"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2015/10/09

Hari pelanggan, manajemen Zalora jadi kurir

JAKARTA. Dalam menyambut Hari Pelanggan Nasional 2015 yang jatuh pada 4 September 2015, Zalora Indonesia membuat program bertajuk “special delivery”.
Di program ini, manajemen Zalora “bertugas” menjadi kurir dan mengirimkan produk yang dipesan konsumen. Pengiriman langsung oleh manajemen ini dilakukan selama dua hari, yakni  Kamis (3/9) dan Jumat (4/9). 
Untuk hari Kamis (3/9) yang mengirimkan pesanan pelanggan adalah Feri Susanto, Head of Customer Service Zalora Indonesia. Sedangkan, “Untuk hari Jumat (4/9) pengiriman dilakukan oleh Head of Marketing Zalora dan CEO Zalora yang baru,” kata Wafi Dirayati, Public Relation Officer Zalora, Kamis (3/9).
Anthony Fung, Managing Director Zalora Indonesia menambahkan, program ini digelar sebagai rasa terima kasih Zalora atas dukungan setia para pelanggan. Untuk itu Zalora berupaya untuk terus menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Menurut Antony, Zalora terus meningkatkan layanan dan kemudahan dalam berbelanja online. Misalnya, kemudahan pelanggan dalam proses pengembalian dan penukaran barang yang dapat dilakukan dalam waktu 30 hari setelah order diproses.

Selain dari sisi layanan, Zalora juga terus menambah variasi produknya. Saat ini, koleksi produk Zalora sudah mencapai lebih dari 70.000 produk pakaian, sepatu, tas, aksesoris, busana muslim, hingga kosmetik.
Saat ini, kata Anthony, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk. Dengan pasar sebesar itu, Zalora melihat potensi pasar belanja online yang sangat besar.
Editor: Hendra Gunawan. 




Miliarder Muda Semakin Bertambah

Jika di era-era sebelumnya barisan orang-orang kaya dunia alias para miliarder selalu didominasi oleh para pengusaha 'tua', yang umumnya berusia di atas 50, 60 bahkan 70 tahun, maka dalam tahun-tahun belakangan ini semakin banyak mereka yang berusia di bawah 40 tahun yang sudah berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya dalam jumlah yang fantastis. Tidak hanya sekedar banyak, tapi jumlah hartanya pun diprediksi semakin hari semakin bertambah. Dan tanpa sadari, Anda sudah membantu mereka untuk menjadi semakin kaya! :)

Fakta lainnya adalah bahwa orang-orang kaya baru yang berusia muda ini tidak mendapatkan hartanya dari jenis-jenis usaha konvensional seperti tambang, minyak dan gas, pertanian, perikanan ataupun jenis usaha lainnya. Mereka ini benar-benar baru sama sekali. Baru orangnya. Baru jenis usahanya. Apa itu? Mayoritasnya adalah para pengusaha teknologi, internet dan elektronik.

Siapa saja mereka? Berikut adalah 10 miliarder muda dunia seperti yang dirilis oleh Forbes baru-baru ini:

1. Evan Spiegel (25)

Kekayaan bersih: USD2,1 miliar
Peringkat: 327 dari 400
Sumber kekayaan: snapchat
Pendidikan: Universitas Stanford








2. Bobby Murphy (27)

Kekayaan bersih: USD1,8 miliar
Peringkat: 375 dari 400
Sumber kekayaan: snapchat
Pendidikan: Universitas Stanford








3. Julio Mario Santo Domingo, III (30)
Kekayaan bersih: USD2,3 miliar
Peringkat: 358 dari 400
Sumber kekayaan: bir
Pendidikan: Boston University


4. Mark Zuckerberg (31)

Kekayaan bersih: USD3,89 miliar
Peringkat: 7 dari 400
Sumber kekayaan: Facebook
Pendidikan: Harvard University (drop out)









5.  Dustin Moskovitz (31)

Kekayaan bersih: USD8,1 miliar
Peringkat: 55 dari 400
Sumber kekayaan: Facebook
Pendidikan: Harvard University (drop out)









6.  Elizabeth Holmes (31)

Kekayaan bersih: USD4,5
Peringkat: 121 dari 400
Sumber kekayaan: tes darah
Pendidikan: Stanford University (drop out)









7.  Scott Duncan (32)
Kekayaan bersih: USD4,7 miliar
Peringkat: 94 dari 400
Sumber kekayaan: pipa


8. Nathan Blecharczyk (32)

Kekayaan bersih: USD3,3 miliar
Peringkat: 194 dari 400
Sumber kekayaan: Airbnb

9. Brian Chesky (34)

Kekayaan bersih: USD3,3 miliar
Peringkat: 194 dari 400
Sumber kekayaan: Airbnb
Pendidikan: Rhode Island School of Design









10. Joe Gebbia (34)

Kekayaan bersih: USD3,3 miliar
Peringkat: 194 dari 400
Sumber kekayaan: Airbnb
Pendidikan: Rhode Island School of Design








*Foto dan data dari SINI

2015/04/08

Jebakan Infiltrasi Pikiran Bawah Sadar Pada Pemuda Indonesia

“Pikirin aja urusanmu sendiri, urusan keluargamu. Gak usah sok mikirin hal yang besar deh. Apalagi urusan Negara, gak usah sekali-kali kamu urus deh”

Pernah mendengar nasehat atau lebih tepatnya ‘umpatan’ di atas? Sering ya? Atau bahkan Anda sendiri yang mengucapkannya ke rekan, saudara, teman, atau anggota keluarga Anda? Wah ini berbahaya. Saran saya, mulai sekarang Anda harus lebih waspada. Sebaiknya Anda menolaknya. Ya, Anda harus menolaknya jika Anda memang menginginkan sebuah perubahan besar pada bangsa ini.

