"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2012/02/02

Empat Dasar Kepemimpinan Efektif

Hari ini saya mencoba browsing di mesin pencari internet dan mencari artikel dengan kata kunci persis sama dengan judul artikel ini. Hasilnya saya temukan lebih dari sejuta delapan ratus ribu artikel terkait. Wow, luarbiasa bukan? Sudah begitu banyak ulasan tentangnya; Kepemimpinan Efektif. Para pembaca sekalian pun mungkin sudah sering menjumpai tulisan dengan judul yang sama. 

Lalu kenapa harus ditulis lagi jika sudah banyak? Alasannya sederhana saja; saya menggunakan pepatah orang Minang berikut sebagai alasannya; lanca kaji dek diulang; bisa karena terbiasa. Lagi pula, tidak semua artikel sama cara penyajiannya meskipun sama judulnya. Mudah-mudahan saja artikel singkat ini menambah lagi satu hal yang berbeda dan baru untuk wawasan kita semua. Semoga.

Sebagai informasi tambahan, artikel ini saya sarikan dari salah satu bab dari buku Andrei Gostik dengan judul: The Carrot Principle. Menurutnya berikut inilah hal-hal yang mendasari kepemimpinan yang efektf.
Mari kita mulai saja:

Pertama: Penentuan tujuan.

Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi harus sudah terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura bertuliskan Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top management menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan tujuan organisasinya.

Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.

Kedua: Komunikasi.

Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chat-group, atau internal communication tools lainnya. 

Dan bagi pemimpin efektif, media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif, kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua karyawan dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man communication. Dia akan temui langsung teamnya, dan memastikan setiap anggota teamnya memahami apa yang dikomunikasikannya tersebut.

Ketiga: Kepercayaan.

Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan. Bagaimana mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya tidak ‘percaya’ kepada leadernya. Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin efektif.

Keempat: Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)

Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan dasar ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan kaidah check-list; monitoring. 

Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir pekerjaan / proyek.

*Picture is powered by google

Simak juga artikel berikut:
Empat Dasar Kepemimpinan Efektif
Mengatasi Bawahan yang Sulit
Modal Dasar kepemimpinan
The Power of FERI

2012/01/18

Analisa SWOT (Part 2)


Tujuan Analisa SWOT
• Mengungkapkan keunggulan kompetitif; perorangan / organisasi atau perusahaan
• Menganalisis prospek Anda
terhadap penjualan, profitabilitas dan pengembangan produk
Menyiapkan perusahaan atau organisasi terhadap berbagai kemungkinan masalah
• Memungkinkan untuk pengembangan rencana kontin
gensi
 
Analisa SWOT adalah sebuah proses untuk mengidentifikasi poin-poin dibagian mana Anda kuat dan bagian mana Anda rentan – dibagian mana Anda harus membela dan kapan harus menyerang. Hasil dari proses ini adalah sebuah ‘perencanaan tindakan’, atau 'rencana tindakan’.

Analisa ini dapat dilakukan pada produk, pada layanan, pada perusahaan atau bahkan pada individu.
Bila dilakukan dengan benar, maka SWOT dapat memberikan GAMBARAN BESAR dari FAKTOR YANG PALING PENTING yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan KEMAKMURAN. 

Cara melakukan analisa SWOT
Terlepas dari apakah Anda atau tim Anda sedang merencanakan masa depan untuk produk tertentu, pekerjaan, pribadi atau daerah lain, proses analisis SWOT adalah sama.

• Langkah 1 - Pengumpulan Informasi.
Buatlah daftar semua kekuatan yang dimiliki sekarang. Kemudian pada gilirannya, buat juga daftar semua kelemahan yang dimiliki sekarang.
o Anda dapat melakukan wawancara
orang per orang. Atau melakukan brainstorming secara bersama. Namun, jika lebih banyak pesertanya tentu akan lebih baik hasil yang didapatkan.
o Anda pertama akan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan perusahaan tertentu atau produk yang
Anda analisa. Anda akan menemukan beberapa pertanyaan dan masalah di bawah ini untuk membuat Anda melakukannya.
o Ketika
melakukan analisa SWOT – untuk memperoleh wawasan/penerangan dapat dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan dan cara-cara investigasi yang cerdas.

• Langkah 2 - Apa yang mungkin.
Buatlah daftar semua peluang yang ada di masa depan. Peluang adalah kekuatan potensial di masa depan. Kemudian pada gilirannya, buat juga daftar semua ancaman yang ada di masa depan. Ancaman adalah kelemahan potensial di masa depan.

• Langkah 3 - Rencana aksi ...
Review matriks SWOT Anda dengan tujuan untuk menciptakan sebuah rencana tindakan dalam menangani masing-masing dari empat area tersebut (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman).

Summary:
• Kekuatan perlu dipertahankan, dibangun
bahkan ditingkatkan.
• Kelemahan perlu diperbaiki, diubah atau dihentikan.
• Kesempatan perlu diprioritaskan, ditangkap, dibangun dan dioptimalkan.
• Ancaman perlu diatasi atau diminimalkan dan dikelola.

