11. Parfum Gratis selalu tersedia

12. Penitipan barang Gratis dan ada petugas jaganya

13. Pemberdayaan PKL sekitar Masjid

14. Makan Gratis Setelah Kajian Subuh Ahad

15. Streaming Kajian di medsos Masjid Raya Al-Falah Sragen

16. Layanan EO Wedding / Pernikahan

17. Mendirikan Badan Usaha Milik Masjid (BUMM)

 

 

2024/07/02

Cross Cultural Understanding: Blankon dan Keris dalam budaya Jawa

Pemahaman lintas budaya itu sangat penting diajarkan kepada generasi muda. Bahkan untuk orangtuanya sendiri. Apalagi dalam konteks kenegaraan kita yang sangat majemuk.

Setidaknya ada beberapa alasan utama kenapa pemahaman lintas budaya itu sangat penting, diantaranya adalah:

1. Mengurangi Kesalahpahaman
Pemahaman lintas budaya membantu mengurangi kesalahpahaman yang bisa terjadi akibat perbedaan budaya. Ketika kita memahami budaya lain, kita bisa lebih memahami konteks di balik perilaku dan komunikasi mereka.
2. Meningkatkan Kolaborasi
Di dunia global saat ini, kolaborasi antar daerah bahkan di level internasional adalah hal yang umum. Memahami budaya lain memungkinkan kita bekerja lebih efektif dengan orang dari latar belakang yang berbeda, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.
3. Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Pemahaman lintas budaya membantu membangun hubungan yang lebih baik dan lebih kuat. Dengan menghormati dan memahami budaya orang lain, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.
4. Mengembangkan Perspektif yang Lebih Luas
Berinteraksi dengan budaya lain memperkaya perspektif kita dan membuat kita lebih terbuka terhadap cara pandang yang berbeda. Ini membantu kita menjadi lebih toleran dan empatik.
5. Meningkatkan Kemampuan Adaptasi
Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru sangat penting. Pemahaman lintas budaya membuat kita lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang beragam.
6. Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Memahami dan menghargai perbedaan budaya juga meningkatkan kecerdasan emosional kita. Kita menjadi lebih peka terhadap perasaan dan perspektif orang lain, yang penting dalam hubungan pribadi dan profesional.
7. Mendukung Kerjasama antar Daerah, bahkan Internasional
Dalam bisnis, politik, dan bidang lain, kerjasama internasional menjadi semakin penting. Pemahaman lintas budaya memfasilitasi negosiasi dan kerjasama yang lebih baik antar daerah, negara dan organisasi.
Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, produktif, dan harmonis, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tulisan ini kita sedikit membahas terkait blankon dan keris, sebagai bagian dari pemahaman lintas budaya (Model diperankan oleh ananda sendiri, masyaAllah tabarakallahu)


BLANKON DAN KERIS
Pria Jawa mengenakan blankon dan keris dengan berbagai alasan, termasuk tradisi, simbolisme budaya, dan fungsi praktis.

Tradisi dan Identitas Budaya
Blankon (topi tradisional Jawa) dan keris merupakan bagian penting dari pakaian tradisional Jawa yang telah ada sejak dahulu kala. Keduanya menjadi simbol identitas budaya Jawa yang kuat.

Simbolisme
Blankon melambangkan martabat dan kesopanan dalam budaya Jawa. Pemakaiannya menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan norma-norma sosial. Sementara Keris adalah senjata tradisional dengan nilai simbolis yang tinggi. Selain sebagai senjata, keris memiliki makna filosofis yang dalam dalam kehidupan Jawa, seperti keberanian, kehormatan, dan keadilan.

Fungsi Praktis
Selain sebagai simbol budaya, blankon juga berfungsi melindungi kepala dari sinar matahari dan hujan. Adapun Keris, walaupun jarang digunakan sebagai senjata dalam kehidupan modern, keris tetap dipertahankan sebagai bagian dari busana tradisional Jawa karena nilai historis, seni, dan kebudayaannya.
Penggunaan blankon dan keris oleh pria Jawa bukan hanya sekadar mode atau gaya, tetapi juga merupakan ekspresi dari warisan budaya dan nilai-nilai yang dihargai dalam masyarakat Jawa.

2015/02/02

SOSIAL MEDIA YANG BERI KAMU UANG.

ADA LHO SOSIAL MEDIA YANG BERI KAMU UANG.
MAU?


Sobats, udah pada tau sosial media baru yang lagi booming itu kan? Ya, namanya Tsu. Kelahirannya diprediksi akan menjadi saingan berat facebook, twitter, dan sosmed lain yang sudah dulu muncul. Kok bisa? Karena sosmed baru ini menawarkan sesuatu yang benar-benar baru dan menarik. Tawaran yang tidak mungkin sanggup kamu untuk menolaknya. Yakin? Ya. Karena tawarannya adalah UANG. Benar sekali. Perusahaan ini akan memberi kamu uang yang REAL. Hanya dengan jadi membernya, kamu akan dapat uang!

Caranya? Mudah. Kamu cukup mendaftar menjadi membernya. Selanjutnya, silakan banyakin status kamu disana. Banyakin juga friends kamu di sana. Banyakin juga komentar kamu disana. Then, tinggal tunggu waktunya Tsu akan membagikan uangnya ke kamu.
Pasti kamu penasaran dari mana asal uang itu kan?

Jawabannya begini: Mereka (Tsu) akan membagikan keuntungan yang didapatnya dari sponsor (iklan) kepada members-nya. Hanya itu saja.

