"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2023/06/12

MENYIBAK EMPAT MAKNA HARI RAYA QURBAN

Bismillahirrahmanirrahiim

Idul Adha atau biasa kita menyebutnya sebagai Hari Raya Qurban merupakan salah satu hari raya besar dalam agama Islam yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari raya ini, kaum Muslim menyembelih hewan qurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Makna ketaatan dan pengorbanan dalam ibadah qurban sangatlah penting, karena melalui pengorbanan hewan qurban, umat Muslim belajar untuk mengorbankan sesuatu yang berharga demi mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Dalam pelaksanaan ritual tahunan ini, sebenarnya ia bukanlah semata tentang taat dan pengorbanan saja, tapi setidaknya ada empat makna yang dapat kita raih. Makna yang pertama adalah bentuk Ketaatan Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makna kedua adalah Pengorbanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makna ketiga adalah tentang Kebersamaan dan Persaudaraan. Makna keempat adalah Berbagi dan Peduli kepada Sesama.

Umat Muslim dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta’ala  berfirman, "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah" (QS. Al-Kautsar: 2). Perintah ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu taat dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam ibadah qurban, umat Muslim dianjurkan untuk memilih hewan yang sehat dan berkualitas. Hewan qurban tersebut kemudian disembelih dengan cara yang benar sesuai dengan syariat Islam. Proses penyembelihan hewan qurban ini melambangkan ketaatan sekaligus pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS ketika ia bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala . Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala  menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor domba yang lebih kecil.

Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta’ala  menyampaikan bahwa  Ibrahim adalah seorang yang sangat patuh kepada Allah dan sangat tunduk kepada-Nya (berserahdiri). “(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-Baqarah: 131).

Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala  untuk mengorbankan putranya menjadi ujian bagi Nabi Ibrahim AS, namun ia tetap bersedia mengorbankan putranya demi ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagai pelajaran untuk umat muslim pasca peristiwa pengorbanan nabi Ibrahim AS, kisah ini kemudian menjadi syariat agama. Ibadah ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu bersedia berkorban demi kepentingan yang lebih besar. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, yang bersedia mengorbankan putranya demi mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala . Melalui ibadah qurban, umat Muslim diajarkan untuk selalu siap mengorbankan sesuatu yang berharga demi kepentingan yang lebih besar, seperti kepentingan agama, keluarga, atau masyarakat. Semoga ibadah qurban ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim, serta membawa keberkahan bagi semua umat manusia.

Selanjutnya, dalam ibadah qurban, umat Muslim dianjurkan untuk berbagi daging qurban kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini melambangkan makna kebersamaan dan persaudaraan, karena umat Muslim diajarkan untuk selalu membantu sesama dalam kebaikan. Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta’ala  berfirman, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat dan jauh, dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan" (QS. Al-Hajj: 28). Perintah ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu berbagi dan membantu sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Selain itu, ibadah qurban juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar sesama umat Muslim. Pada hari raya qurban, umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Adha dan menyembelih hewan qurban. Hal ini menjadi momen yang tepat untuk saling bertemu, berdiskusi, dan mempererat hubungan antar sesama umat Muslim. Dalam Islam, persaudaraan antar sesama umat Muslim sangatlah penting, karena dengan persaudaraan tersebut, umat Muslim dapat saling membantu dan mendukung satu sama lain. Sesungguhnya hidup dalam kebersamaan itu merupakan naluri dasar manusia. Aristoteles (384-322) menyebut manusia pada dasarnya adalah zoon politicon, artinya manusia adalah makhluk sosial.

Kebersamaan sesama manusia ini diformulasikan dalam Islam sebagai hablum minannas, dan hubungan (ubudiyah) dengan Allah disebut sebagai hablum minallah. Keseimbangan dalam dua hubungan ini akan menjadikan manusia menjadi beruntung, ia akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala  dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Allah Subhanahu wa Ta’ala  berfirman: “(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 112).