Sebuah analisa SWOT bisa jadi sangat subjektif, bahkan hanya untuk dua orang pun bisa juga terjadi perbedaan. Tidak jarang dua orang yang melakukan analisa SWOT dalam masalah yang sama, tidak bisa sampai pada hasil yang sama. Diakui atau tidak, analisa ini adalah alat yang sangat baik, terutama, dalam melihat faktor-faktor negatif kemudian berusaha mengambil langkah-langkah untuk mengubahnya menjadi faktor positif.

2012/01/06

Analisa SWOT (part 1)


Analisa ini sudah demikian terkenalnya, tidak hanya di kalangan manajemen tingkat atas, namun juga sudah dipahami dan banyak dipraktekkan oleh karyawan biasa untuk mendapatkan gambaran tentang dirinya. Mulai dari perusahaan dan organisasi tingkat dunia, hingga perusahaan-perusahaan lokal dengan jumlah karyawan yang sangat minimpun dapat menggunakan analisa ini dengan mudah. 

Sudah banyak buku dan artikel yang secara khusus melakukan pembahasan terhadapnya. Tulisan kali ini sangat bersifat umum, sederhana, dan tentu sudah terlalu biasa bagi para pembaca yang mengakrabi analisa ini sejak lama.

Saya akan membagi tulisan ini dalam 3 bagian di blog ini dengan judul: Analisa SWOT, Part 1 hingga part 3. Semoga bermanfaat.

Sejarah Singkat:
Asal-usulnya, teknik analisa SWOT ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey, akademisi yang memimpin proyek penelitian di Universitas Stanford pada tahun 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari banyak perusahaan terkemuka dunia.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi mengapa perencanaan perusahaan bisa gagal. Penelitian yang dihasilkan mengidentifikasi sejumlah area kunci dan alat yang digunakan untuk menjelajahi setiap area penting yang disebut analisa SOFT. Humphrey dan tim penelitian awal menggunakan kaidah berikut "Apa yang baik di masa sekarang ini disebut Satisfactory (memuaskan), yang baik di masa depan adalah Opportunity (peluang); buruk di masa sekarang adalah Fault (kesalahan) dan buruk di masa depan adalah Threat (ancaman)." Inilah yang dikenal dengan analisa SOFT (Satisfactory, Opportunity, Fault, Threat).

Kemudian, pada tahun 1964 Urick dan Orr pada sebuah konferensi mengubah huruf F ke W, sehingga menjadi analisa yang kita kenal sekarang: SWOT.

Definisi:

Analisa SWOT adalah alat perencanaan yang digunakan untuk memahami Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam organisasi, proyek atau bisnis. Hal ini termasuk penentuan tujuan bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung atau yang tidak menguntungkan bagi pencapaian tujuan tersebut. Analisa SWOT sering digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. SWOT sendiri merupakan singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threats (Ancaman).
Istilah "ANALISA SWOT" itu sendiri merupakan istilah yang menarik. Banyak yang percaya SWOT adalah bukan sebuah analisa, namun ringkasan dari serangkaian analisa sebelumnya.  Analisa atau lebih tepatnya interpreptasi muncul setelah ringkasan SWOT telah diproduksi.

Strengths (Kekuatan)

Atribut positif yang ada dalam internal organisasi.
Mereka berada dalam kendali organisasi.

Weakness (Kelemahan)

Faktor-faktor yang berada dalam kendali organisasi yang mengurangi kemampuannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Area-area yang memungkinkan diperbaiki oleh organisasi
Opportunities (Peluang)
  • Faktor eksternal yang menarik yang mewakili alasan bagi suatu organisasi untuk tetap eksis dan berkembang.
  • Kesempatan apa yang ada di lingkungan, yang akan mendorong organisasi?
  • Mengidentifikasi mereka dengan "frame waktu"

Threats (Ancaman)
  • Faktor eksternal, di luar kendali organisasi, yang dapat menempatkan misi organisasi atau operasi beresiko.
  • Organisasi dapat mengambil manfaat dengan memiliki rencana darurat untuk mengatasi nya jika ancaman-ancaman itu harus terjadi.
  • Klasifikasikan mereka dengan "keseriusan" dan "kemungkinan terjadinya".
Umumnya matriks dari analisa SWOT terlihat seperti table berikut:

POSITIVE/ HELPFUL
to achieving the goal
 
NEGATIVE/ HARMFUL
to achieving the goal

INTERNAL Origin
facts/ factors of the organization
 
Strengths
Things that are good now, maintain them, build on them and use as leverage
Weaknesses
Things that are bad now, remedy, change or stop them.

EXTERNAL Origin
facts/ factors of the environment in which the organization operates
 
Opportunities
Things that are good for the future, prioritize them, capture them, build on them and optimize
Threats
Things that are bad for the future, put in plans to manage them or counter them