"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2024/07/22

Peter Pan Syndrome! 'Dewasa' tapi Kekanak-kanakan

Beberapa hari yang lalu ada foto viral dari seorang peshohor di negeri +62. Foto yang dimaksud adalah foto sang tokoh yang sedang membereskan meja kerjanya di kantor lama. Di foto, jelas terlihat ada banyak die cast alias mainan yang dominannya berupa mobil-mobilan. Ada bentuk mainan lainnya juga. Termasuk beberapa items mobil-mobilan 'bongkar pasang' Tamiya.

Kenapa foto itu menjadi viral? Jelas! Karena umumnya, meja kerja berikut ruang kerja untuk seorang pejabat publik itu layaknya dipenuhi dengan buku-buku berkualitas semisal buku sejarah para tokoh dunia, buku manajemen, sosial politik dan tema-tema besar lainnya. Bukan mainan bocah. Itu area kerja 'milik publik' dibiayai oleh uang pajak rakyat.

Tapi bukan keluarga bapaknya namanya kalau tidak pandai membuat 'sensasi'. hehe :D

Well, tulisan kali ini sebenarnya tidak ngomongin politik frankly. Tapi kalo agak nyerempet-nyerempet ya mungkin saja. 

Ada begitu banyak komentar dari netizen di berbagai platform akan foto meja kerja si pejabat yang dipenuhi dengan mainan anak2 itu. Umumnya memang ke sentimen negatif. Satu hal yang paling menarik perhatian saya adalah komentar netizen yang menyebut istilah 'Peter Pan syndrome'.

Nah di artikel singkat kali ini saya akan sedikit menguraikan apa itu Peter Pan syndrome. 

Peter Pan Syndrome merupakan suatu kondisi psikologis di mana seseorang yang sudah dewasa secara fisik masih menunjukkan perilaku dan sikap seperti anak-anak. Nama sindrom ini berasal dari karakter fiksi Peter Pan, yang terkenal karena tidak pernah tumbuh dewasa dan terus hidup dalam dunia fantasi Neverland.

Individu yang mengalami Peter Pan Syndrome sering mengalami kesulitan dalam mengambil tanggung jawab, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun kehidupan sehari-hari. Mereka cenderung menghindari komitmen jangka panjang dan lebih suka menjalani kehidupan yang bebas dari beban. Mereka juga sering bergantung pada orang lain, baik secara emosional maupun finansial, biasanya pada orang tua atau pasangan yang bersedia menanggung beban mereka. Ciri khas lainnya adalah sikap egois dan manja, di mana mereka lebih memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pribadi dibandingkan orang lain. Mereka juga cenderung menghindari konflik dan tanggung jawab yang mungkin muncul dari interaksi sosial atau profesional, lebih memilih melarikan diri dari masalah daripada menghadapinya dan menyelesaikannya.

Peter Pan Syndrome sering kali disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pola asuh yang terlalu melindungi. Orang tua yang terlalu melindungi anak-anaknya dan tidak memberikan kesempatan untuk belajar mandiri bisa menjadi penyebab utama. Anak-anak ini tumbuh tanpa kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup. Trauma atau pengalaman buruk di masa kecil juga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang, membuat mereka takut untuk tumbuh dewasa dan menghadapi dunia nyata. Tuntutan sosial dan ekonomi yang tinggi kadang membuat seseorang merasa tidak siap untuk memasuki dunia dewasa, sehingga mereka memilih untuk tetap berada dalam zona nyaman mereka.

Peter Pan Syndrome dapat berdampak signifikan pada kehidupan seseorang. Ketidakmampuan untuk mengambil tanggung jawab dan bersikap dewasa sering kali menyebabkan masalah dalam hubungan pribadi dan profesional. Pasangan atau rekan kerja mungkin merasa frustasi dengan sikap tidak dewasa ini. Sikap menghindari tanggung jawab dan komitmen juga dapat menghambat perkembangan karir. Mereka mungkin sering berpindah pekerjaan atau mengalami kesulitan dalam mempertahankan posisi. Ketidakmampuan untuk menghadapi kenyataan hidup dan terus hidup dalam fantasi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Mengatasi Peter Pan Syndrome memerlukan kesadaran dan usaha dari individu yang bersangkutan. Terapi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu individu memahami akar masalah dan mengembangkan strategi untuk menghadapi tanggung jawab dan tantangan hidup. Belajar untuk mandiri dan mengambil tanggung jawab kecil dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu individu beradaptasi dengan kehidupan dewasa. Dukungan dari keluarga dan teman-teman yang memahami kondisi ini sangat penting. Mereka dapat memberikan dorongan dan bantuan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan.