Melalui ibadah qurban, umat Muslim juga diajarkan untuk berbagi dan peduli kepada sesama yang membutuhkan. Dalam Islam, kepedulian terhadap sesama sangatlah penting, karena dengan peduli tersebut, umat Muslim dapat membantu dan meringankan beban sesama yang membutuhkan.

“…Dan barangsiapa menolong kebutuhan saudaranya, maka Allâh senantiasa menolong kebutuhannya.” (Hadits)

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menganjurkan agar umat Islam saling menolong dalam kebaikan dan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan bantuan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS. al-Maidah:2).

Sebagai penutup ini tulisan singkat ini, marilah kita senantiasa berdoa agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memampukan kita untuk berqurban di hari Raya Idul Adha ini, serta dimampukan untuk memperoleh semua hikmah yang terkandung di dalamnya. Aamiin ya Mujibassailiin.

2023/04/11

Tutorial Cara Menghapus Like di Twitter dengan Mudah

Twitter adalah salah satu aplikasi sosial media yang sekarang ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya oleh generasi mudanya saja, tetapi juga menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan informasi terkait isu terkini yang terjadi di Indonesia dan luar negeri. Namun, sebagian pengguna biasanya merasa rishi dengan banyaknya like pada akun Twitter mereka. Lantas, bagaimana cara menghapus like di Twitter? Yuk, simak tutorial selengkapnya dalam artikel ini.

Tutorial Cara Menghapus Like di Twitter dengan Mudah
Dikutip dari laman Twitter Help Center, Twitter merupakan layanan bagi semua orang untuk menjalin komunikasi dan saling terhubung melalui pertukaran pesan yang cepat dan juga instan. Pada pengguna Twitter bisa memposting tweet yang beiri foto, video, teks, ataupun tautan dan nantinya akan otomatis terposting pada profil Anda.
Adapun tutorial cara menghapus like di Twitter dengan mudah yang bisa Anda ikuti adalah sebagai berikut.

1. Cara Menghapus Like di Twitter

  • Buka aplikasi Twitter yang ada di smartphone Anda. Selain itu, Anda juga bisa membuka Twitter melalui browser.
  • Kemudian, login menggunakan akun Twitter Anda.
  • Silahkan pergi ke halaman profil Twitter Anda.
  • JIka sudah berada di halaman profil, pilih tab menu Suka.
  • Nantinya Anda akan melihat semua tweet yang telah Anda Like.
  • Untuk unlike tweet tersebut, cukup tekan ikon love yang ada di bagian bawahnya.

2. Cara Menghapus Semua Like di Twitter Secara Otomatis

  • Untuk melakukan cara ini, Anda perlu membuka Twitter melalui browser di laptop atau PC.
  • Copy script unlike twitter massal di bawah ini

setInterval(() => {

for (const d of document.querySelectorAll('div[data-testid="unlike"]')) {

d.click()

}

window.scrollTo(0, document.body.scrollHeight)

}, 1000)

Kunjungi profil Twitter Anda dan masuk ke tab Suka.

  • Tekan CTRL+Shift+I atau tombol F12 untuk membuka inspect element.
  • Klik tab Console, kemudian Anda bisa langsung paste script yang sudah di copy tadi.
  • Terakhir, tekan Enter pada keyboard untuk memulai unlike.
Itu dia penjelasan tentang tutorial cara menghapus like di Twitter dengan mudah. Semoga bermanfaat.

(source:Klik Disini)

2023/02/23

Perbedaan RACI dan DACI dalam "Project Management'

 

RACI dan DACI adalah dua jenis matriks yang digunakan dalam manajemen proyek untuk membantu mengklarifikasi peran dan tanggung jawab dalam suatu proyek. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu membagi peran dan tanggung jawab antara anggota tim proyek, namun ada perbedaan antara keduanya.

R-A-C-I

RACI adalah singkatan dari Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed, yaitu suatu metode manajemen proyek yang digunakan untuk membantu mengklarifikasi peran dan tanggung jawab dalam suatu proyek. Matriks RACI memperlihatkan siapa yang bertanggung jawab, siapa yang terlibat, siapa yang diberitahukan, dan siapa yang harus dikonsultasikan dalam suatu tugas atau kegiatan dalam proyek.

