Hampir sembilan tahun lalu, saya mendapatkan dua buah buku sebagai hadiah dari seorang teman. Buku itu berjudul The International Jew, yang ditulis Henry Ford, dan Zionisme : Gerakan Menaklukkan Dunia, yang ditulis oleh ZA Maulani.
Henry Ford, pendiri dan pemilik perusahaan mobil Ford Amerika Serikat. Dalam buku yang sempat dimusnahkan Yahudi AS itu, Henry Ford–yang membongkar kebusukan lobi Yahudi, menyimpulkan, untuk mencapai tujuannya kalangan Yahudi menggunakan cara-cara sesuai karakter mereka, yakni : dominasi atau hancurkan !.
Ford semula tidak begitu percaya keterlibatan Yahudi Internasional dalam berbagai peperangan dan peristiwa besar di dunia. Ia melakukan penyelidikan, menggali fakta-fakta, dan menyewa investigator. Penyelidikan Ford ini kemudian dikenal sebagai Jewish Question. Dari penyelidikan itu, Ford yakin tangan-tangan Yahudi Internasional bermain dalam berbagai peristiwa dunia. Dan, menurutnya, tangan-tangan itu harus dipatahkan. ” Ancaman sesungguhnya bagi Amerika Serikat adalah Yahudi terpelajar itu ”, kata Ford.
Melalui Dearborn Independent, surat kabar kecil yang dibelinya di Michigan, Ford menurunkan hasil investigasinya yang membeberkan kebusukan Yahudi Internasional di Amerika. Salah satu temuan Ford adalah Protokol Zionis. Dokumen ini berisi strategi Yahudi Internasional menguasai dunia, politik internasional, keuangan dan bisnis, media, dan juga budaya.
Publikasi terhadap Protokol Zionis tersebut menuai kecaman. Ford dianggap Anti-Semit. Dokumen itu oleh kalangan Yahudi dinilai palsu. Ford tidak ingin terjebak perdebatan asli atau palsu. Ia mengatakan, ”…dari apa yang saya ketahui, semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai dengan isi dokumen itu.”
Artikel-artikel di surat kabar Dearborn Independent memicu kemarahan kalangan Yahudi. Mereka menuntut Ford minta maaf. Bisnisnya dipersulit sampai mengalami krisis keuangan. Dalam situasi sulit itu, Ford dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan mobil secara misterius.
Pada 1977, artikel-artikel Ford itu dibukukan dalam The International Jew. Buku ini sempat menjadi buku terlaris, terjual lebih dari 10 juta copy. Kalangan Yahudi memborong buku ini, membakarnya, merazia toko-toko buku, dan bahkan mencurinya di perpustakaan untuk dimusnahkan.
Kini, Yahudi Internasional diyakini tangannya telah merambah ke seluruh dunia, ke segala kalangan. Pengaruhnya mendunia, mendominasi segala wacana. Pengikutnya pun menyebar kemana-mana, ke segala profesi dan strata sosial kemasyarakatan. Pengikut, disadari maupun tidak disadari. Pengiku langsung, ataupun tak langsung, bahkan sekedar menjadi fans pengidola dari pengikut tak langsungnya.
Tangannya mengontrol segala peristiwa. Termasuk tak terkecuali, rentetan peristiwa dalam rangka agenda menghancurkan Palestina. Dimana dunia Arab malahan hampir tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya menjadi penonton saja, saat Palestina dihancurkan. Dan, kita yang di sini pun juga disibukan dengan urusan politik dan pertengkaran antarkita-kita.
Jangan-jangan, kita ini sudah menjadi bagian dari protokol itu ?. Wallahualambishawab.
Bukan hal yang tak mungkin, karena mereka sudah terbiasa ikut mengontrol proses dan menentukan jalannya maupun hasil sebuah suksesi kepemimpinan di suatu negara.
Jangan-jangan, pemilu di negara kita ini pun tak lepas dari peranan dan andil keikut sertaan kepanjangan tangan mereka ?. Wallahualambishawab.