Peter Pan Syndrome adalah kondisi yang menantang namun dapat diatasi dengan kesadaran dan usaha. Penting untuk memahami bahwa tumbuh dewasa adalah bagian alami dari kehidupan dan menghadapi tantangan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Dukungan dari orang-orang terdekat dan profesional dapat sangat membantu dalam proses ini.

--
Setelah membaca uraian mengenai Peter Pan syndrome ini, apa pendapatmu dengan apa yang terjadi di foto viral yang saya ceritakan di atas? Monggo ditunggu komentarnya :)

I'rob Qowa'idul Lughoh halaman 27 (Bagian 1)

Bismillahirrahmanirrahim.

Mari kita lanjutkan membaca, menerjemahkan sekaligus meng-i'rob kitab Qowaidul Lughoh halaman 27. Ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya yang membahas tanda-tanda rofa'nya isim di halaman 25. 

Berikut ini adalah scan halaman 27, di bagian atas (kami bagi 2 bagian).



Mari kita tulis ulang dengan menambahkan harokatnya:

ثَانِيًا: حَالَاتُ رَفْعِ الاسْمِ

يَكُونُ الاسْمُ مَرْفُوعًا فِي سِتِّ حَالَاتٍ هِيَ:

  1. المُبْتَدَأُ.
  2. الخَبَرُ.
  3. اسْمُ كَانَ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا (وَاسْمُ أَفْعَالِ المُقَارَبَةِ وَالرَّجَاءِ وَالشُّرُوعِ).
  4. خَبَرُ إِنَّ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا.
  5. الفَاعِلُ.
  6. نَائِبُ الفَاعِلِ.

كَذَلِكَ يَكُونُ الاسْمُ مَرْفُوعًا إِذَا كَانَ تَالِيًا لِاسْمٍ مَرْفُوعٍ.


Sekarang mari kita beri pengertian apa arti poin 1-6 di atas:

ثَانِيًا: حَالَاتُ رَفْعِ الاسْمِ

يَكُونُ الاسْمُ مَرْفُوعًا فِي سِتِّ حَالَاتٍ هِيَ:

  1. المُبْتَدَأُ: Isim yang berada di awal kalimat, berfungsi sebagai subjek (mubtada).
  2. الخَبَرُ: Isim yang menjadi predikat dari mubtada (khabar).
  3. اسْمُ كَانَ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا (وَاسْمُ أَفْعَالِ المُقَارَبَةِ وَالرَّجَاءِ وَالشُّرُوعِ): Isim dari "kāna" atau salah satu saudarinya (dan isim dari af’alul muqarabah, ar-rajaa’, dan asy-syurū’).
  4. خَبَرُ إِنَّ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا: Khabar dari "inna" atau salah satu saudarinya.
  5. الفَاعِلُ: Pelaku (fa’il).
  6. نَائِبُ الفَاعِلِ: Pengganti pelaku (naibul fa'il).

كَذَلِكَ يَكُونُ الاسْمُ مَرْفُوعًا إِذَا كَانَ تَالِيًا لِاسْمٍ مَرْفُوعٍ

---

  • المُبْتَدَأُ

    • المُبْتَدَأُ: اِسْمٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ
  • الخَبَرُ

    • الخَبَرُ: اِسْمٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ
  • اسْمُ كَانَ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا (وَاسْمُ أَفْعَالِ المُقَارَبَةِ وَالرَّجَاءِ وَالشُّرُوعِ)

