"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2013/08/27

Cara Menonaktifkan Startup pada PC/Laptop

Sebelum melakukan proses penonaktifan startup pastikan dulu bahwa program / aplikasi yang akan dinonaktifkan tersebut adalah yang memang tidak (terlalu) diperlukan. Karena beberapa pengguna komputer cukup terbantu dengan adanya startup untuk aplikasi-aplikasi favoritnya. So, pilih-pilih saja.

Sebenarnya kenapa sih harus dinonaktifkan startup yang tidak diperlukan itu? Sederhana saja jawabannya. Semakin banyak startup yang diaktifkan maka proses booting hingga komputer dapat dioperasikan menjadi cukup lama. Ini akan memboroskan resources juga, selain tentu saja tidak efisien dari sisi waktu.

Langsung saja, berikut ini saya sampaikan beberapa langkah sederhana untuk menonaktifkannya. Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Namun pada kesempatan ini saya sampaikan langkah yang termudah saja. Ini untuk program Windows ya...

1. Pertama, buka 'Control Panel' dan pilih menu 'Administrative Tools'.



2. Kemudian akan muncul menu berikut, dan double click 'System Configuration'.



3. Selanjutnya akan muncul menu seperti di bawah ini dan pilih Tab 'Startup', kemudian uncheck items yang ingin dinonaktifkan startup-nya.



4. Terakhir, klik 'Apply', dan kita diminta untuk 'Restart' komputer.
5. Selesai.

Semoga bermanfaat.
Salam @feri_s

2013/08/23

Hari Yang Dikhawatirkan Albert Einstein Telah Tiba

Albert Einstein, ilmuwan fisika terbesar pada abad ke 20, pada suatu ketika pernah melontarkan kalimat berikut: 'Aku takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki generasi yang idiot. '

Coba perhatikan gambar berikut:
Apakah Anda semua juga menemui atau bahkan merupakan bagian dari fenomena di atas?
Jawabannya hampir dipastikan sebagian besar kita akan menjawab 'IYA'!

Hari yang dikhawatirkan Einstein itu memang sudah mulai tiba di masa kita ini. Tapi saya masih yakin, bahwa belum semua kekhawatirannya itu benar. Generasi yang idiot itu semoga saja tidak benar-benar ada.
---

Lalu selanjutnya bagaimana? Kita sendiri yang akan menentukan.
Jangan sampai teknologi mengikis rasa humanisme kita. Biarlah teknologi tetap menjadi pendukung kehidupan kita agar lebih mudah. Kita yang mengendalikannya. Jangan biarkan ia yang mengendalikan kita.

Bisa? Pasti BISA. Asal kita MAU.
Toh, kita adalah makhluk Tuhan yang sempurna bentuk plus dianugerahi akal pikiran ini adalah penerima amanat tertinggi untuk menjaga alam ini.

Tetap humanis lah, tetap berfikir dan berkaryalah. Dan tetap minta petunjuk dan perlindungan lah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Salam,

Sumber photo: Klik Disini

2013/08/22

Mengenal Pendiri IKEA, Ingvar Kamprad

Mungkin Anda akan berpikir bahwa orang yang telah melakukan revolusi desain interior, seorang pebisnis besar di dunia hidup dalam kenyamanan dan kemewahan yang tak terbayangkan.

Akan tetapi Ingvar Kamprad, pendiri IKEA tinggal di sebuah rumah yang sederhana, memakan bakso yang dijual oleh toko yang dimilikinya dan hanya bepergian dengan pesawat di kelas ekonomi, padahal Ia mampu untuk membeli sebuah pesawat pribadi tanpa mengurangi kekayaan yang dimilikinya.

Ingvar Kamprad lahir pada tanggl 30 Maret 1926 di sebuah peternakan milik keluarganya di desa Agunnaryd di Swedia.

Kemampuannya untuk dapat membeli sebuah barang dan menjualnya kembali dengan meraup keuntungan merupakan dasar yang dimilikinya sehingga Ia dapat berubah dari seorang pemuda biasa menjadi pebisnis yang sukses. Walaupun Ia merupakan seorang penderita disleksia tetapi penyakitnya tidak membuat Ia kehilangan hasrat dan semangatnya untuk sukses. Bisnis pertama yang dilakukannya adalah membeli korek api dalam jumlah besar di dekat Stockholm dan menjualnya dengan harga murah dan menjualnya kembali satu persatu dan tetap mendapatkan keuntungan. Ia pun melakukan investasi kembali dengan membeli korek dalam jumlah yang lebih besar. Kebiasaan yang dilakukannya pada saat waktu luang adalah menjajakan dagangannya dengan sepeda yang dimilikinya, selalu berusaha menambah barang-barang lain untuk dijual kembali, mulai dari ikan, dekorasi pohon natal, biji-bijian dan kemudian pulpen dan pensil.

Pada usia 17 tahun Ayahnya menganugerahinya hadiah untuk prestasinya di sekolah  dan dengan modal yang dimilikinya Ia mulai berinvestasi pada bisnis yang digelutinya dan melangkah lebih serius dengan menamakan usaha yang dijalankannya IKEA. IKEA sendiri merupakan singkatan dari nama, peternakan dan desa tempat Ia tumbuh. Ia sangat berharap orang akan mengingatnya sebagai Ingvar Kamprad of Elmtaryd, Agunnard.

Merasa sebagai seorang pebisnis yang ulung Ia pun memperluas usahanya dengan menjual jam, perhiasan, dan barang-barang lainnya. Pada saat Ia mulai kewalahan menghadapi permintaan konsumen Ia pun mendirikan jasa pengiriman barang dengan menyewa truk susu untuk mengantarkan barang dagangannya.

Source: Klik Disini.