"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2021/01/17

Pembelaan Ulama Kepada Sayyid Quthb

Telah beredar video, potongan ceramah yang menikam kehormatan salah satu pejuang muslim, Syaikh Sayyid Quthb Rahimahullah, oleh seseorang. Dia menyebut Syaikh Sayyid Quthb adalah Gembong Terorisme zaman ini. Bukan hanya itu dia juga menuduh para pengagum Syaikh Sayyid Quthb orang yang bodoh tentang aqidah, dll.

Allah Ta’ala berfirman:

ۚكَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا

Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka. (QS. Al-Kahfi: 5)
---

1⃣ Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baaz Rahimahullah: “Kami harap Sayyid Quthb termasuk Syuhada yang mulia.”

Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz Rahimahullah berkata dalam kitab Beliau Tuhfatul Ikhwan, tentang Al Ustadz Sayyid Quthb Rahimahullah:

سيد قطب رحمه الله :
نُفّذ في المذكور حكم الإعدام في يوم الاثنين 13/5/1386هـ فرحمة الله عليه وعلى سائر علماء المسلمين ونرجو أن يكون من الشهداء الأبرار .
وقد قُتل معه الشيخ عبدالفتاح إسماعيل ، والشيخ محمد إبراهيم هراس . غفر الله للجميع وكتب الشهادة لهم .
والمذكور له مؤلفات كثيرة مفيدة ، أشهرها وأهمها : تفسيره (( في ظلال القرآن ))

Sayyid Quthb Rahimahullah, dieksekusi dalam hukuman mati pada hari, Senin, 13-5-1386H.

Semoga Allah merahmatinya dan merahmati semua ulama kaum muslimin. Kami berharap semoga Sayyid Quthb termasuk dalam barisan para syuhada yang mulia.

Dan telah dibunuh pula bersamanya, Syaikh Abdul Fattah Ismail, Syaikh Muhammad Ibrahim Hiras, semoga Allah memgampuni mereka semua dan mencatatnya sebagai syuhada.

Disebutkan tentangnya, bahwa dia memiliki banyak karya yang bermanfaat, di antaranya yang terkenal dan penting adalah tafsir Fi Zhilalil Qur’an.

(Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baaz, Tuhfatul Ikhwan bitarajim Ba’dhil A’yaan, Hal. 39)

2⃣ Syaikh Manna’ Al Qaththan -Ketua Mahkamah Syariah Mekkah Al Mukarramah: “Tafsir Fi Zhilalil Quran Kitab Tafsir Yang Sempurna Bagi Kehidupan”

💢💢💢💢💢💢💢

Beliau berkata:

“Syaikh Sayyid Quthb telah menjumpai Rabbnya dalam keadaan Syahid demi membela aqidahnya dengan meninggalkan warisan pemikirannya. Dan , yang paling terdepan adalah kitab tafsirnya yang berjudul Fi Zhilalil Quran. Ini adalah kitab tafsir yang sempurna bagi kehidupan di bawah naungan Al Quran dan petunjuk Islam. Penulisnya hidup di bawah naungan Al Quran yang penuh hikmah, sebagaimana yang dipahami dari judulnya. Beliau menikmati keindahan Al Quran dan mengungkapkannya dengan segala perasaannya yang jujur sehingga sampai pada kesimpulan bahwa umat manusia dewasa ini sedang berada dalam kesengsaraan yang disebabkan berbagai paham dan aliran yang merusak dan pertarungan berdarah yang tiada hentinya ” …dst.

Lalu Syaikh Manna’ juga berkata:

“Bertitik tolak dari pandangan inilah Sayyid Quthb menempuh metode tertentu bagi penulisan tafsirnya.

Pertama-tama dia datangkan satu naungan pada mukadimah setiap surat untuk mengkaitkan atau mempertemukan antara bagian-baiannya dan untuk menjelaskan tujuan serta maksudnya.

Setelah itu barulah dia menafsirkan ayat dengan mengetengahkan atsar-atsar shahih, lalu mengemukakan sebuah paragraf tentang kajian-kajian kebahsaan secara singkat.

Kemudian dia beralih ke masalah lain, yaitu membangkitkan kesadaran, membetulkan pemahaman, dan mengaitkan Islam dengan kehidupan.

Kitab ini terdiri dari 8 jilid besar dan telah mengalami cetak ulang beberapa kali dalam beberapa tahun saja, karena mendapat sambutan baik dari kalangan cendekiawan.”

