"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2013/07/19

Dua Amalan yang Mudah Diterima Allah SWT

Dua amalan yang mudah diterima oleh Allah SWT adalah ‘sholat Tahajjud’ dan ‘Shaum’. Kenapa bisa? Karena dua amalan ini bisa menjaukan manusia dari sikap riya (ingin dilhat orang) dan sum’ah (ingin didengar orang). Melaksanakan keduanya mengajarkan sikap ikhlas.

Keduanya tidak dapat dipamer-pamer. Selain dengan sikap ikhlas, dua amalan ini tentu harus dilakukan dengan tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah. Dalam hal tuntunan beribadah ini, kita berpedoman kepada ilmu fiqh, agar terhindar dari hal-hal yang sesat menyesatkan (bid’ah, dll).

Sikap ikhlas dan dilaksanakan sesuai tuntunanya adalah syarat untuk diterimanya amalan manusia oleh Allah SWT. Sebagaimana kita lihat pada keterangan berikut:

Merujuk kepada dalil-dalil dari Al Quran dan Al Hadits kita bisa menemukan bahwa syarat pokok diterimanya amalan seorang hamba ada dua:

1.    Ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala.

2.    Mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dua syarat ini disebutkan dengan jelas dalam akhir surat al-Kahfi:

(فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً)

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seoran gpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.” (QS. Al Kahfi: 110)

Oleh karena itu Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Dua hal ini merupakan dua rukun amal yang diterima. (Jadi suatu amalan) harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan syari’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat: Mudzakkirah fil ‘Aqidah, karya Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimy, hal: 9-12).

Sholat tahajud di tengah malam, tidak ada yang melihat. Jadi bisa terhidar dari sifat pamer.

Bershaum, juga tidak dapat dibedakan secara penampakan fisik. Oleh karenanya, manusia hanya semata-mata berkomitmen dengan Rabb-nya.

Kedua-duanya benar-benar mendidik keikhlasan hati kita. Beribadah hanya karena Allah SWT. Tidak ada tujuan lain kecuali ingin mencapai ridha-NYA. insyaAllah kita terus berusaha untuk melaksanakannya. Dan kita memohon agar Allah istiqomahkan kita. Aamiin.

#Ta’limBa’daJum’ah

11 Ramadhan 1434 H

2013/06/27

Belajar Menjadi Ramah

Tulisan singkat ini saya salin-rekat dari akun twitter saya @feri_s pada tanggal 27 Juni 2013.
Semoga menginspirasi.

1. Senang kalo bertemu dg orang yg ? Yuk, kita pelajari sifat2nya agar kita menyenangkan juga bg siapapun yg ketemu kita.
2. Diantara definisinya: Ramah itu baik hati dan menarik budi bahasanya. Manis tutur kata dan sikapnya.
3. Jika berjumpa dg yg belum dikenal, ia mengenalkan diri duluan. Tp bukan sksd: sok kenal sok dekat :)  
4. Jika berjumpa dg yg sudah dikenal, ia menyapa terlebih dahulu. Tidak pura2 tak melihat, apalagi buang muka.  
5. Jika berpapasan dengannya, ia tersenyum terlebih dahulu. Senyum sudah menjadi kebutuhan baginya:)  
6. Kalau bicara dengannya, ia menyimak. Banyak mendengar baru bicara. Banyak bertanya daripada menasihati.  
7. Memandangnya membawa kesejukan. Tatapannya memuliakan. Tidak mimik artifisial, apalagi lebay.  
8. Tamu yg di rumahnya akan merasa betah. Menyenangkan bersama keluarganya. Dan jika dia yg bertamu, dia pandai membawa diri.  
9. Dalam bertetangga, ia peduli dengan sesama. Yg lagi beruntung disambanginya, yg lagi malang dijenguknya.
10. Kalau bertanya padanya, ia menjelaskan tanpa menggurui. Giliran dia yg bertanya, ia bisa menghargai bukan menghakimi.  
11. Jika memuji terasa tulus. Jika terpaksa menasihati, terasa mengajak bersamanya, bukan menyuruh.  
12. Lama2 terlihat, ciri orang ramah ini sama dgn ciri orang yang menyenangkan. Ya, sifat ini mmg membawa kesenangan bagi siapapun.
13. Semoga menginspirasi, dan kita bisa menyelami ciri2 ini serta mengejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat sore. Salam

2013/05/28

Top 10 SMA / MA pada UN 2013

Berikut ini adalah urutan / ranking sekolah berdasarkan rata-rata nilai ujian murni pada Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Tingkat Atas / Madrasah Aliyah tahun 2013. Nilai rata-rata yang dimaksud adalah nilai rata-rata yang mengikuti UN pada setiap sekolah. Data saya kutip dari  Klik Disini.