    • اسْمُ: مُبْتَدَأٌ مَرْفُوعٌ وَهُوَ مُضَافٌ، وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ
    • كَانَ: فِعْلٌ مَاضٍ نَاقِصٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ لا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِعْرَابِ
    • أَوْ: حَرْفُ عَطْفٍ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ لا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِعْرَابِ
    • إِحْدَى: اِسْمٌ مَعْطُوفٌ مَرْفُوعٌ وَهُوَ مُضَافٌ، وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ المُقَدَّرَةُ عَلَى آخِرِهِ
    • أَخَوَاتِهَا: مُضَافٌ إِلَيْهِ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الْكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ، وَ"هَا" ضَمِيرٌ مُتَّصِلٌ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ فِي مَحَلِّ جَرٍّ مُضَافٌ إِلَيْهِ
    • (وَاسْمُ أَفْعَالِ المُقَارَبَةِ وَالرَّجَاءِ وَالشُّرُوعِ)
      • وَ: حَرْفُ عَطْفٍ
      • اسْمُ: مُعْطَفٌ عَلَى اسْمُ كَانَ، مَرْفُوعٌ بِالضَّمَّةِ الظَّاهِرَةِ، وَهُوَ مُضَافٌ
      • أَفْعَالِ: مُضَافٌ إِلَيْهِ مَجْرُورٌ بِالْكَسْرَةِ الظَّاهِرَةِ، وَهُوَ مُضَافٌ
      • المُقَارَبَةِ: مُضَافٌ إِلَيْهِ مَجْرُورٌ بِالْكَسْرَةِ الظَّاهِرَةِ
      • وَالرَّجَاءِ: وَ: حَرْفُ عَطْفٍ، الرَّجَاءِ: مَعْطُوفٌ عَلَى المُقَارَبَةِ مَجْرُورٌ بِالْكَسْرَةِ
      • وَالشُّرُوعِ: وَ: حَرْفُ عَطْفٍ، الشُّرُوعِ: مَعْطُوفٌ عَلَى المُقَارَبَةِ مَجْرُورٌ بِالْكَسْرَةِ
  • خَبَرُ إِنَّ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا:

    • خَبَرُ: مُبْتَدَأٌ مَرْفُوعٌ وَهُوَ مُضَافٌ، وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ
    • إِنَّ: حَرْفُ تَوْكِيدٍ وَنَصْبٍ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ لا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِعْرَابِ
    • أَوْ: حَرْفُ عَطْفٍ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ لا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِعْرَابِ
    • إِحْدَى: اِسْمٌ مَعْطُوفٌ مَرْفُوعٌ وَهُوَ مُضَافٌ، وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ المُقَدَّرَةُ عَلَى آخِرِهِ
    • أَخَوَاتِهَا: مُضَافٌ إِلَيْهِ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الْكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ، وَ"هَا" ضَمِيرٌ مُتَّصِلٌ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ فِي مَحَلِّ جَرٍّ مُضَافٌ إِلَيْهِ
  • الفَاعِلُ

    • الفَاعِلُ: اِسْمٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ
  • نَائِبُ الفَاعِلِ:

    • نَائِبُ: اِسْمٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ، وَهُوَ مُضَافٌ
    • الفَاعِلِ: مُضَافٌ إِلَيْهِ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الْكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ
  • كَذَلِكَ يَكُونُ الاسْمُ مَرْفُوعًا إِذَا كَانَ تَالِيًا لِاسْمٍ مَرْفُوعٍ:

    • كَذَلِكَ: كَافُ التَّشْبِيهِ حَرْفُ جَرٍّ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ لا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِعْرَابِ، ذَلِكَ: اِسْمٌ مَجْرُورٌ بِكَافِ التَّشْبِيهِ، وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الْفَتْحَةُ
    • يَكُونُ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ
    • الاسْمُ: اِسْمُ يَكُونُ مَرْفُوعٌ بِالضَّمَّةِ
    • مَرْفُوعًا: خَبَرُ يَكُونُ مَنْصُوبٌ بِالْفَتْحَةِ
    • إِذَا: حَرْفُ شَرْطٍ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ لا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِعْرَابِ
    • كَانَ: فِعْلٌ مَاضٍ نَاقِصٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ
    • تَالِيًا: خَبَرُ كَانَ مَنْصُوبٌ بِالْفَتْحَةِ
    • لِاسْمٍ: جَارٌّ وَمَجْرُورٌ
    • مَرْفُوعٍ : نعت 
  • 2024/07/20

    Membaca, menerjemahkan dan meng-I'rob Qowa'idul Lughoh




    Pada postingan kali ini kita akan menghadirkan penjelasan lengkap (insyaAllah) atas teks dari kitab Qowaidul Lughoh karya Fuad Ni'mah, halaman 25. Berikut ini adalah scan kitabnya.