Bukan hal yang tidak mungkin, mengingat negara kita (berpenduduk muslim terbesar di dunia) serta kekayaan alam yang sangat melimpah ruah ini, terlampau seksi untuk tak mereka perhatikan, terlalu berharga untuk mereka lewatkan begitu saja.
Begitulah beberapa kalangan meyakininya. Namun tentu tak kurang pula yang mencibirkannya, dan menyanggahnya. Pro kontra yang wajar-wajar saja, akan tetapi perlu direnungkan oleh semua pihak suatu kenyataan bahwa …semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai dengan isi dokumen itu.’
Tapi protokol itu sendiri keberadaannya juga selalu dibantah oleh para penentang teori tentang protokol. “Apakah masuk di akal bila memang ada semacam program penguasaan dunia oleh kaum Yahudi, mereka sampai sebodoh itu menuliskan dan menerbitkannya ?”.
Memang tidak ada bukti Dokumen-Dokumen Protokol itu disampaikan selain dengan cara lisan oleh yang merumuskannya. Dokumen Protokol sebagaimana yang kini ada di tangan kita, nampaknya merupakan hasil catatan dari ceramah-ceramah oleh seseorang yang turut mendengarkannya. Beberapa di antaranya berupa uraian panjang lebar, dan beberapa lagi singkat.
Dokumen protokol ini diketemukan pada masa kisaran tahun 1780-an kala polisi Bavaria menemukan sesosok mayat yang mati tersambar petir. Didalam lipatan bajunya ditemukan seberkas dokumen yang menghebohkan, yang kemudian dinamakan sebagai Dokumen Protokol Zionisme.
Sebuah naskah yang berisikan tentang agenda besar kaum yahudi untuk menguasai dunia. Naskah tentang sebuah hasil pemikiran mengerikan yang nyaris sempurna, manual yang memuat dasar teori, sasaran, metode pencapaiannya, untuk mencapai ‘Kekuasaan Mendunia Kaum Yahudi’. Dikemudian hari sekitar tahun 1905-an, Protocol itu diterbitkan di Rusia oleh Prof. Nilus, yang dikenal luas sebagai ‘Protokol dari para Pinisepuh Zion yang Bijak’ (The Protocols of The Learned Elders of Zion).
Merujuk kepada definisi dari Theodore Herzl tentang bangsa Yahudi sebagai ‘suatu perikatan yang bersatu karena adanya musuh bersama’. Yang dimaksud olehnya tentang ‘musuh bersama’ tidak lain ialah dunia non-Yahudi di luar mereka. Apakah kaum Yahudi yang menyadari bahwa masyarakatnya seperti yang dinyatakan oleh Theodore Herzl yang pada hakekatnya adalah satu bangsa, akan bersedia tetap bercerai-berai (dispersed) menghadapi kenyataan dunia yang ada ?.
Nampaknya sikap yang diambil orang Yahudi tidak akan seperti itu. Protokol Zionisme membantu mereka memberikan jawaban dan arahan kepada pertanyaan : Apakah kaum Yahudi memiliki suatu sistem mendunia yang terorganisasi ?. Apa saja kebijakan yang berkaitan dengan hal itu ?. Bagaimana kebijakan itu diimplementasikan ?.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas mendapat sorotan penuh di dalam Dokumen Protokol itu. Siapa pun yang menyusunnya, sangat menyiratkan bahwa ia memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang kodrat dan fitrah manusia, terutama tentang simpul-simpul sensitif di ranah syahwatnya. Juga tentang sejarah, tentang seni kenegaraan. Sebuah hasil pemikiran yang sangat memukau, nyaris sempurna, dan sangat menakutkan karena sasaran dan tujuannya yang telah dirumuskannya itu akan dicapainya dengan menghalalkan segala macam cara dan upaya.
Dokumen Protokolnya itu sendiri tidaklah teramat penting, tetapi kondisi dan sasaran yang diperbincangkannya memiliki derajat kepentingan yang sangat tinggi. Secara definitif ada suatu daftar yang disusun meliputi kaum aristokrasi, pemodal, dan pemerintah, yang menjadi sasaran pelaksanaan dari rencana tersebut. Program itu ditujukan kepada penduduk dunia yang disebut kaum Non-Yahudi (Gentiles).
