"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2024/07/03

Graduation Day of Faina and kak Syefa!

Graduation day atau hari kelulusan adalah momen yang sangat dinantikan oleh setiap siswa, baik di jenjang Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hari ini menjadi penanda berakhirnya sebuah perjalanan panjang penuh perjuangan dan belajar, serta awal dari babak baru dalam kehidupan akademis mereka. Di Indonesia, graduation day sering dirayakan dengan penuh sukacita, kebanggaan, dan haru, tidak hanya bagi para siswa tetapi juga bagi orang tua, guru, dan seluruh keluarga besar sekolah.

Makna Graduation Day bagi teteh Haura Faina (anak kedua kami)

  1. Penanda Perjalanan Pertama: Bagi Faina, kelulusan menandai selesainya tahap pertama dalam pendidikan formal 6 tahun. Ini adalah momen penting di mana teteh segera mengakhiri masa kanak-kanak awal dan bersiap untuk tantangan yang lebih besar di jenjang SMP, insyaAllah pilihannya di SMPIT Boarding School AlBinaa.

  2. Pencapaian dan Kebanggaan: Setiap siswa merasa bangga atas pencapaian yang telah diraih, termasuk teteh Faina. Mereka telah belajar banyak hal, mulai dari membaca, menulis, hingga berhitung. Selain itu, nilai-nilai moral dan sosial yang diajarkan di SD juga membentuk karakter mereka.

  3. Kenangan Manis: Banyak kenangan manis yang tercipta selama enam tahun di SD, mulai dari teman-teman, guru-guru yang penuh perhatian, hingga berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan lomba-lomba yang diikuti. 

Tanggal wisuda: 22 Juni 2024; 08:00-11:00, Lapangan SDIT Assalam, Bekasi

Haura Faina, ketiga dari kiri

 

Haura Faina, kelima dari kanan


Makna Graduation Day bagi kak Syefa (anak pertama kami)

  1. Langkah Menuju Kedewasaan: Kelulusan dari SMP menandai transisi dari masa remaja awal menuju masa remaja yang lebih matang. Siswa SMP akan menghadapi tantangan yang lebih kompleks di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

  2. Pencapaian Akademis dan Keterampilan: Siswa SMP tidak hanya menyelesaikan berbagai mata pelajaran akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, berpikir kritis, dan kreativitas. Mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi pendidikan yang lebih tinggi dan dunia luar.

  3. Persiapan untuk Masa Depan: Kelulusan dari SMP merupakan langkah penting dalam merencanakan masa depan. Siswa mulai mempertimbangkan minat dan bakat mereka, serta menentukan jurusan atau bidang yang ingin mereka tekuni di SMA atau SMK.


Tanggal wisuda: 26 Juni 2024; 08:00-12:00 WIB, Aula Pusdiklat Dewan Dakwah, Bekasi

M. Syefa QIL bersama umi dan abi



Muhammad Syefa QIL


Pada saat acara wisuda SDIT Assalam Bekasi, tempat teteh Faina bersekolah, ditampilkan pula beberapa pertunjukan seni oleh semua kelas. Di antara yang tampil adalah Amira Hafiza (panggilan: Rara), anak ketiga kami, yang sedang berada di kelas IV, naik kelas V. Pertunjukan seni yang ditampilkan Rara beserta beberapa orang temannya adalah seni tari khas Batak, dengan iringan lagu manortor.
 
Amira Hafiza, kedua dari kiri
---
Graduation day bagi anak SD dan SMP adalah momen yang penuh makna dan emosional. Ini adalah waktu untuk merayakan pencapaian, mengenang kenangan manis, dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang lebih besar di masa depan. Bagi para siswa, hari kelulusan adalah titik awal dari perjalanan baru yang penuh harapan dan peluang. Bagi orang tua dan guru, ini adalah momen kebanggaan dan refleksi atas upaya bersama dalam mendidik dan membimbing generasi penerus bangsa. Semoga setiap siswa yang merayakan graduation day selalu diberikan kesuksesan dan keberkahan dalam langkah mereka selanjutnya.


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yuniw waj'alnaa lil-muttaqiina imaamaa(n).

Artinya: "Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."


2024/07/02

Judi adalah Perbuatan Setan! Bagaimana Mengatasinya?

Dalam ajaran agama Islam, segala bentuk perjudian adalah haram dan dilarang. Larangan ini bukan tanpa alasan, tetapi didasarkan pada dampak negatif yang ditimbulkan oleh praktik perjudian itu sendiri terhadap individu dan masyarakat. Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) senantiasa mengarahkan umatnya untuk menjauhi hal-hal yang merugikan dan merusak.