    Berikut ini cara bacanya, sudah ditambahkan dengan harokatnya.

    Berikut adalah tulisan dengan harokat tanpa huruf Latin:

    ---

    الِاسْمُ المَرْفُوعُ 
    أَوَّلًا - عَلامَاتُ رَفْعِ الاِسْمِ

    عَلامَاتُ رَفْعِ الاِسْمِ هِيَ :

    ١ - الضَّمَّةُ :

    فِي المُفْرَدِ، وَجَمْعِ المُؤَنَّثِ السَّالِمِ، وَجَمْعِ التَّكْسِيرِ

    مِثْلَ: نَجَحَ الطَّالِبُ (مُفْرَدٌ) حَضَرَتِ المُدَرِّسَاتُ (جَمْعُ مُؤَنَّثٍ سَالِمٌ)

    ٢ - الأَلِفُ :

    قَامَ الرِّجَالُ (جَمْعُ تَكْسِيرٍ)

    فِي المُثَنَّى (وَهَذِهِ الأَلِفُ لَيْسَتْ جُزْءًا مِنَ الاِسْمِ إِنَّمَا تُزَادُ إِلَى الاِسْمِ المُفْرَدِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى التَّثْنِيَةِ وَكَعَلَامَةٍ لِرَفْعِ الاِسْمِ)

    مِثْلَ: نَجَحَ الطَّالِبَانِ (مُثَنَّى مُذَكَّرٌ)

    الطَّائِرَتَانِ عَالِيَتَانِ (مُثَنَّى مُؤَنَّثٌ)

    ٣ - الوَاوُ :

    فِي جَمْعِ المُذَكَّرِ السَّالِمِ، وَالأَسْمَاءِ الخَمْسَةِ (أَبٌ – أَخٌ – حَمٌ – فُو – ذُو). وَاوُ الجَمْعِ لَيْسَتْ جُزْءًا مِنَ الاِسْمِ إِنَّمَا تُزَادُ إِلَى الاِسْمِ المُفْرَدِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى الجَمْعِ وَكَعَلَامَةِ رَفْعٍ

    مِثْلَ: حَضَرَ المُهَنْدِسُونَ (جَمْعُ مُذَكَّرٍ سَالِمٌ)

    جَاءَ أَخُوكَ (مِنَ الأَسْمَاءِ الخَمْسَةِ)

    Sekarang kita tambahkan dengan artinya:

    Berikut adalah tulisan dengan harokat beserta artinya dalam Bahasa Indonesia:

    ---

    الِاسْمُ المَرْفُوعُ
    (Isim-Isim yang diRofa'kan)

     أَوَّلًا - عَلامَاتُ رَفْعِ الاِسْمِ
     (Yang Pertama - Tanda-tanda Rafa'nya Isim)

    عَلامَاتُ رَفْعِ الاِسْمِ هِيَ 
    (Tanda-tanda Rafa' Isim adalah:)

    ١ - الضَّمَّةُ :
    1. Dhammah:

    فِي المُفْرَدِ، وَجَمْعِ المُؤَنَّثِ السَّالِمِ، وَجَمْعِ التَّكْسِيرِ.
    (Pada Isim mufrod /kata benda tunggal, jamak muannats salim, dan jamak taksir.)

    مِثْلَ: نَجَحَ الطَّالِبُ (مُفْرَدٌ) حَضَرَتِ المُدَرِّسَاتُ (جَمْعُ مُؤَنَّثٍ سَالِمٌ.
    (Seperti: Siswa berhasil (tunggal), Telah hadir guru-guru perempuan (jamak muannats salim)


    ٢ - الأَلِفُ :
    2. Alif:

    قَامَ الرِّجَالُ (جَمْعُ تَكْسِيرٍ.
    (Telah berdiri laki-laki (banyak) -(jamak taksir).)

    فِي المُثَنَّى (وَهَذِهِ الأَلِفُ لَيْسَتْ جُزْءًا مِنَ الاِسْمِ إِنَّمَا تُزَادُ إِلَى الاِسْمِ المُفْرَدِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى التَّثْنِيَةِ وَكَعَلَامَةٍ لِرَفْعِ الاِسْمِ).
    (Pada Mutsanna (dan alif ini bukan bagian dari Isim, melainkan ditambahkan pada Isim mufrod (tunggal) untuk menunjukkan ganda dan sebagai tanda rafanya isim itu.)

