"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2012/09/14

Seutas Benang

Awalnya, ia hanya seutas benang. Faktanya, bahkan ia jauh beribu-ribu lebih halus dari benang yang kita tahu. Tipis, kecil, tak terlihat dan terabaikan.

Anehnya, setiap kita melakukan sesuatu yang sama, ia menebal. Melakukan sekali lagi, iapun kembali menebal sekali lagi. Pengulangan menebalkan sekaligus menguatkan benang yang tadinya hanya seutas  itu.

Sehari, seminggu, sebulan, setahun..benang itupun semakin kuat. Setelah kuat, benang itu segera menunjukkan kekuasaannya. Mereka (karena tidak lagi sehelai) mengontrol kehidupan seseorang, tanpa disadari. Menguasai cara berkata-kata, bertindak, bahkan setiap reaksi terhadap sesuatu.

Kekuasaan merekapun beragam, ada yang positif dan memuliakan, namun ada pula yang negatif, mengungkung, memperbudak bahkan menistakan.

Semuanya tergantung "penguatan" yang dilakukan tuannya. Di titik inilah mereka bisa jadi "senjata pamungkas" atau "senjata makan tuan". Sekali lagi, semua ditentukan oleh tuannya.

Benang itu adalah : neuro (syaraf) kita. Jalinannya yang kuat membentuk "kebiasaan" kita. Dan akhirnya bermuara pada "karakter". Kita adalah Sang Tuan, yang lewat pengulangan sikap, cara berpikir, reaksi, menyebabkan mereka 'berkembak-biak' menebal, menguat kemudian menguasai. Sehingga sebuah kebiasaan menjadi demikian "otomatis", namun jika disadari proses menenunnya ternyata jauh dari otomatis.
“The beginning of a habit is like an invisible thread, but every time we repeat the act we strengthen the strand, add to it another filament, until it becomes a great cable and binds us irrevocably, thought and act” (Orison Swett Marden)

Ingat! Satu kata, satu tatapan, satu senyum ramah, satu kepedulian, satu kebaikan, satu ketulusan, satu amarah, satu dusta, satu kelicikan...SELALU berupa penguatan!

Semoga kita selalu diberi hikmat dan kekuatan oleh TUHAN..untuk selalu menenun "helai demi helai" kebiasaan dan karakter mulia, sehingga "otomatis" menghantarkan kita pada hidup yang mulia, sukses dan bermanfaat bagi orang lain

*
MTA (Made Teddy Artiana)

2012/09/10

Just another picts of ka Syefa and de Fai

  
August-Sept, 2012. Bandung; Depok.

Yes! Book is very important to upgrade our knowledge.

2012/09/04

HarPelNas (Hari Pelanggan Nasional)

Dear bapak/ibu,
Ketemu kembali di artikel singkat di pekan ini. Kali ini saya sedikit menyampaikan tentang Hari Pelanggan Nasional (HarPelNas).

Bapak / Ibu semua sudah tahu mengenai HarPelNas bukan? Pasti tau dong:)
Ya, setiap tanggal 4 September 2012, masyarakat Indonesia, utamanya perusahaan (kalangan bisnis secara umum), memperingati Hari Pelanggan Nasional. Tentu bukan hari peringatannya itu yang terlalu penting, tapi makna yang tersirat di dalamnya.

Lalu, apa maknanya bagi dunia usaha atas HarPelNas tersebut?
Tentu bukan sekedar seremonial semata, melainkan semangat pelayanan pelanggan yang lebih substantif. Bahwa kepuasan pelanggan absolut tidak akan pernah didapat titik temunya, karena ekspektasi pelanggan terhadap kepuasaan tidak pernah berada di titik statis namun terus menanjak, naik. Untuk itu konsentrasi dunia usaha dalam merancang formula yang dapat memberikan kepuasan pelanggan yang benar-benar hebat  menjadi sebuah keniscayaan yang tak kenal henti. Ia menjadi proses yang berkesinambungan. Terus berlari mengejar ekspektasi.

Pekerjaan memuaskan pelanggan bukanlah sekedar 'lips service' dari perusahaan, tapi harus menjadi ruh bagi perusahaan itu sendiri jika ingin masih survived. Semangat di semua lini, mulai dari office boy, security, hingga pimpinan puncak. Usaha ini bukanlah usaha sehari, atau semusim saja. Ia perlu ada sepanjang waktu, seiring dengan denyut nadi dan tumbuhkembangnya perusahaan.

Dengan demikian, fokus hanya pada satu hari saja sepanjang tahun untuk benar-benar menghayati makna kepuasan pelanggan tidak akan membawa banyak kebaikan. Ia harus menjadi usaha sepanjang tahun. Adapun hari ini diperingati sebagai HarPelNas hanyalah sebuah momentum baik untuk melejitkan titik  kepuasaan pelanggan ke posisi yang sebenar-benarnya. Jika sudah demikian semangatnya, baru kita boleh berbangga sambil berkata; Wahai pelanggan, kami ada karena Anda semua. Karena itu semangat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan sepenuh hati akan menjadi tanggung jawab kami semua.'

Selamat Merayakan Hari Pelanggan Nasional.


Best Regards,
Feri Susanto

@feri_s
221A8441