Sebagian besar dari tipe rencana-rencana liberal yang merusak itu ditujukan kepada daftar orang yang dikategorikan sebagai penolong; rencana ini ditujukan untuk men-degenarasi-kan masyarakat agar mereka direduksi kepada kondisi kebingungan, sehingga lebih mudah dimanipulasi. Gerakan rakyat yang dari jenis liberal akan didorong ke depan, semua falsafah yang merusak di bidang agama, ekonomi, politik, dan kehidupan rumah-tangga, akan disemai dan dikompori. Semua itu dengan maksud untuk men-disintegrasi-kan solidaritas sosial, melalui kekacauan itu dijalankan, dan masyarakat akan dilibatkan ke dalam program destruktif itu bersamaan dengan disebarkannya kepalsuan falsafah .
Pertanyaan yang biasa muncul pada tahapan ini adalah ‘apakah ada kemungkinan program dalam dokumen Protokol yang dilaksanakannya itu akan dapat berhasil ?’. Jawabannya, program itu bahkan pada beberapa bidang sudah berhasil, bahkan banyak tahapannya yang penting-penting telah menjadi kenyataan. Hanya saja keberhasilan itu tidak boleh sampai menimbulkan ketakutan, karena senjata utama untuk melawan program semacam itu, baik bagian yang sudah dicapai maupun yang belum dicapai, adalah publisitas yang jelas.
Untuk mencapai hal itu, didalam Dokumen Protokol itu dijelaskan bahwa perlu untuk melakukan dua hal : selalu harus ada sekelompok orang yang menyambut setiap gagasan yang dilemparkan, hasilnya dapat dipastikan akan selalu terjadi perpecahan sebagai akibat munculnya pertentangan pendapat tentang gagasan itu antara berbagai kelompok.
Pengamatan yang jeli akan dapat terlihat bahwa lebih dari separuh dari apa yang dipropagandakan sebagai pendapat umum, ilmu-pengetahuan, bahkan apa yang disebut sebagai hukum ekonomi, itu tidak lain adalah propaganda sistematis dari sekumpulan tepuk-tangan dan komentar-komentar yang telah disewa.
Hal lainnya, Dokumen Protokol juga menunjukan detil-detil bagaimana cara melemparkan gagasan yang kontroversial tidak boleh dibatasi pada hanya satu gagasan, tetapi harus sejumlah gagasan yang kontroversial dilemparkan, yang mengakibatkan tidak ada kesatuan pendapat di antara para penerimanya. Ujungnya adalah perpecahan serta keresahan yang meluas, dan itulah hasil yang dituju.
Hal itu sejalan jika diambilkan salah satu contoh dari isi Protokol yang Kelima dan Ketujuh, “Untuk menguasai pendapat umum, yang pertama-tama diperhatikan ialah pentingnya mengacaukan pendapat umum itu dengan cara menyampaikan beragam pendapat yang saling bertentangan,…..ini kaidah yang pertama. Kaidah kedua, ialah upaya meningkatkan dan mengintensifkan persepsi tentang kekurangan-kekurangan yang ada di dalam masyarakat, tentang kebiasaan yang berkembang, aspirasi, dan gaya hidup, sehingga ditumbuhkan kekesalan terhadap kehidupan yang memperlihatkan adanya kekacauan; akibatnya, masyarakat akan kehilangan saling-percaya satu dengan lainnya. Langkah ini akan membuahkan perbedaan pendapat pada semua pihak dan lapisan, mendisintegrasikan kekuatan kolektif yang ada pada mereka, diiringi upaya menghilangkan atau menekan prakarsa-prakarsa yang mungkin akan dapat menjegal usaha kita”. “…Kita harus memaksa pemerintahan non-Yahudi untuk menerima langkah-langkah yang akan meningkatkan secara luas rencana yang telah kita buat yang telah kian dekat dengan tujuannya dengan cara meletakkan tekanan pada pendapat umum yang telah kita agendakan yang harus didorong oleh kita dengan bantuan apa yang dinamakan ‘kekuatan besar Pers’. Dengan sedikit pengecualian, tak perlu terlalu dipikirkan, kekuatan itu telah berada dalam genggaman kita…”.