Kenapa? Dalam teori propaganda, itu bagian dari infiltrasi pikiran bawah sadar seseorang, untuk kemudian dibiasakan dalam sekelompok orang, kemudian ke dalam kelompok yang lebih massive. Di ujungnya ada sebuah proses dubbing massal yang lebih berbahaya lagi. Tujuannya untuk mempermanenkan sebuah gagasan di pikiran (alam) bawah sadar Anda, bahwa Negara ini ‘gak pantas kalo kamu yang urus. Kamu pantasnya hanya sekedar memikirkan dan mengurus diri sendiri, keluarga sendiri. Urusan Negara, biarlah ‘mereka’ yang entah siapa itu yang memikirkan dan mengurusnya.

Apa maksud dari semua ini?

Maksudnya adalah sebuah rencana besar. ‘Mereka’ menginginkan kaum muda Indonesia ini berpikir kecil. Bertindak kecil. Cukup urusan personal dan domestik, rumah tangga saja. Maka dengan demikian, ‘mereka’ lebih leluasa mengurus Negara ini sesuai dengan kemauannya. Iya kalau cara mengurusnya benar, jujur dan adil. Kalau ternyata, semuanya dilakukan hanya demi kekuasaan, kerakusan dan hasrat dunianya? Habis lah diri Anda (dan rakyat lain) dijualnya. Habis lah asset bangsa ini dikuasainya. Habis lah marwah bangsa ini digadaikannya.

Sederhananya,dengan dubbing massal tadi, Anda akan terbiasa menyampaikan kalimat-kalimat sederhana yang berdampak luar biasa pada mental dan pikiran Anda. Sepenuhnya Anda tidak menyadari bahwa kalimat-kalimat itu telah merusak motivasi besar di alam bawah sadar Anda. Proses pelemahan mental di alam bawah sadar ini akan menjadikan Anda cukup nyaman berada dalam urusan kecil Anda, sementara urusan yang lebih besar, menyangkut hajat masyarakat yang terkait dengan kebijakan-kebijakan publik dan urusan strategis biarlah ‘mereka’ yang akan ambil alih. Anda membiarkannya. Anda menyerahkan hidup Anda dan hidup keluarga Anda kepada kebijakan-kebijakan yang mereka buat.

Jadi jangan heran berlebihan kalau ada banyak kebijakan strategis bangsa ini dan kebijakan publik yang mengatur banyak orang di negeri ini jauh dari harapan Anda, jauh dari nilai-nilai keadilan dan kebenaran apalagi kebermanfaatan bagi warga bangsa seperti penentuan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), Gas, Tarif Listrik dan lain-lain yang sangat tinggi dibandingkan dengan kemampuan daya beli masyarakat.

Kenapa kebijakan seperti itu bisa terjadi, dan tidak ada protes yang benar-benar dapat menghadangnya? Karena mereka sudah merencanakannya sejak awal, bahkan sejak dalam pikiran bawah sadar Anda tadi. Sedari awal, mereka ingin ‘membutakan’ mata politik Anda. Menumpulkan daya kritis Anda sejak di alam bawah sadar. Bahwa urusan besar, seperti penentuan harga-harga barang dan jasa yang dibutuhkan banyak orang itu adalah urusan besar, urusan mereka, dan Anda telah ‘dihipnotis’ hanya untuk mampu memikirkan dan mengurusi hal kecil, hal di diri Anda sendiri.

Bagaimana, wahai pemuda Indonesia?
Mau berpikir dan bertindak kecil atau berpikir dan bertindak besar?
Pilihan ada di diri Anda masing-masing, wahai pemuda Indonesia.

Ibu pertiwi memanggilmu. Jika pilihanmu siap untuk berubah dan bangkit. Yuk segera benahi persiapan mental, intelektual, emosional dan fisikal Anda, dan ketika tiba saatnya segeralah masuk ke wilayah kekuasaan yang sudah puluhan tahun ‘mereka’ kuasai dengan teknik infiltrasi ke dalam pikiran bawah sadar itu. Dan ingat, ketika sampai ‘di sana’, berjuanglah atas nama kebenaran, kejujuran dan keadilan. Pegang Teguh integritasmu, karena itulah asset terbesar mu duhai pemuda.

Salam Kebangkitan Pemuda Indonesia.

Dimuat juga di: http://www.dakwatuna.com