📚 Syaikh Manna’ Khalil Qaththan, Mabahits fi ‘Ulumil Quran, Hal. 362-363. Maktabah Wahbah, Kairo

3⃣ Syaikh Dr. Abdullah Al Faqih Hafizhahullah: “Tidak benar Sayyid Quthb berfaham takfir.”

Beliau berkata:

وأما القول بأنه رمى المجتمعات الإسلامية شعوباً وحكاماً بالكفر فقول غير صحيح؛ بل رمى بالكفر من يستحقه إذا توفرت الشروط وانتفت الموانع، ونحن نعتقد أن سيد قطب ليس معصوماً بل هو بشر كغيره من الدعاة يؤخذ من قوله ويرد، فلا يجوز أن يغلو فيه أحد فيرفعه فوق منزلته، كما لا يجوز أن يهضمه آخر حقه ويسيء إليه بغير حق، فالعدل والإنصاف هو المطلوب من كل مسلم.

Adapun pendapat yang menyebut bahwa dia (Sayyid Quthb) menuduh masyarakat Islam, baik rakyat dan emerintahnya, telah kafir maka itu pendapat tidak benar.

Tetapi Beliau memvonis kafir kepada yang berhak menerimanya jika memang terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak ada penghalangnya.

Kami meyakini bahwa Sayyid Quthb bukan seorang ma’shum (bebas dari salah) tapi dia adalah manusia seperti para da’i lainnya, pendapatnya bisa diambil dan bisa ditolak.

Maka tidak boleh seorang pun berlebihan meninggikannya di atas kedudukannya, sebagaimana yang lain tidak boleh pula menzalimi haknya dan berbuat buruk kepadanya tanpa hak. Maka bersikap adil dan bijak itulah yang dituntut pada tiap muslim.

📚 Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah, 1/3185, Fatwa 09 Jumadi Tsaniyah 1428

4⃣ Syaikh Abdullah bin Hasan Al Qu’ud Rahimahullah tentang kitab Ma’alim fith Thariq: “Kitab yang telah dibayar mahal penulisnya dengan mati fisabilillah.”

Tentang kitab Syaikh Sayyid Quthb, Ma’alim fith Thariq (Petunjuk Jalan), berkatalah Syaikh Abdullah bin Hasan Al Qu’ud –anggota Hai’ah Kibaril Ulama kerajaan Saudi Arabia- dalam kitabnya, Majmu’ Ar Rasail wa Maqalat, beliau menasihati Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali yang berkali-kali mencela Syaikh Sayyid Quthb:

نقل لي غير واحد قولك في اجتماع أخيار نحسبهم كذلك قولك في كتاب: “معالم في الطريق”: هذا كتاب ملعون.
سبحان الله!! كتاب أخذ صاحبه ثمنه قتلاً نحسبه في سبيل الله بدافع من الروس الشيوعيين لجمال كما يعرف ذلك المعاصرون للقضية، وقامت بتوزيع هذا الكتاب جهات عديدة في المملكة، وخلال سنوات عديدة، وأهل هذه الجهات أهل علم ودعوة إلى الله، وكثير منهم مشايخ لمشايخك، وما سمعنا حوله منهم ما يستوجب ما قلت، لكنك – والله أعلم- لم تمعن النظر فيه قبل أن تغضب، وخاصة الموضوعات: جيل قرآني فريد، الجهاد، لا إله إلا الله منهج حياة، جنسية المسلم عقيدته، استعلاء الإيمان، هذا هو الطريق.. وغيرها مما تلتقي معانيه في الجملة مع ما تدين الله به، فكيف بك إذا وقفت بين يدي الله وحاجك هذا الشخص الذي وصفته الإذاعة السعودية خلال سنوات متوالية بشهيد الإسلام