Hari ini, Protokolat Zionis ini biasa dikenal berjumlah 24 butir, namun yang berasal dari Rotshchild sesungguhnya berisi 25 pasal. Jika kita berbicara tentang bagaimana membendung pengaruh dan daya kendali dari rencana Protokolat ini, maka tak ada cara lain selain mengetahuinya, mempublikasikannya, sehingga menjadi pengetahuan umum.
Konon hal ini dulu pernah dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Mahathir Muhammad, saat mundur dari jabatannya. Beliau mencetak buku yang berisi tentang Protokol Zionisme ini. Sayangnya, saya tidak mempunyai buku tersebut. Akan tetapi dari beberapa buku yang memuat tentang hal itu, dapat disampaikan tentang pokok-pokok isinya, antara lain :
1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.
4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.
5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.
7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.
11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
12. Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.
13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.
14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.
15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
16. Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.
18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.
19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.
22. Meletuskan perang dan memberinya—menjual—senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.
25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.
Sedangkan pada buku yang lain lagi disebutkan, cuplikan dan beberapa kutipan dari naskah itu antara lain adalah sebagai berikut :
Protokol Pertama :
…Kemenangan dapat kita capai dengan lebih mudah berdasarkan kenyataan bahwa dalam hubungan dengan masyarakat yang kita inginkan, kita selalu bekerja pada simpul-simpul yang paling sensitive pada pikiran manusia, yaitu pada urusan dana, pada aspek nafsu syahwat manusia, pada keserakahan akan materi yang tidak pernah dapat dipuaskan; dan setiap kelemahan manusia tadi bila diamati satu persatu cukup untuk melumpuhkan daya prakarsa, karena semuanya itu terenggut dari diri mereka, karena ia telah menyerahkan kemauan manusia kepada disposisi dia yang telah membeli kegiatan-kegiatannya, yang pada dasarnya menjadi motor pendorong kegiatan kehidupan mereka…
…Kualitas luhur yang ada pada masyarakat adalah kejujuran dan keterbukaan, merupakan peluang penting dalam politik, karena sifat-sifat ini akan melengserkan secara pasti dan meyakinkan, melebihi musuh paling kuat sekalipun. Sifat-sifat ini melekat pada kaum non-Yahudi; kita sudah barang tentu tidak boleh dipimpin oleh mereka…
…Kita akan memaksa menaikkan upah, yang sebenarnya tidak akan memberikan manfaat sedikitpun bagi kaum buruh, karena pada saat yang bersamaan kita kan menaikkan harga-harga keperluan utama, dengan berpura-pura berdalih bahwa semuanya terjadi karena menurunnya hasil pertanian dan peternakan. Kita juga dengan cantik dan dengan sunguh-sungguh harus merusak sumber-sumber produksi dengan menanamkan gagasan anarki kepada kaum buruh, dan mendorong mereka untuk mengkonsumsi minuman keras, dan dengan itu pada saat yang bersamaan mengambil langkah-langkah untuk mengusir kaum intelektual non-Yahudi untuk meninggalkan negerinya…
…Sejak masa kuno kita adalah orang pertama yang meneriakkan kata-kata, kebebasan, persamaan, persaudaraan, diantara manusia. Kata-kata itu telah berkali-kali diulang-ulang oleh beo kampanye pemilihan umum, yang menhimpun orang untuk mendengarkan umpan ini, dengan mana mereka telah meruntuhkan kemakmuran dunia dan kemerdekaan abadi yang sejati. Orang non-Yahudi yang menyangka dirinya pandai dan cerdas tidak mengerti perlambang dari kata-kata tadi, tidak mengamati kontradiksi maknanya, tidak memperhatikan bahwa secara kodrati tidak ada persamaan…