    مِثْلَ: نَجَحَ الطَّالِبَانِ (مُثَنَّى مُذَكَّرٌ
    (Seperti: Telah lulus dua orang siswa itu (mutsanna muzakkar / ganda maskulin)

    الطَّائِرَتَانِ عَالِيَتَانِ (مُثَنَّى مُؤَنَّثٌ
    (Dua pesawat itu tinggi (mutsanna muannats / ganda feminin)

    ٣ - الوَاوُ :
    3. Waw:

    فِي جَمْعِ المُذَكَّرِ السَّالِمِ، وَالأَسْمَاءِ الخَمْسَةِ (أَبٌ – أَخٌ – حَمٌ – فُو – ذُو). وَاوُ الجَمْعِ لَيْسَتْ جُزْءًا مِنَ الاِسْمِ إِنَّمَا تُزَادُ إِلَى الاِسْمِ المُفْرَدِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى الجَمْعِ وَكَعَلَامَةِ رَفْعٍ

    (Pada jamak mudzakkar salim, dan asmaul khomsah / lima nama (Ayah – Saudara – Mertua – Mulut – Pemilik). Waw jamak bukan bagian dari Isim, melainkan ditambahkan pada Isim mufrod (tunggal) untuk menunjukkan jamak dan sebagai tanda rafa'nya.)

    مِثْلَ: حَضَرَ المُهَنْدِسُونَ (جَمْعُ مُذَكَّرٍ سَالِمٌ
    (Seperti: Telah hadir Insinyur-insinyur (jamak mudzakkar salim).)

    جَاءَ أَخُوكَ (مِنَ الأَسْمَاءِ الخَمْسَةِ
    (Telah datang saudaramu (dari asmaul khomsah / lima nama).)

    ---

    Sekarang mari kita I'rob satu persatu kalimah (kata)

    الِاسْمُ المَرْفُوعُ

     أَوَّلًا - عَلامَاتُ رَفْعِ الاِسْمِ

    1. الِاسْمُ: مبتدأ مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.
    2. المَرْفُوعُ: نعت مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.
    3. أَوَّلًا: حال منصوبة وعلامة نصبها الفتحة الظاهرة على آخرها.
    4. عَلامَاتُ: مبتدأ مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    5. رَفْعِ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    6. الاِسْمِ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.

    عَلامَاتُ رَفْعِ الاِسْمِ هِيَ :

    1. عَلامَاتُ: مبتدأ مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    2. رَفْعِ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    3. الاِسْمِ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.
    4. هِيَ: ضمير منفصل مبني على الفتح في محل رفع خبر.

    ١ - الضَّمَّةُ:

    1. الضَّمَّةُ: مبتدأ مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.

    فِي المُفْرَدِ، وَجَمْعِ المُؤَنَّثِ السَّالِمِ، وَجَمْعِ التَّكْسِيرِ

    1. فِي: حرف جر.
    2. المُفْرَدِ: اسم مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.
    3. وَ: حرف عطف.
    4. جَمْعِ: معطوف على المجرور مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    5. المُؤَنَّثِ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.
    6. السَّالِمِ: نعت مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.
    7. وَ: حرف عطف.
    8. جَمْعِ: معطوف على المجرور مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    9. التَّكْسِيرِ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.

    مِثْلَ: نَجَحَ الطَّالِبُ (مُفْرَدٌ) حَضَرَتِ المُدَرِّسَاتُ (جَمْعُ مُؤَنَّثٍ سَالِمٌ

    1. مِثْلَ: اسم بمعنى (مثل) منصوب وعلامة نصبه الفتحة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    2. نَجَحَ: فعل ماضٍ مبني على الفتح.
    3. الطَّالِبُ: فاعل مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.
    4. مُفْرَدٌ: بدل أو عطف بيان مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.
    5. حَضَرَتِ: فعل ماضٍ مبني على الفتح، والتاء للتأنيث الساكنة.
    6. المُدَرِّسَاتُ: فاعل مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.
    7. جَمْعُ: بدل أو عطف بيان مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره، وهو مضاف.
    8. مُؤَنَّثٍ: مضاف إليه مجرور وعلامة جره الكسرة الظاهرة على آخره.
    9. سَالِمٌ: نعت مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره.