Berikut penjelasan lebih detail dari masing-masing peran dalam RACI:



  1. Responsible (bertanggung jawab): Orang yang bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan tertentu atau tugas dalam proyek. Orang yang bertanggung jawab harus memastikan bahwa pekerjaan tersebut selesai dengan benar, tepat waktu, dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

  2. Accountable (bertanggung jawab akhir): Orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan hasil pekerjaan atau tugas dalam proyek. Orang yang bertanggung jawab akhir harus memastikan bahwa pekerjaan selesai sesuai dengan tujuan proyek dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

  3. Consulted (dikonsultasikan): Orang yang harus dimintai masukan atau saran sebelum keputusan dibuat atau pekerjaan dilakukan. Orang yang dikonsultasikan mungkin memiliki pengetahuan atau keahlian yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan benar atau keputusan yang dibuat tepat.

  4. Informed (diberitahukan): Orang yang harus diberitahu tentang hasil pekerjaan atau tugas dalam proyek. Orang yang diberitahu mungkin perlu mengetahui status pekerjaan atau tugas tertentu untuk memastikan kelancaran proyek atau memberikan kontribusi.

  5. Dengan menggunakan matriks RACI, tim proyek dapat memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim sehingga setiap orang dalam tim memahami tugasnya dan siapa yang bertanggung jawab atas setiap pekerjaan atau kegiatan dalam proyek. Hal ini membantu meminimalkan kesalahan, mengurangi kebingungan dan meningkatkan efisiensi tim secara keseluruhan.

    --- D-A-C-I

    DACI adalah singkatan dari Driver, Approver, Contributor, dan Informed, yaitu suatu metode manajemen proyek yang serupa dengan RACI tetapi dengan perbedaan pada peran Driver. Matriks DACI memperlihatkan siapa yang bertanggung jawab untuk mengemudikan tugas atau kegiatan, siapa yang memberikan persetujuan, siapa yang memberikan kontribusi, dan siapa yang harus diberitahu.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail dari masing-masing peran dalam DACI:

    1. Driver (pengemudi): Orang yang memimpin tugas atau kegiatan dalam proyek dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tugas tersebut selesai sesuai dengan waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan.

    2. Approver (pemberi persetujuan): Orang yang bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak hasil kerja dan memastikan bahwa tugas atau kegiatan sesuai dengan tujuan proyek.

    3. Contributor (kontributor): Orang yang memberikan kontribusi pada tugas atau kegiatan tertentu dalam proyek. Orang yang memberikan kontribusi mungkin memiliki pengetahuan atau keahlian khusus yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan tersebut dengan baik.

    4. Informed (diberitahukan): Orang yang harus diberitahu tentang hasil kerja atau tugas dalam proyek. Orang yang diberitahu mungkin perlu mengetahui status pekerjaan atau tugas tertentu untuk memastikan kelancaran proyek atau memberikan kontribusi.

    Dengan menggunakan matriks DACI, tim proyek dapat memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim dalam proyek, terutama dalam situasi yang melibatkan beberapa pihak atau organisasi. Metode ini membantu memastikan bahwa setiap orang dalam tim memahami peran dan tanggung jawabnya sehingga meminimalkan risiko kesalahan atau kebingungan yang dapat menghambat proyek.

    Dari penjelasan di atas dapat kita tarik simpulan sebagai berikut:

    Perbedaan utama antara RACI dan DACI adalah bahwa RACI lebih berfokus pada siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan atau tugas tertentu, sedangkan DACI lebih berfokus pada siapa yang harus memastikan bahwa tugas tertentu atau keputusan dibuat atau dilakukan. Selain itu, RACI lebih cocok untuk proyek dengan hierarki yang jelas, sedangkan DACI lebih cocok untuk proyek yang lebih kolaboratif dan tim yang terdistribusi.