…Kemerdekaan politik hanyalah sekedar idea, bukan fakta. Adalah penting untuk memahami bagaimana mengetrapkan idea bilamana ada kebutuhan untuk mendapatkan dukungan masyarakat terhadap suatu partai atau seseorang, jika partai itu ingin mengalahkan partai lain yang tengah berkuasa. Tugas ini menjadi lebih ringan bila pihak lawan telah dicemari oleh prinsip-prinsip kebebasan, atau apa yang disebut liberalisme. Biasanya demi sebuah idea ia akan bersedia menyerahkan sebagian dari kekuasaannya…
…Situasi seperti diatas tidak boleh sampai diketahui secara premature oleh kaum non-Yahudi, kita harus memasang tirai melalui usaha-usaha seolah-olah gerakan kita untuk membentuk kelas buruh dan mempromosikan prinsip-prinsip ekonomi yang hebat; untuk maksud itu propaganda yang aktif harus dijalankan dengan menggunakan teori-teori ekonomi kita itu…
…Diatas puing-puing reruntuhan aristrokrasi kaum non-Yahudi, kita akan membangun aristrokrasi dari kalangan klas terdidik kita, dan atas segenap aristrokrasi keuangan. Kita telah membangun basis bagi aristrokrasi yang baru ini atas dasar kekayaan yang kita kendalikan, dan atas dasar ilmu pengetahuan yang dibimbing oleh kaum bijak kita…
Protokol Kelima :
…Untuk menguasai pendapat umum, yang pertama-tama diperhatikan ialah pentingnya mengacaukan pendapat umum itu dengan cara menyampaikan beragam pendapat yang saling bertentangan. Ini kaidah yang pertama. Kaidah yang kedua ialah upaya meningkatkan dan mengintensifkan tentang kekurangan-kekurangan yang ada didalam masyarakat, tentang kebiasaan yang berkembang, aspirasi, dan gaya hidup, sehingga ditumbuhkan kekesalan terhadap kehidupan yang memperlihatkan adanya kekacauan; akibatnya, masyarakat akan kehilangan saling percaya satu dengan lainnya. Langkah ini akan membuahkan perbedaan pendapat pada semua pihak dan lapisan, mendistegrasikan kekuatan kolektif yang ada pada mereka, diiringi upaya menghilangkan atau menekan prakarsa-prakarsa yang mungkin akan dapat menjegal usaha kita…
Protokol Ketujuh :
…Kita harus memaksa pemerintahan non-Yahudi untuk menerima langkah-langkah yang akan meningkatkan secara luas rencana yang telah kita buat yang telah kian dekat dengan tujuannya dengan cara meletakkan tekanan pada pendapat umum yang telah kita agendakan yang harus didorong oleh kita dengan bantuan apa yang dinamakan “kekuatan besar” Pers. Dengan sedikit pengecualian, tak perlu terlalu dipikirkan, kekuatan itu telah berada dalam genggaman kita…
Protokol Kedelapan :
…Untuk sementara waktu sampai saat yang cukup aman tiba untuk memberikan jabatan-jabatan pemerintahan kepada saudara-saudara kita kaum Yahudi, kita akan mempercayakan jabatan-jabatan itu kepada mereka yang track-record dan wataknya sedemikian rupa, yaitu adanya jurang yang lebar antara mereka dengan rakyatnya…
…Kita akan mengepung pemerintahan yang ada dengan para ekonom kita. Karena alasan inilah ilmu ekonomi menjadi mata pelajaran utama yang dituntut dan diajarkan oleh kaum Yahudi. Kita akan dikelilingi oleh galaksi yang terdiri dari para banker, industrialis, kapitalis, dan terutama kaum milyuner, karena sebenarnya segala sesuatu akan ditentukan oleh daya tarik kepada angka-angka…
Protokol Kesembilan :
…Dalam kenyataan tidak ada yang merintangi kita, Adi pemerintahan kita mempunyai status hukum yang luar biasa yang dapat disebut dengan nama kediktatoran. Saya dengan sadar dapat menyatakan bahwa pada waktu ini kita lah pencipta undang-undang. Kita membentuk peradilan dan yurisprudensi. Kita memerintah dengan tekad yang kuat, karena partai-partai yang kuat ada didalam genggaman tangan kita, sekarang kitalah yang berkuasa…