Tak terhitung berapa banyak kerusakan yang telah ditimbulkan oleh judi ini. Rusak ekonomi, rusak hubungan keluarga, rusak mental, rusak tatanan sosial, dan lain-lain. Dari zaman baheula hingga kini, judi ini telah menjadi salah satu masalah sosial yang terus ada, di negara manapun, termasuk di Indonesia. 

Di zaman internet sekarang ini, praktik perjudian semakin meluas, massif dan tentu berdampak besar. Namanya sekarang adalah judi online. Ia telah terbukti membawa kerusakan dari kota-kota besar hingga pelosok-pelosok kampung kecil. Pelakunya pun datang dari semua golongan dan profesi, mulai dari aparat negara, baik sipil maupun TNI/Polri, dosen, wartawan, mahasiswa, tukang ojek, tukang becak, petani, nelayan, sopir, pembantu rumah tangga, dan lain-lain hingga oknum-oknum pejabat baik di eksekutif, legislatif, bahkan juga di yudikatif. Terkait salah satu bentuk kerusakannya di bidang ekonomi, sampai-sampai pemerintahan Republik Indonesia harus menyediakan triliunan rupiah sebagai bentuk sosial kepada para korban judi.

Beberapa Dalil tentang Larangan Judi

Islam memberikan panduan yang jelas tentang larangan judi melalui berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Berikut adalah beberapa ayat yang menegaskan larangan tersebut:

  1. Surah Al-Baqarah (2:219): "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: 'Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.' Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: 'Yang lebih dari keperluan.' Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir."

  2. Surah Al-Ma'idah (5:90-91): "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." "Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."

Meskipun sudah ada berbagai upaya untuk memberantas praktik ini, judi tetap menjadi ancaman yang signifikan bagi banyak individu dan keluarga. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah korban judi di Indonesia tampaknya semakin meningkat, menunjukkan urgensi untuk memahami bahaya judi dan cara-cara mengantisipasinya.

Bahaya Judi

  1. Masalah Keuangan: Salah satu bahaya terbesar dari judi adalah dampak finansialnya. Banyak orang yang terjerat dalam praktik ini akhirnya kehilangan banyak uang, yang seringkali berdampak pada kesejahteraan finansial mereka dan keluarga mereka.

  2. Kesehatan Mental: Ketergantungan pada judi dapat menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Kegagalan dalam judi seringkali membuat individu merasa putus asa dan kehilangan harapan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental yang serius.

  3. Hubungan Sosial: Judi juga dapat merusak hubungan sosial dan keluarga. Ketika seseorang terlalu terfokus pada judi, mereka mungkin mulai mengabaikan tanggung jawab mereka terhadap keluarga dan teman, yang dapat menyebabkan konflik dan perpecahan.

  4. Kejahatan: Untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam berjudi, beberapa individu mungkin terlibat dalam aktivitas kriminal seperti pencurian atau penipuan. Ini tidak hanya merugikan mereka sendiri, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

  5. Dampak pada Pekerjaan: Karyawan yang terlibat dalam judi seringkali menunjukkan kinerja yang buruk di tempat kerja. Ketidakhadiran, penurunan produktivitas, dan masalah etika kerja adalah beberapa dampak negatif yang bisa muncul.

Cara Mengantisipasi Judi

  1. Edukasi dan Penyuluhan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi melalui kampanye edukasi dan penyuluhan adalah langkah penting. Sekolah, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa dapat berperan dalam menyebarkan informasi tentang dampak negatif judi. Dan yang paling utama adalah penguatan nilai-nilai agama di lingkungan keluarga masing-masing.

  2. Regulasi dan Penegakan Hukum: Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait judi. Ini termasuk melarang situs judi online, menutup tempat-tempat judi ilegal, dan memberikan sanksi tegas bagi mereka yang terlibat dalam praktik ini.

  3. Dukungan Keluarga dan Komunitas: Keluarga dan komunitas memiliki peran penting dalam membantu individu yang terjerat judi. Dukungan emosional dan moral dari orang-orang terdekat dapat membantu mereka untuk berhenti berjudi dan pulih dari kecanduan.

  4. Layanan Konseling dan Rehabilitasi: Menyediakan akses mudah ke layanan konseling dan rehabilitasi bagi para pecandu judi adalah hal penting. Layanan ini dapat membantu individu mengatasi ketergantungan mereka dan memulai proses pemulihan.

