"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2012/12/25

Petani dan Kandang Kambing.

Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan sebuah cerita ringan yang [semoga] bermakna untuk perbaikan diri atau pun organisasi kita. Bermanfaat untuk perubahan. To change being better!

Tersebutlah ada seorang petani  dan keluarganya yang tinggal di sebuah kampung. Tempat tinggal masyarakat di kampung tersebut adalah rumah yang berbentuk panggung. Umumnya kolong rumah di sana dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang-barang pertanian, tapi ada juga yang dimanfaatkan sebagai kandang hewan ternak.

Tokoh cerita kali ini adalah seorang petani yang menjadikan kolong rumahnya sebagai kandang kambing yang diternaknya. Tidak banyak memang, namun lumayan cukup untuk memenuhi keperluan lauknya sepanjang tahun, bahkan di bulan haji terkadang bisa menjual 2 atau 3 ekor kambing.

Demikianlah kehidupan si petani ini. Dia dan keluarganya sudah terbiasa dengan suasana kandang kambing itu. Suara embiknya sudah menjadi irama biasa bagi pendengarannya. Bahkan bau khas kandang kambing pun sudah tidak bermasalah bagi indera penciuman mereka. Sudah biasa saja. Tidak ada yang mengganggu. Berbeda dengan keadaan pertama kali mereka menjadikan kolongnya sebagai kandang kambing. Dulu isteri dan anak-anaknya sering mengeluhkan akan bisingnya suara embik kambing di tengah malam, atau bau amisnya yang menyengat sepanjang hari. Tapi itu dulu. Sekarang tidak lagi. Sudah terbiasa.

Pada suatu kesempatan, keluarga petani ini berkunjung ke rumah saudara mereka di kampung sebelah. Ada hajat pernikahan ponakan mereka di sana. Kebiasaan di kampung itu, bisa sampai tiga hari tiga malam pestanya.  Karena keluarga si petani itu bukanlah tamu, melainkan saudara, maka mereka ikut menjadi panitia hajat pernikahan tersebut. Menbantu ini dan itunya. Mereka larut dalam suasana bahagia. Pesta meriah. Tamu-tamu yang datang berpakaian dengan eloknya. Wangi parfum semerbak di setiap pojok.

Setelah selesai pestanya mereka pun kembali ke kampungnya.Tapi ada sesuatu yang lain yang mereka rasakan setelah kembali dari pesta pernikahan itu. Hanya baru di halaman rumahnya saja, mereka menciumi bau khas kambing yang mengganggu. Dan mereka tidak bisa tahan karenanya. Anak isteri petani itu mulai menggerutu. Kemudian, begitu masuk ke rumahnya, suara embik kambing pun bersahutan. Gerutuan anak isterinya pun bertambah. Tanpa menunggu waktu lama, anak dan isteri petani itu pun mengultimatum ayah mereka agar hari itu juga kandang kambing harus di pindah ke kebun belakang. Mereka tidak tahan dengan bau dan embiknya.

Ya begitulah akhirnya. Kangdang kambing pun digusur dari kolong rumahnya. Tiga hari yang mereka lalui di tempat pesta pernikahan itu telah merubah sensitifitas indera penciuman dan pendengaran mereka menjadi lebih 'normal'.

---

Moral lesson:

Mungkin di tempat yang kita betah sekarang ini (bisa rumah, bisa kantor, lingkungan, dll), ada ‘bising suara dan bau kambing’ yang sebenarnya tidak enak. Tapi karena kebiasaan, maka itu sudah dianggap wajar saja.

Kiranya ada baiknya kita berkunjung ke tempat lain yang ‘bagus dan wangi’ sejenak untuk kemudian kembali ke rumah kita dan bisa menata kembali segala sesuatunya agar lebih indah dan wangi.

Mungkin demikian ilustrasi dari benchmark dalam pengertian sederhana yang dicontohkan oleh seorang petani di atas. Semoga kita dapat memetik hikmahnya.