…Agar supaya tidak menghancurkan intitusi-institusi kaum non-Yahudi sebelum waktunya, kita telah meletakkan ikhtiar dan menggenggam pegas mekanisme mereka. Mekanisme itu semula ada dalam keadaan kuat dan tertib, tetapi kita telah mengantikannya dengan sesuatu administrasi bebas yang membuatnya kacau. Kita telah melakukan campur tangan terhadap yurisprudensi wiralabanya, persnya, kebebasan pribadinya, dan yang paling penting, pendidikan dan budayanya yang merupakan soko guru dari eksistensi yang bebas…
…Kita telah menyesatkan, membuat mereka terpana, dan mendemoralisasikan generasi muda kaum non-Yahudi melalui pendidikan tentang prinsip-prinsip dan teori-teori yang bagi kita merupakan hal-hal yang palsu, yang telah kita jadikan inspirasi bagi mereka. Diatas hukum yang berlaku, tanpa perubahan yang sesungguhnya, kita telah mendistorsikannya dengan interpretasi yang kontraproduktif, kita telah menciptakan sesuatu yang mengagumkan dilihat dari hasilnya…
Protokol Kesebelas :
…Tuhan telah melimpahkan karunia kepada kita, umat-umat pilahan-Nya, suatu Rahmat, yang nampak seolah-olah seperti kelemahan kita, padahal sebenarnya merupakan kekuatan kita, itulah yang telah membawa kita ke serambi penguasaan atas seluruh dunia…
Protokol Keduabelas :
…Kita telah menguasai pers pada saat ini sampai ke tingkat dimana semua berita disalurkan melalui kantor-kantor berita kita kesemua bagian dunia. Kantor-kantor berita ini berdasarkan tujuan dan maksudnya menjadi institusi kita dan akan menyiarkan hanya yang kita izinkan…
…Pers kita akan mengekpos masalah-masalah pemerintahan dan keagamaan dan tentang ketidakbecusan kaum non-Yahudi, dengan menggunakan istilah-istilah yang melecehkan sedemikian rupa, sehingga mendekati penghinaan, keahlian yang sudah lama dikenal dikalangan kaum kita…
…Kita akan menangani pers dengan cara sebagai berikut :
(1) Kita harus menungganginya dan mengendalikannya dengan ketat. Kita juga harus melakukan hal yang sama dengan barang cetakan, karena kita perlu melepaskan diri kita dari serangan-serangan pers, kalau kita tetap terbuka terhadap kecaman melalui famlet dan buku-buku.
(2) Tak boleh satupun pernyataan sampai ke masyarakat diluar pengawasan kita. Kita telah mencapai hal itu pada saat ini sampai pada suatu tingkatan dimana semua berita disalurkan melalui kantor-kantor berita yang kita kendalikan dari seluruh bagian dunia.
(3) Literatur dan jurnalisme merupakan dua kekuatan pendidikan yang sangat penting, dan karena itu pemerintah kita akan menjadi pemilik sebagian besar dari jurnal-jurnal yang ada. Kalau ada sepuluh jurnal swasta, maka kita harus memiliki tiga puluh jurnal milik kita sendiri, dan seterusnya…
…Hal ini tidak boleh sampai menimbulkan kecurigaan di masyarakat, karena alasannya semua jurnal yang kita terbitkan akan diluar kecenderungan dan pendapat yang paling kontroversial, jadi kita membangun kepercayaan pada masyarakat dan menarik perhatian lawan-lawan kita yang tidak mencurigai kita, dan akan masuk perangkap kita dan membuat mereka tidak berbahaya…
Protokol Ketigabelas :
…Persoalan kebijakan, bagaimanapun juga tidak diizinkan kepada siapapun juga kecuali mereka yang merumuskan kebijakan itu dan telah mengarahkannya selama berabad-abad…
,,,Sementara memberi kuliah kepada kaum non-Yahudi, kita harus menjaga masyarakat dan agen-agen kita dengan ketaatan yang tidak boleh diragukan. Rencana administrasi harus memancar dari satu pikiran tunggal. Oleh karena itu meskipun kita boleh mengetahui rencana aksinya, tetapi kita tidak boleh mendiskusikannya, jika tidak kita akan menghancurkan wataknya yang unik. Karya inspirasi dari pemimpin kita oleh karenanya tidak boleh dilemparkan kepada massa untuk dirobek-robek menjadi serpihan-serpihan, bahkan juga kepada kelompok terbatas sekalipun…
