Judul tulisan ini diambil dari pepatah
Yunani Kuno yang bermakna ‘kenali dirimu sendiri!’. Kalimat ini cukup terkenal
di kalangan pembelajar filsafat, karena memang diajarkan oleh seorang filsuf,
Socrates. Ini adalah pernyataan filosofis yang mengakar. Sebuah kalimat
perintah yang bermakna sangat dalam bagi siapapun yang akan (sedang) melakukan
perbaikan diri. Karena perbaikan diri akan berproses dengan baik manakala
seseorang mengenal dirinya dengan baik pula. Untuk itulah, ‘mengenal’ diri
sendiri adalah sebuah keniscayaan.
Dalam berkehidupan, pengetahuan
yang luas akan kapasitas diri sendiri, akan menentukan seperti apa seseorang
bersikap dan bertingkahlaku. Usaha-usaha terhadap perbaikan kualitas kehidupan
terniscaya dimulai dari pengenalan diri sendiri. Imam al Ghazali pernah
mengatakan bahwa manusia yang paling
dekat dengan dirimu adalah dirimu sendiri. Manusia yang paling membutuhkan
perubahan adalah dirimu sendiri. Karena itulah dikatakan, jika Anda ingin
mengubah dunia, maka mulailah dari diri Anda sendiri. Dalam konsep seperti inilah
AA Gym (KH. Abdullah Gymnastiar) mengembangkan ‘teorinya’ dalam cara mengubah
dunia dengan 3M yang terkenal itu: Mulai dari diri sendiri; Mulai dari hal-hal yang kecil; Mulailah saat ini. Tapi tulisan ini
bukanlah untuk mengulas 3M tersebut. Hanya fokus pada ‘pengenalan’ diri sendiri
saja.
Kenapa mengenali diri sendiri itu
penting? Karena dalam usaha mengenali diri sendiri akan ada proses dialog
internal. Disana akan diajukan beberapa pertanyaan berikut ini: Siapa saya? Apa
peran saya? Kapan saya akan menggapai sasaran saya? Apakah alasan keberadaan
saya? Apa yang sedang saya kerjakan? Apa manfaat saya bagi orang disekitar
saya? Keahlian dan kehebatan apa yang saya miliki? Dan lain sebagainya.
Selanjutnya, dalam proses dialog
internal itu akan (perlu) ada pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Apakah yang
saya berikan untuk diri saya? Apakah yang saya berikan untuk keluarga saya? Untuk
lingkungan sekitar saya? Untuk tanah air saya? Untuk agama saya? Untuk seluruh
umat manusia? Dan akhirnya bisa jadi kita (mungkin) menyadari, wow, ternyata
belum mengenal diri sendiri.
Para pembaca sekalian mungkin juga
akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang semakna, dan itu pasti akan
banyak sekali. Ketahuilah bahwa itu bukan sembarang pertanyaan. Ia tidak muncul
begitu saja dan tiba-tiba, namun merupakan hal-hal yang nyata dan terjadi di
depan mata.
Pertanyaan-pertanyaan di atas
akan membuat seseorang sibuk dalam mengurus dirinya sendiri. Sibuk dengan
kesalahan dan kekeliruan yang pernah dilakukan. Ia akan sibuk dalam berusaha
menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban (tindakan) yang mengarah pada
perbaikan diri.
Orang yang senantiasa melakukan
dialog internal dalam dirinya dan melakukan tindakan-tindakan positif untuk
menjawabnya, pasti akan terhindar dari kesibukan mencari kesalahan orang lain. Dan
ini sudah merupakan ‘amalan yang
soleh.
Berdasarkan pada penjelasan
singkat di atas maka ditarik kesimpulan bahwa makna dari gnothi seauton
sesungguhnya bukan makna literal saja; kenali dirimu sendiri. Tapi lebih luas
dari itu, ia menuntun kita –setelah mengenal
diri- ke arah memperbaiki diri, dan seiring dengan itu akan berkontribusi
dalam memperbaiki kehidupan dunia. InsyaAllah.
Bandung, 07 November 2011, 06:30
AM
dimuat juga di: http://hminews.com/news/gnothi-seauton/
dimuat juga di: http://hminews.com/news/gnothi-seauton/