Terimakasih,

2012/11/28

Kaizen, Continuous Improvement

Kaizen atau dikenal juga Continuous Improvement sangatlah fenomenal. Sebegitu dasyatnya Filosofi yang berasal dari negeri Sakura ini sampai sampai hampir semua manufacturing ingin mengimplementasikan konsep ini bahkan tidak hanya di manufacturing tetapi sudah merambah di dunia non manufacturing seperti office, bank, hospital, restaurant, dsb.
Pertanyaan selanjutnya dan juga sering ditanyakan kepada saya adalah area mana sajakah yang dapat dilakukan Kaizen dan harus dimulai dari area mana?. Dibawah ini telah saya buatkan satu gambaran yang memudahkan kita untuk menentukan area mana yang dapat dilakukan Kaizen serta tools apa yang cocok untuk digunakan.
5S dan 7 Waste adalah Tools dasar dan utama dalam menjalankan TQM serta Productivity Improvement. Pemahaman dan Skill yang tinggi tentang 5S dan 7 Waste akan memudahkan kita untuk menjalankan Kaizen dan TQM.
Di bidang Mesin, tools kaizen yang dapat digunakan adalah TPM (Total Preventive Maintenance) dan Integrated Maintenance System. TPM adalah pondasi utama untuk meningkatkan performance mesin. Dengan Performance mesin yang tinggi maka produktivitas akan naik. Salah satu point penting dalam TPM adalah konsep perhitungan OEE (Overall Effectiveness Efficiency) dimana dalam konsep ini segala macam loss (termasuk defect) dimasukkan dalam perhitungan performance mesin.
Integrated Maintenance System adalah suatu konsep maintenance yang menggali konsep maintenance apa yang paling cocok untuk diaplikasikan pada area industri. Karena setiap industri mempunyai keunikan tersendiri terhadap sistem maintenance yang cocok untuk diterapkan.
Di area produksi kita dapat menjalankan Gemba Kaizen untuk menyingkat waktu proses dari setiap proses yang terjadi di area produksi. Line Balancing dan Man Machine Chart akan membawa kita ke proses yang paling maksimum didalam memadukan antara jumlah operator dengan output yang dihasilkan.
Productivity Improvement adalah salah satu management kontrol yang dijalankan pada area produksi agar target yang telah ditentukan dapat tercapai secara konsisten dari hari ke hari.
Dijenjang lebih tinggi, implementasi Just In Time (JIT) akan dapat membawa kita ke proses produksi yang semakin smooth / lancar, artinya Inventory level di setiap proses menjadi lebih rendah yang pada akhirnya akan dapat menekan Inventory Cost Perusahaan yang bermuara pada kebutuhan Cash Flow yang lebih rendah / sedikit.
Management Operating System (MOS) adalah Kaizen yang diterapkan untuk meningkatkan Integrasi antar Proses / Departemen sehingga menjadikan suatu pola yang terintegrasi antara produksi dan departemen penunjang lainnya seperti Purchasing, PPIC, Maintenance, dll.
Implementasi Value Stream Mapping (VSM) akan melihat proses Kaizen dalam kacamata company level sehingga hasil Kaizen di tingkat bawahnya (departemen / proses) dapat di integrasikan antara proses / departemen satu dengan departemen / proses lainnya sehingga disinilah mulai kelihatan hasil Kaizen dalam skala besar (company level).
Dalam beberapa kasus, konsep VSM juga sering diimplementasikan pada proses Kaizen di departemen non produksi seperti Purchasing, PPIC, GA & HRD, dll
Manufacturing Cost Improvement adalah salah satu model pembelajaran yang diperuntukan untuk level manager keatas. Objective dari pembelajaran ini adalah setiap manager memahami tentang Cost Structure dari product yang dibuat sehingga diharapkan kinerja antara manager yang satu dengan manager yang lain dapat saling mengisi sehingga Cost Structure suatu produk dapat di maintain dan bahkan diperkecil sehingga Profit Ratio dari produk tersebut dapat ditingkatkan.
Demikian ulasan saya tentang Kaizen yang diterapkan di dalam industri. Semoga dapat membantu kita dalam memahami tentang Kaizen.

Penjara Pikiran

Suatu hari ada seekor belalang yang terjebak dalam sebuah kotak, hingga beberapa lama ia tetap berdiam di kotak tersebut, melompat lompat dan berharap untuk dapat keluar. Tiba-tiba kotak tersebut terhempas oleh angin yang cukup kencang sehingga sang belalang dapat bebas berloncat-loncat riang di alam bebas.

Saat menikmati kebebasannya tiba-tiba belalang tersebut melihat belalang lain yang serupa dengannya namun dapat melompat lebih tinggi dan sangat cepat. Di hampirilah belalang tersebut dan sang belalang yang bigung bertanya. “Kenapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih cepat, padahal kita dari jenis yang sama dan umur kita tidak jauh berbeda”.

Belalang itupun menjawab, “Kau tinggal dimana selama ini ? Setiap belalang liar yang hidup di alam bebas pasti dapat lompat setinggi dan secepat ini”

Saat itulah si belalang yang telah terkurung beberapa lama di kotak menyadari bahwa selama ini lompatannya hanya setinggi kotak yang ia tinggali. Ia pun mencoba melompat lebih tinggi dan penuh optimis untuk dapat meloncat lebih cepat.

Seringkali kita sebagai manusia terkekang oleh pemikiran semu di dalam kotak yang hanya ada dalam pikiran kita yang membuat kita tidak dapat melompat lebih tinggi, meraih keberhasilan yang lebih besar maupun merasa tidak mampu mewujudkan impian kita.

Hinaan, lingkungan yang buruk, dan trauma di masa lalu membentuk keterbatasan kita dan membangun penjara pikiran yang menghambat kita meraih kesuksesan.

Sebagai manusia yang memiliki akal hendaknya kita selalu dapat berjuang, tidak mudah menyerah dan bekerja sebaik mungkin untuk meraih impian kita dengan penuh optimis.

# Dengan kesungguhan hati dan kerja keras, setiap tantangan yang dilalui pastilah akan terbayar dengan kesuksesan yang akan kita raih. Hiduplah dengan segala pilihan yang kita pilih sendiri, bukan dengan pilihan yang dipilihkan orang lain untuk diri kita.


___
_milist tci, sent from: gazi.proaktif@yahoo.co.id_