…dan engkau juga boleh memperhatikan bahwa kita mencari persetujuan, bukan terhadap tindakan-tindakan kita, tetapi terhadap tutur kata kita yang diucapkan dalam hubungan satu dan lain persoalan. Kita selalu mengumumkan secara terbuka bahwa kita dibimbing dalam setiap tindakan kita dengan harapan dan keyakinan bahwa kita bekerja untuk kebajikan…
Protokol Keempatbelas :
…Bila kita telah menjadi penguasa kita harus memandang sebagai hal yang sama sekali tidak dikehendaki keberadaan agama-agama lainnya kecuali agama kita; menyatakan hanya ada satu Tuhan yang oleh takdir_Nya kita telah ditentukan sebagai “umat pilihan”, dan yang melalui takdir-Nya pula nasib kita menyatu dengan masa depan dunia. Karena alasan inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Kalau ada muncul atheisme kontemporer, sebagai langkah transisi paham ini tidak akan menghalangi tujuan kita…
…Dalam divergensi ini antara kaum non-Yahudi dengan kita, dalam kemampuan berfikir dan mengembangkan nalar harus dilihat dengan jelas alasan mengapa kodrat menetapkan kita sebagai “umat pilihan”, sebagai manusia yang memiliki derajat lebih tinggi, yang membedakan kita dengan kaum non-Yahudi yang memiliki hanya naluri dan pikiran hewani. Mereka mengamat, tetapi mereka tidak mampu melihat kedepan, dan meraka tidak mampu menciptakan apapun (kecuali mungkin hal-hal yang bersifat material) dari sini jelas bahwa alam sendiri telah mentakdirkan kita untuk menguasai dan membimbing dunia…
…Dinegara-negara yang disebut maju, kita telah menciptakan literature yang tak berperasaan, jorok, dan memuakkan. Segera setelah kita memegang kekuasaan, kita akan makin mendorong kehadiran literature semacam itu, sehingga mereka akan memperlihatkan secara lebih kontras antara tulisan-tulisan media mereka dengan pernyataan-pernyataan tertulis maupun lisan yang datang dari kita…
Protokol Kelimabelas :
…Dibawah pengaruh kita, pelaksanaan hukum kaum non_yahudi harus dapat diredusir seminim mungkin. Penghormatan kepada hukum harus dirongrong dengan cara interpretasi sebebas mungkin sesuai dengan apa yang telah kita perkenalkan pada bidang ini. Pengadilan akan memutuskan apa yang kita dikte, bahkan dalam kasus-kasus yang mungkin mencakup prinsip-prinsip dasar atau isu-isu politik melalui jalur pendapat surat kabar dan jalur lainnya…
Protokol Ketujuhbelas :
…Kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya mendiskreditkan para rohaniawan non-Yahudi dalam rangka menghancurkan misi mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalangi misi kita. Pengaruh mereka atas masyarakat mereka berkurang dari hari ke hari. Kebebasan hati nurani yang bebas dari faham agama telah dikumandangkan diaman-mana. Tinggal masalah waktu maka agama-agama itu akan bertumbangan…
Akhirulkalam, amat menarik. Sebuah naskah dari hasil sebuah pemikiran yang ditulis hampir 100-200 tahun yang lalu, yang jika dilihat berdasarkan atas situasi dan kondisi sekarang ini, dapat dikatakan bahwa terbukti sama dengan program yang ditulis pada naskah tersebut. Sungguh bagaikan nujum karya Ronggowarsito,atau serupa dengan ramalan jongkonya Joyoboyo. Akan tetapi, Protocol Zionisme ini bukanlah suatu naskah nujum atau ramalan masa depan, namun naskah ini adalah sebuah ‘manual’ yang berisikan ‘program’, bahkan menunjukan detil-detil bagaimana cara mencapai sasaran dan tujuannya.
Tak ada kata lain yang dapat mewakili rasa kekaguman dari yang pernah membacanya, selain, luar biasa !.
Wallahulambishshawab.
--
Diambil dari catatan: rifkyprdn@yahoo.com