    ٢ - الأَلِفُ

    الأَلِفُ: مُبْتَدَأٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.


    قَامَ الرِّجَالُ (جَمْعُ تَكْسِيرٍ

    قَامَ: فِعْلٌ مَاضٍ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ.

    1. الرِّجَالُ: فَاعِلٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    2. (جَمْعُ تَكْسِيرٍ): جُمْلَةٌ تَفْسِيرِيَّةٌ فِي مَحَلِّ رَفْعِ نَعْتٍ.

    فِي المُثَنَّى (وَهَذِهِ الأَلِفُ لَيْسَتْ جُزْءًا مِنَ الاِسْمِ إِنَّمَا تُزَادُ إِلَى الاِسْمِ المُفْرَدِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى التَّثْنِيَةِ وَكَعَلَامَةٍ لِرَفْعِ الاِسْمِ

    1. فِي: حَرْفُ جَرٍّ.
    2. المُثَنَّى: اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    3. (وَهَذِهِ: الوَاوُ حَرْفُ عَطْفٍ، هَذِهِ اِسْمُ إِشَارَةٍ مَبْنِيٌّ فِي مَحَلِّ رَفْعِ مُبْتَدَأٍ.
    4. الأَلِفُ: خَبَرٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    5. لَيْسَتْ: فِعْلٌ مَاضٍ نَاقِصٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ، وَالتَّاءُ لِلتَّأْنِيثِ السَّاكِنَةِ.
    6. جُزْءًا: خَبَرُ لَيْسَ مَنْصُوبٌ وَعَلَامَةُ نَصْبِهِ الفَتْحَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    7. مِنَ: حَرْفُ جَرٍّ.
    8. الاِسْمِ: اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    9. إِنَّمَا: إِنَّ حَرْفُ تَأْكِيدٍ وَنَصْبٍ، مَا زَائِدَةٌ.
    10. تُزَادُ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    11. إِلَى: حَرْفُ جَرٍّ.
    12. الاِسْمِ: اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    13. المُفْرَدِ: نَعْتٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    14. لِلدَّلَالَةِ: اللَّامُ حَرْفُ جَرٍّ، الدَّلَالَةِ اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    15. عَلَى: حَرْفُ جَرٍّ.
    16. التَّثْنِيَةِ: اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    17. وَكَعَلَامَةٍ: الوَاوُ حَرْفُ عَطْفٍ، كَافُ حَرْفُ جَرٍّ، عَلَامَةٍ اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.
    18. لِرَفْعِ: اللَّامُ حَرْفُ جَرٍّ، رَفْعِ اِسْمٌ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ، وَهُوَ مُضَافٌ.
    19. الاِسْمِ: مُضَافٌ إِلَيْهِ مَجْرُورٌ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ.

    مِثْلَ: نَجَحَ الطَّالِبَانِ (مُثَنَّى مُذَكَّرٌ

    1. مِثْلَ: اِسْمٌ مَعْنَاهُ (مِثْلُ) مَنْصُوبٌ وَعَلَامَةُ نَصْبِهِ الفَتْحَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ، وَهُوَ مُضَافٌ.
    2. نَجَحَ: فِعْلٌ مَاضٍ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ.
    3. الطَّالِبَانِ: فَاعِلٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الأَلِفُ لِأَنَّهُ مُثَنًّى.
    4. (مُثَنَّى مُذَكَّرٌ): جُمْلَةٌ تَفْسِيرِيَّةٌ فِي مَحَلِّ رَفْعِ نَعْتٍ.

    الطَّائِرَتَانِ عَالِيَتَانِ (مُثَنَّى مُؤَنَّثٌ

    1. الطَّائِرَتَانِ: مُبْتَدَأٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الأَلِفُ لِأَنَّهُ مُثَنًّى.
    2. عَالِيَتَانِ: خَبَرٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الأَلِفُ لِأَنَّهُ مُثَنًّى.
    3. (مُثَنَّى مُؤَنَّثٌ): جُمْلَةٌ تَفْسِيرِيَّةٌ فِي مَحَلِّ رَفْعِ نَعْتٍ.