Uniknya, kamu tidak akan bisa mendaftar langsung ke situsnya. Tapi kamu harus mendaftar melalui teman kamu yang sudah duluan jadi member di sana.
Menarik sekali kan?

Yuk, segera menuju link berikut, dan daftarkan dirimu disana.
http://www.tsu.co/ferisusanto 

2013/10/14

Syefa and Faina [Photos]


Fishing at Ceria's Pond. Depok, West Java. 20130921
Swimming at Ceria Water Park. 20130622
At Gandaria City, South Jakarta. My wife was in 10-weeks pregnancy. 20131006
Going to Bekasi, West Java. 20130907.
At Alamanda Water Park, Bekasi. 20130907
At Ceria Water Park, Depok. 20132408

2012/03/21

Pemandu INF-Award 2011 (Just for document)

@Amos Cozy Hotel, Maret 2011.
Day 1. From left: Me, Imam, Ari, and Andre. All are from Bandung.
Me between Hilmi and Dion. Day 2.
Finalists from Bandung at day 2.

2012/03/14

Team Leaders Go Lunch...

My Team. Makan siang bersama manager. 

Syefa ke Batahan...

31 Juli 2009
01 Agustus 2009. Syefa dan Umi di T3 Soetta
01 Agustus 2009. Syefa dan Abi di T3 Soetta. Riangnya nak:)
Agustus 2009. Bersama keluarga besar di Pantai Batahan.

2012/01/04

From Bandung to Tidung Island (part 3)

Lesehan time...Beginilah suasana makan malam yang hanya diterangi oleh beberapa lampu di pinggir lapangan. Harus hati-hati, bisa-bisa kena tulang / duri ikan... hehehe
Berpose tidak jauh dari Jembatan Cinta, indah dibawah temarang kembang api yang sudah disiapkan oleh PemKab kep. Seribu.. Detik-detik pergantian tahun. Happy new year 2012.
Malam yang gemerlap di pulau yang kecil. Entah berapa ton kembang api yang dibakar di langit Tidung malam itu?
Bersiap kembali ke pelabuhan Pandita, jam 11.00 siang berangkat menuju Muara Angke
Alhamdulillah, kembali merapat ke daratan:) Baru turun di dermaga Muara Angke
Bus telah menunggu di terminal M. Angke. Perjalanan pulang ke Bandung dimulai.
Sebelum sampai ke Bandung, istirahat dulu di Rest Area 57 Tol Cipularang.
...Selesai...
See you on the next vacation :D

2012/01/02

From Bandung to Tidung Island (part 2)

Inilah 'Jembatan Cinta' penghubung pulau Tidung Besar dan Tidung kecil. Panjangnya sekira 800 meter dan telah menjadi ikon wisata pulau ini.
Karena telah menjadi ikon, maka tak lengkap rasanya bila tidak berfoto ria di atas 'Jembatan Cinta'.
Dari atas jembatan juga bisa digunakan untuk lokasi loncat indah. Khusus bagi yang bernyali ya.. hehehe
Laut yang tenang dan bersih di bibir pantai Tidung besar.
Jembatan cinta di malam hari, indah dan terang dengan aneka lampu.
Bagi rombongan yang dipandu oleh event organizer, akan mengikuti acara barbeque di lapangan dengan menu hidangan laut khas Tidung....... To be continued to From Bandung to Tidung Island (part 3)

From Bandung to Tidung Island (part 1)


Tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2012 kemarin yang juga bertepatan dengan momen pergantian tahun masehi, kami keluarga besar dari Malabar 37, lokasi alamat kantor kami (Contact Center Telkomsel Bandung, PT. Indomedia Nusantara), mengadakan perjalanan wisata ke pulau Tidung di kepulauan Seribu. Ada banyak hal yang kami alami di sepanjang perjalanan dari Bandung menuju lokasi yang bisa menjadi cerita menarik untuk dituliskan. Namun, karena belum sempat menuliskan artikelnya terkait tempat wisata yang baru dibuka 3 tahun tersebut, berikut ini saya bagikan dulu beberapa foto dari sana.

Enjoy it guys…
Salam eksplor Indonesia!
Jam 6 pagi kapal segera berangkat dari pelabuhan Muara Angke. Kami diantar dengan senyuman pelangi di atas TPI Muara Angke.. Subhanallah Indahnya..
Berdesakan dan berebut masuk ke kapal motor karena hanya ada dua kali perjalanan seharinya. Yaitu pukul 6 pagi dan 12 siang.
Kapal yang kami tumpangi (KM Bisma 2) terpaksa merapat terlebih dahulu di balik sebuah pulau untuk menghindari terjangan ombak yang besar. Tampak beberapa kapal lain juga melakukan hal yang sama. Setelah 1 jam 'berlindung' perjalanan dilanjutkan kembali.
Inilah gerbang alias pintu masuk ke pulau Tidung via dermaga Radja Pandita. Gerbang bertuliskan 'Tidung, keep it clean'
Dari Muara Angke 'diantar' oleh pelangi, di Tidung 'disambut' oleh pelangi lagi. Subhanallah indah sekali...
Berpose dulu di depan homestay sebelum acara 'snorkling' di dekat pulau Tidung kecil
Berjalan dari homestay menuju pelabuhan kapal-kapal tradisional menyusuri jalan-jalan kecil di antara rumah penduduk.
Pose lagi, sesaat sebelum naik kapal tradisional menuju lokasi snorkling (Saya paling kanan, jongkok, in black glasess :))
Dengan mengikuti standar keselamatan, anak kecil juga diizinkan ke lokasi snorkling
Mulai turun untuk snorkling... To be continued to 'From Bandung to Tidung Island (part 2)'