10 sekolah dengan rata-rata nilai Ujian Nasional tertinggi:

1. SMAN 4 Denpasar (9,17);

2. MAN Insan Cendikia Serpong (8,93);

3. SMA Kristen 1 BPK Penabur Jkt (8,88);

4. SMA Santa Ursula Jkt (8,87);

5. SMAN 1 Denpasar (8,81);

6. SMAN 3 Lamongan (8,81);

7. SMAN 1 Babat Lamongan (8,81);

8. SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh (8,79);

9. SMAN 1 Kembangbahu Lamongan (8,78); dan

10. SMAN 8 Jakarta (8,74).

Jika kita kelompokkan berdasarkan kota/kabupaten, maka berikut ini hasilnya:

·         Jakarta: 3 Sekolah (SMA Kristen 1 BPK Penabur, SMA Santa Ursula dan SMAN 8)

·         Lamongan: 3 Sekolah (SMAN 3 Lamongan, SMAN 1 Babat Lamongan dan SMAN 1 Kembangbahu Lamongan)

·         Denpasar: 2 Sekolah (SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Denpasar)

·         Banda Aceh:  1 Sekolah (SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh)

·         Serpong, Tangerang: 1 Sekolah (MAN Insan Cendikia Serpong)

Berdasarkan data top TEN di atas, artinya 30 persen sekolah yang ‘bermutu tinggi’ masih didominasi oleh Jakarta, sebagai ibu kota negara, tempat dimana semua fasilitas pendidikan dapat ditemukan. Tentu ini tidak mencengangkan. Justru yang membanggakan adalah bahwa sekolah-sekolah yang berada di daerah pun menampilkan prestasi yang tidak kalah hebatnya.

Sebut saja misalnya Lamongan. Mereka menempatkan tiga sekolahnya sekaligus dalam urutan top TEN tersebut. Sama dengan prestasi yang diraih Jakarta. Jauhnya sekolah-sekolah mereka dari pusat Negara tidak menyurutkan niat dan semangat belajar dari siswa-siswinya. Saya perlu merasa menyampaikan satu kalimat sanjungan berikut ini untuk semua masyarakat Lamongan: Lamongan HEBAT! Dulu saya kenal nama daerah ini karena soto dan pecel lele-nya saja. Tapi kini saya mengenalnya sebagai tempatnya siswa-siswi SMA/MA bernilai tinggi. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan juga menular kepada daerah-daerah lainnya.

Kalau dibandingkan dalam kelompok sekolah di Jawa dan luar Jawa, maka mulai tampak adanya kesenjangan. 70 persen sekolah ‘bermutu’ ada di pulau Jawa. Yang diluar Jawa pun, hanya ada kota Denpasar dan Banda Aceh. Tidak terlihat ada sekolah dari Kalimantan, Sulaw esi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dll. Dari sini terlihat pemerataan mutu pendidikan masih menjadi tugas berat Kementerian Pendidikan Nasional, termasuk tugas kita juga tentunya sebagai masyarakat.

Kemudian, jika dilihat berdasarkan status sekolahnya, apakah sekolah negeri atau swasta, berikut ini datanya:

·         Sekolah Negeri: 8 Sekolah

·         Sekolah Swasta: 2 Sekolah

Ya, datanya menunjukkan masih didominasi oleh sekolah-sekolah milik Negara. Tapi 20 persen bukanlah angka yang kecil. Sumbangsih swasta (masyarakat) dalam misi Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa layak diapresiasi setinggi-tingginya. Dengan pengelolaan anggaran milik sendiri, sekolah-sekolah swasta ini dapat berprestasi dengan baik. Dan dimasa yang akan datang, pastinya akan lebih baik lagi. Semoga!

Salam Indonesia-kita,

<![endif]-->