“Telah berkata kepadaku lebih dari satu orang tentang ucapanmu dalam sebuah perkumpulan baik-baik – saya berharap memang demikian-, ucapanmu bahwa kitab Ma’alim fith Thariq adalah kitab terlaknat. Subhanallah! Kitab yang telah dibayar mahal oleh penulisnya dengan mati di jalan Allah karena menentang penguasa komunis Mesir Jamal Abdun Nashir, sebagaimana diketahui oleh orang-orang pada masa itu. Padahal buku tersebut telah disebarkan oleh banyak pihak dikerajaan Saudi sejak bertahun-tahun lamanya, dan mereka adalah para ahli ilmu dan para da’i ilallah, dan banyak di antara mereka adalah syaikh dari syaikh-syaikhmu sendiri. Dan tidak satu pun di antara mereka mengatakan seperti yang engkau katakan. Tetapi engkau ini – wallahu a’lam- tidak mau memahami lebih mendalam apa yang engkau bicarakan sebelum marah, khususnya pada tema-tema kitab itu seperti: Jil Qur’ani farid (Generasi Qurani Yang Istimewa), Al Jihad, Laa Ilaha Illallah Manhajul Hayah (Laa Ilaaha Illallah sebagai Konsep Hidup), Jinsiyyatul Muslim wa ‘Aqidatuhu (Identitas seorang Muslim dan Aqidahnya), Isti’la Al Iman (Ketinggian Iman), Hadza Huwa Thariq (Inilah Jalan Itu) … dan tema lain, dimana secara global adalah bermakna nilai keberagamaanmu kepada Allah. Bagaimana denganmu nanti jika di hadapan Allah, jika orang ini mendebatmu? Padahal orang ini telah bertahun-tahun lamanya oleh media massa Saudi sebagai syahidul Islam?”

http://www.factway.net/vb/348099-post9.html

5⃣ Syaikh Umar Sulaiman al Asyqar. Seorang ulama Quwait, dosen Fakultas Syariah di Universitas Quwait

Dia berkata, “Sayyid Quthb -rahimahullah mendalami Islam secara orisinil sehingga beliau mencapai masalah secara mendasar seperti manhaj salaf, pemisahan total antara manhaj Al Qur’an dan filsafat, memurnikan sumber ajaran Islam dari lainnva. membatasi standar hukum hanya dengan Al Qur’an dan As Sunnah dan bukan pada pribadi atau tokoh tertentu. Sayyid Quthb menerapkan cara istimbath langsung dari nash seperti

yang dilakukan salaf. Akan tetapi, sayangnya beliau tidak memiliki kesempatan mempelajari manhaj Islam. Oleh karena itu, terkadang ada beberapa titik rancu dalam tulisannya meskipun beliau sudah berupaya mengkaji secara serius untuk berlepas dari kerancuan. Pastinya, Sayyid Quthb tidak melakukan hal tersebut karena hawa nafsunya.” (Jasim al Muhalhil, Ikhwanul Muslimin, Deskripsi, Jawaban, Tuduhan, dan Harapan, hal. 124)

6⃣ Syaikh Al Albani: “Sayyid Quthb Memperbaharui Da’wah Islam Bagi Para Pemuda.

العلامة الألباني : سيد قطب جدد دعوة الإسلام
في قلوب الشباب
سئل عن كتاب سيد قطب : ( جاهلية القرن العشرين ) فأنكر الشيخ أن يوصف القرن العشرين بالجاهلية ثم قال : ( ثم إن في كلام سيد قطب رحمه الله وفي بعض تصانيفه مما يشعر الباحث أنه كان قد أصابه شيء من التـحمس الزائد للإسلام في سبيل توضيـحه للناس ، ولعل عذره في ذلك أنه كان يكتب بلغة أدبية ، ففي بعض المسائل الفقهية كحديثه عن حق العمال في كتابه : ( العدالة الاجتماعية ) أخذ يكتب بالتوحيد وبعبارات قوية تـحيي في نفوس المؤمنين الثقة بدينهم وإيمانهم ، فهو من هذه الخلفية في الواقع قد جدد دعوة الإسلام في قلوب الشباب وإن كنا نلمس أحياناً أن له بعض الكلمات تدل على أنه لم يساعده وقته على أن يـحرر فكره من بعض المسائل التي كان يكتب حولها أو يتـحدث فيها ) ا.هـ
المرجع: كتاب (حياة الألباني وآثاره وثناء العلماء عليه) تصنيف محمد بن إبراهيم الشيباني ، الجزء الأول

Al ‘Allamah Al Albani: Sayyid Quthb Memperbarui Da’wah Islam dalam Dada Para Pemuda

Beliau ditanya tentang kitab Sayyid Quthb (Jahiliyah Abad 20), Syaikh menolak abad 20 disifati dengan jahiliyah, kemudian dia berkata:

“Kemudian, pada ucapan Sayyid Quthb Rahimahullah dan pada sebagian karyanya terkandung di dalamnya pembahasan yang begitu menyentuh, bahwasanya beliau dalam menjelaskan kepada manusia dibarengi semangat menggelora terhadap Islam, semoga itu adalah sebagai ‘uzur baginya, beliau menulis dengan bahasa sastra, lalu pada sebagian masalah fiqih seperti pembicaraannya tentang hak para pekerja dalam kitab Al ‘Adaalah Al Ijtima’iyah, dia menulis tentang tauhid dengan kata-kata yang begitu kuat yang menghidupkan jiwa orang-orang beriman yang percaya dengan agama dan keimanan mereka. Maka, itulah yang melatarbelakangi kenyataan bahwa dia telah memperbaharui dakwah Islam di dalam dada para pemuda. Sesungguhnya kami menemukan, kadang bahwa beliau memiliki sebagian perkataan yang menunjukkan waktu yang ada tidak membantunya membebaskan pemikirannya pada sebagian permasalahan yang dahulu pernah ditulisnya atau dibicarakannya.”

Referensi: Hayatu Al Albani wa Aatsaruhu wa Tsana’u Al ‘Ulama ‘Alaih, Juz. 1. disusun oleh Muhammad bin Ibrahim Asy Syaibani.

📚 Mudzakarah Al Watsaiq Al Jaliyyah, Hal. 49

‼‼‼‼‼

Siapa pun bisa berbuat salah, termasuk Syaikh Sayyid Quthb Rahimahullah dan tokoh lainnya, sebab yang ma’shum hanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tapi, kesalahan itu tidak boleh membuat mulut kita tidak terkontrol, dengan menikam mereka dengan sebutan yang buruk dan sangat tidak pantas.

Wallahul Musta’an

🌸🍃🌻🌿🌺🌴🌾☘

✍ Farid Nu’man Hasan

Source: http://depok.tanyasyariah.com/syubhat-wa-rudud/pembelaan-ulama-kepada-sayyid-quthb.html

2020/12/29

BAIKKAH MAKAN PISANG SAAT PERUT KOSONG?

JANGAN MAKAN PISANG SAAT PERUT KOSONG

photo: https://www.indonesia.go.id/
Saya yakin semua kita disini suka makan pisang ya? Apapun jenisnya, buah yang ada disebut dalam al-Qur'an
["Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)." QS Al-Waqi'ah: 29] ini memang luar biasa khasiat dan manfaatnya. Pisang memiliki kandungan karbohidrat dan pottasium dengan jumlah yang terbilang banyak. Buah ini dapat memberi efek mengenyangkan, meredakan demam, bahkan melancarkan sistem pencernaan. Bukan saja karena manfaatnya tersebut, rasanya juga enak dan manis serta memiliki aroma yang lembut membuat penikmatnya tidak pernah bosan dengan buah ini.

Namun, dibalik banyak manfaat pisang tersebut, ada satu hal yang perlu diperhatikan yakni waktu yang tidak tepat untuk mengonsumsinya.

Ternyata, sangat-sangat tidak baik untuk mengonsumsi pisang di saat perut kosong. Memakan pisang dalam keadaan perut kosong bisa mengganggu organ hati karena tingginya jumlah gula alami dalam pisang. Juga Anda akan merasa merasa lemas, mengantuk dan lelah. Pisang bersifat asam yang bisa menyebabkan masalah usus jika dikonsumsi pada saat perut kosong.

Untuk menetralkan asamnya bisa juga makan dengan buah yang ada sifat basanya atau alkali. Di antara buah-buahan yang bersifat alkali ini adalah alpukat, pepaya, semangka, lemon, anggur, kiwi dan kelapa muda.

2020/01/23

Tenang, Allah is the BEST Planner for You!

Cerita 1:
Dulu saya hampir saja masuk SMU Plus Muthohhari pimpinan Jalaluddin Rahmat. Ingin sekali bersekolah disana. Waktu itu nama kang Jalal masih harum sebagai salah seorang cendekiawan muslim di tanah air. Niat banget sekolah di Muthohhari, saya survey lokasi ke sana, tepatnya di Jl. Kampus Kiaracondong kota Bandung. Lulusan SMU ini waktu itu mudah sekali mendapatkan beasiswa S1 ke Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya. Lingkungan sekolahnya juga kondusif untuk belajar. Tenang. Tapi, takdir bicara lain, ada sedikit masalah dengan 'keuangan', gak jadi masuk deh. Kecewa!
Bertahun-tahun kemudian, baru terbuka kedoknya kang Jalal, ternyata ybs penganut syi'ah. Lucky me, gak jadi masuk kesana! Kalau saja masuk dulu kesana bisa jadi skrg saya ikut kaum penghalal nikah mut'ah pula. Jadi kelompok pecinta Ali ra tapi pembenci dan memusuhi khulafaurrasyidin yang lain. Na'udzubillah!

