Saya yakin sebelum Anda semua membaca tulisan ini hingga
tuntas, atau hanya membaca judulnya saja, pasti sudah mulai dengan
penyangkalan. Kemudian Anda akan mengajukan pertanyaan berikut: Lalu, diapain dong masalahnya? Mau dibiarin
aja. Bukan, bukan itu maksud saya membuat tulisan singkat ini. Saya tidak
akan memprovokasi Anda untuk lari dari masalah.
Membuat tulisan singkat dengan judul seperti di atas, hanya
sebagai tinjauan dari makna kata penyusun judul tulisan ini saja. Meski mungkin
sedikit berbeda dengan pemahaman para penyusun KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Setidaknya perlu saya sampaikan, it’s only my opinion. Bebas saja,
kalau Anda pun tidak sependapatJ
Berikut ini uraian saya. Kita sudah sekian lama menggunakan
kata yang menurut saya sangat tidak tepat terhadap masalah. Betapa sering kita temukan, baik dalam tulisan maupun
ujaran, para pemimpin, guru, atasan, teman, bahkan mungkin kita sendiri
menggunakan ungkapan berikut: ‘Ayo kita
pikirkan pemecahan masalahnya.’ Atau ‘Mari
kita segera pecahkan masalahnya’, atau ‘Masalah
ini harus segera dipecahkan’, dan atau ungkapan-ungkapan lain yang hampir
sama. Sekilas, ungkapan ini tidak terlihat bermasalah sama sekali bukan? Ya,
kalau tidak teliti.
Lalu, dimana problem-nya?
Problemnya terletak di kata ‘pemecahan’. Lho, ko bisa? Sederhana saja
penjelasannya. ‘Pemecahan’ berasal dari kata pecah. Pecah menurut KBBI Edisi
Ketiga terbitan Balai pustaka adalah: (1). Terbelah menjadi beberapa bagian. (2).
Retak atau rekah. (3) rusak atau belah kulitnya. (4) menjadi cair atau
bergumpal-gumpal (santan ,susu atau air). (5). Bercerai berai. Dst yang semakna
dengan 5 hal tersebut. Dan ‘pemecahan’ atau ‘memecahkan’ adalah kata kerja
bentukan dari kata ‘pecah’ tersebut (morfologi).
Dengan makna kata ‘pecah’ seperti di atas, apakah masih tepat
jika kita gunakan bentuk-bentuk pengungkapan berikut ini: ‘Ayo
kita pikirkan pemecahan masalahnya.’ Atau ‘Mari kita segera pecahkan masalahnya’, atau ‘Masalah ini harus segera dipecahkan’.
Jika demikian menurut penulis, maka seperti apa dong pengungkapan yang lebih tepat? Saya
propose ungkapan berikut ini: ‘Masalah
ini harus diselesaikan’, atau ‘Masalah
ini perlu segera dicarikan jalan
keluarnya, atau ‘Masalah ini segera perlu diatasi.
Ya, karena masalah memang untuk diatasi, diselesaikan, dan
dicarikan jalan keluarnya, bukan
untuk dipecahkan! Kalau dipecahkan hanya akan membuat masalah lebih besar,
lebih luas, menjadi rusak, melebar kemana-mana dan akan sulit untuk
dikendalikan.
Boleh sependapat atau tidak. Bebas bebas saja. Kalau
sependapat, yuk kita mulai ganti
bentuk pengungkapan kalimat tersebut dan mari kita broadcast seluas-luasnya. Terimakasih.
Bandung, 29 Oktober 2011. 16:32