  5. Alternatif Hiburan Sehat: Mendorong masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih sehat dan konstruktif dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Olahraga, seni, dan kegiatan sosial lainnya dapat menjadi alternatif hiburan yang positif dan mengurangi ketertarikan pada judi.

Kesimpulan

Larangan judi dalam Islam bukan hanya sekadar aturan agama, tetapi merupakan bentuk perlindungan bagi umat dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh praktik tersebut. Melalui dalil-dalil yang ada, kita dapat memahami betapa seriusnya larangan ini dan pentingnya menjauhi segala bentuk perjudian. Dengan mengikuti ajaran Islam dan menjauhi judi, umat dapat hidup lebih tenang, sehat, dan produktif, serta menjaga keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat. InsyaAllah.


Cross Cultural Understanding: Blankon dan Keris dalam budaya Jawa

Pemahaman lintas budaya itu sangat penting diajarkan kepada generasi muda. Bahkan untuk orangtuanya sendiri. Apalagi dalam konteks kenegaraan kita yang sangat majemuk.

Setidaknya ada beberapa alasan utama kenapa pemahaman lintas budaya itu sangat penting, diantaranya adalah:

1. Mengurangi Kesalahpahaman
Pemahaman lintas budaya membantu mengurangi kesalahpahaman yang bisa terjadi akibat perbedaan budaya. Ketika kita memahami budaya lain, kita bisa lebih memahami konteks di balik perilaku dan komunikasi mereka.
2. Meningkatkan Kolaborasi
Di dunia global saat ini, kolaborasi antar daerah bahkan di level internasional adalah hal yang umum. Memahami budaya lain memungkinkan kita bekerja lebih efektif dengan orang dari latar belakang yang berbeda, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.
3. Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Pemahaman lintas budaya membantu membangun hubungan yang lebih baik dan lebih kuat. Dengan menghormati dan memahami budaya orang lain, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.
4. Mengembangkan Perspektif yang Lebih Luas
Berinteraksi dengan budaya lain memperkaya perspektif kita dan membuat kita lebih terbuka terhadap cara pandang yang berbeda. Ini membantu kita menjadi lebih toleran dan empatik.
5. Meningkatkan Kemampuan Adaptasi
Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru sangat penting. Pemahaman lintas budaya membuat kita lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang beragam.
6. Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Memahami dan menghargai perbedaan budaya juga meningkatkan kecerdasan emosional kita. Kita menjadi lebih peka terhadap perasaan dan perspektif orang lain, yang penting dalam hubungan pribadi dan profesional.
7. Mendukung Kerjasama antar Daerah, bahkan Internasional
Dalam bisnis, politik, dan bidang lain, kerjasama internasional menjadi semakin penting. Pemahaman lintas budaya memfasilitasi negosiasi dan kerjasama yang lebih baik antar daerah, negara dan organisasi.
Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, produktif, dan harmonis, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tulisan ini kita sedikit membahas terkait blankon dan keris, sebagai bagian dari pemahaman lintas budaya (Model diperankan oleh ananda sendiri, masyaAllah tabarakallahu)


BLANKON DAN KERIS
Pria Jawa mengenakan blankon dan keris dengan berbagai alasan, termasuk tradisi, simbolisme budaya, dan fungsi praktis.

Tradisi dan Identitas Budaya
Blankon (topi tradisional Jawa) dan keris merupakan bagian penting dari pakaian tradisional Jawa yang telah ada sejak dahulu kala. Keduanya menjadi simbol identitas budaya Jawa yang kuat.

Simbolisme
Blankon melambangkan martabat dan kesopanan dalam budaya Jawa. Pemakaiannya menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan norma-norma sosial. Sementara Keris adalah senjata tradisional dengan nilai simbolis yang tinggi. Selain sebagai senjata, keris memiliki makna filosofis yang dalam dalam kehidupan Jawa, seperti keberanian, kehormatan, dan keadilan.

Fungsi Praktis
Selain sebagai simbol budaya, blankon juga berfungsi melindungi kepala dari sinar matahari dan hujan. Adapun Keris, walaupun jarang digunakan sebagai senjata dalam kehidupan modern, keris tetap dipertahankan sebagai bagian dari busana tradisional Jawa karena nilai historis, seni, dan kebudayaannya.
Penggunaan blankon dan keris oleh pria Jawa bukan hanya sekadar mode atau gaya, tetapi juga merupakan ekspresi dari warisan budaya dan nilai-nilai yang dihargai dalam masyarakat Jawa.