"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2012/09/04

HarPelNas (Hari Pelanggan Nasional)

Dear bapak/ibu,
Ketemu kembali di artikel singkat di pekan ini. Kali ini saya sedikit menyampaikan tentang Hari Pelanggan Nasional (HarPelNas).

Bapak / Ibu semua sudah tahu mengenai HarPelNas bukan? Pasti tau dong:)
Ya, setiap tanggal 4 September 2012, masyarakat Indonesia, utamanya perusahaan (kalangan bisnis secara umum), memperingati Hari Pelanggan Nasional. Tentu bukan hari peringatannya itu yang terlalu penting, tapi makna yang tersirat di dalamnya.

Lalu, apa maknanya bagi dunia usaha atas HarPelNas tersebut?
Tentu bukan sekedar seremonial semata, melainkan semangat pelayanan pelanggan yang lebih substantif. Bahwa kepuasan pelanggan absolut tidak akan pernah didapat titik temunya, karena ekspektasi pelanggan terhadap kepuasaan tidak pernah berada di titik statis namun terus menanjak, naik. Untuk itu konsentrasi dunia usaha dalam merancang formula yang dapat memberikan kepuasan pelanggan yang benar-benar hebat  menjadi sebuah keniscayaan yang tak kenal henti. Ia menjadi proses yang berkesinambungan. Terus berlari mengejar ekspektasi.

Pekerjaan memuaskan pelanggan bukanlah sekedar 'lips service' dari perusahaan, tapi harus menjadi ruh bagi perusahaan itu sendiri jika ingin masih survived. Semangat di semua lini, mulai dari office boy, security, hingga pimpinan puncak. Usaha ini bukanlah usaha sehari, atau semusim saja. Ia perlu ada sepanjang waktu, seiring dengan denyut nadi dan tumbuhkembangnya perusahaan.

Dengan demikian, fokus hanya pada satu hari saja sepanjang tahun untuk benar-benar menghayati makna kepuasan pelanggan tidak akan membawa banyak kebaikan. Ia harus menjadi usaha sepanjang tahun. Adapun hari ini diperingati sebagai HarPelNas hanyalah sebuah momentum baik untuk melejitkan titik  kepuasaan pelanggan ke posisi yang sebenar-benarnya. Jika sudah demikian semangatnya, baru kita boleh berbangga sambil berkata; Wahai pelanggan, kami ada karena Anda semua. Karena itu semangat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan sepenuh hati akan menjadi tanggung jawab kami semua.'

Selamat Merayakan Hari Pelanggan Nasional.


Best Regards,
Feri Susanto

@feri_s
221A8441

2012/08/20

SELAMAT IDUL FITRI 1 Syawal 1433H


Assalamu'alaikum wr wb.
Beningkan hati dengan dzikir
Cerahkan jiwa dengan cinta
Lalui hari dengan senyum
Tetapkan langkah dengan syukur
Sucikan hati dengan permohonan maaf

SELAMAT IDUL FITRI
1 Syawal 1433H/2012M


Taqabbalallahu minna wa minkum
Shiyaamanaa wa shiyaamakum
Ja'alanallahu waiyyakum
Minal 'Aidin wal Faizin
Kullu 'Aamin waantum Bikhair.

Mohon Maaf Lahir & Bathin


Feri, Iceu, Syefa & Haura

2012/08/13

Gandhi dan Sepatu Lepas

Baru saja saya melihat status BBM seorang sahabat. Isinya begini: 'Sepertinya kurang amal neeh. Spatu terlepas n hilang d busway. Pulang dg sepatu sebelah. Memalukan:)!

Lalu seketika saya teringat dengan cerita yang hampir sama yg pernah dialami oleh pemimpin besar India, Mahatma Gandhi.

Berikut ini cerita ringkasnya:

Suatu hari Gandhi hendak bepergian di kota Delhi, karena agak terburu-buru dia harus berlari mencari transportasi. Pilihannya bus kota, di cerita lain disebutkan adalah naik kereta api (sumber tidak diketahui).
Karena penuh sesak di dalam bus tersebut, beliau tidak berhasil menerobos ke dalam, hanya berebut tempat saja di pintu bus itu dengan penumpang lain.

Karena naiknya pun berdesakan, setelah berlari, sementara busnya terus berjalan, sepatu beliau terlepas sebelah..

Sepatu terlepas dan terjatuh sebelah di jalan, sementara bus terus melaju kencang, tentu tidak ada harapan bagi Gandhi untuk mendapatkannya lagi.

Lalu apa yang dilakukan oleh Gandhi kemudian?
Dia lepas sepatunya yg tersisa dan membuangnya ke jalan.

Seorang pemuda yg memperhatikannya lalu bertanya, 'Kenapa tuan bisa melakukan itu?'.

Dengan penuh kata2 bijak Gandhi menjelaskan, 'Sepatu saya terlepas dan jatuh sebelah, tentu yang tersisa ini jadi kurang atau tidak berguna lagi. Daripada tidak ada gunanya, lebih baik yang sebelahnya lagi ini saya lepas juga ke jalan. Siapa tahu ada yang menemukan kedua-duanya sehingga dia bisa menggunakan dan memanfaatkannya'.

Luar biasa ya, konsep ikhlas dengan setiap kejadian plus semangat berbagi manfaat sekaligus.

Kalau merujuk pada prinsip 90/10-nya Stephen covey, Gandhi sudah menunjukkan cara bersikap yang demikian. Yang 10-nya diluar kendali orangnya, sementara yang 90 murni dari cara beliau bersikap. Kejadian yang kurang menyenangkan di awal jangan biarkan sampai membuat hari kita jadi tidak menyenangkan.

InsyaAllah, next time kita discuss lagi dengan tema prinsip 90/10 ini. Terimakasih telah berkenan membaca tulisan ini.

Salam,