Cerita 2:
Pernah ada seorang anggota dewan yang mengajak saya jadi 'staf ahlinya'. Saya sampaikan waktu itu bahwa saya belum punya ijazah S2, jadi gak lolos syarat dong!
'Gak apa-apa katanya'. Itu bisa diatur. 'Yang penting mau dulu. Nanti bisa kita daftarkan ke salah satu kampus, yang penting udah tercatat jadi mahasiswa S2, syaratnya dah ok', begitu kata 'bapak' ini menguatkan. Saya tergiur. Meski saya harus jujur untuk katakan bahwa gaji resminya lebih kecil dari yang saya dapat dari kantor tempat bekerja waktu itu. Tapi katanya akan ada banyak masukan lain dari proyek-proyek 'kecil'. Halal lah, katanya. Wow, saya jadi yakin. Halal kok. Tapi rupanya almarhum papa, punya firasat lain. Saya memang tidak dilarang, tapi maksudnya terlihat kurang setuju kalau saya ikut di staf ahli bapak tadi. Padahal saya berharap almarhum endorse pilihan itu, nyatanya tidak. Kecewa!
Beberapa bulan kemudian, si anggota dewan ini 'kena' garap, oleh aparat penegak hukum. You know lah what I mean!  Skrg ybs masih 'mondok' di LP Sukamiskin. Meski orangnya saya paham beliau ini orang baik, tapi sistem yang ada membuatnya terseret-seret. Lucky me, alhamdulillah saya gak jadi ikut bersamanya. Kalau jadi waktu itu mungkin dah bolak-balik ke persidangan pula.
Astaghfirullah.

Cerita 3:
Awal 2018, sebuah perusahaan ecommerce ternama di Thailand wanted to hire me as their regional head di salah satu departemennya. Berkantor di Bangkok. Kudu tinggalin keluarga deh di Bekasi or titipin ke Bandung. hehe. Kalau dibawa ke Bangkok gimana? Saya ngeri life style disana. Tidak kondusif buat anak-anak. Saya tinggal tandantangan NDA dan lanjut employment agreement aja, berangkat ke Bangkok deh.
Saya konsultasi dengan keluarga. Telpon orang tua. Minta doa restu. Entah kenapa, mereka berdua tidak nyaman bila saya hidup di Bangkok. Tidak melarang, seperti biasa, tapi sama sekali tak ada dukungan! Wah, kalo dah urusan sama ortu saya konservatif banget deh. Nurut aja. Nyatanya benar, setelah sholat istikhoroh dan doa, jawabannya saya harus batalkan. Tentu dengan professional manner, saya sampaikan my decision to the recruiter. Apology! Meski memberikan pilihan sendiri begitu, saya sedikit kecewa juga, apalagi dah ngebet betul, biar si anak kampung ini bisa dapat 'regional/global exposure' di kawasan ASEAN.

Cerita tak sampai disitu. Hanya beberapa hari saja setelah itu proses interview saya yang lain 'DEAL'. Engaged dengan sebuah perusahaan new disruptive Telco di Singapore. Term n Conditionnya lebih mengasyikkan, saya diperbolehkan bolak-balik per dua minggu atau sesuai kebutuhan Indo-SG. Jadi deh! Ortu setuju kalo di SG. hahai alhamdulillah 'ala kulli hal. Anak isteri juga mendukung. Tahun pertama banyak bolak-balik kesana. Masuk tahun kedua sudah stay terus di ID, insyaAllah segera launching disini.

So my friends, jangan pernah sesali jalan hidup. Sabar dan ikhlaskan saja, apapun itu. Semua sudah ada qodo dan qadarnya. Senantiasa pula terus memperbaiki diri. Tingkatkan kualitas diri. Perbanyak relasi. Sambungkan terus silaturrahmi. Perkuat jejaring. Oh ya, secara khusus untuk adik-adik angkatan, perdalam terus kemampuan bahasa asingnya ya! English is a must. InsyaAllah akan ada cahaya terang di ujung sana!
MasyaAllah. Tabarakallahu!
---
*Afwan tak bermaksud menggurui apalagi sok-sok'an. hehe. Tujuan tulisan ini hanya untuk mengafirmasi rasa syukur kami pribadi, syukur-syukur bisa menginspirasi.

Salam!