Kaizen atau dikenal juga Continuous Improvement
sangatlah fenomenal. Sebegitu dasyatnya Filosofi yang berasal dari negeri
Sakura ini sampai sampai hampir semua manufacturing ingin mengimplementasikan
konsep ini bahkan tidak hanya di manufacturing tetapi sudah merambah
di dunia non manufacturing seperti office, bank, hospital,
restaurant, dsb.
Pertanyaan selanjutnya
dan juga sering ditanyakan kepada saya adalah area mana sajakah yang dapat
dilakukan Kaizen dan harus dimulai dari area mana?. Dibawah ini telah saya
buatkan satu gambaran yang memudahkan kita untuk menentukan area mana yang
dapat dilakukan Kaizen serta tools apa yang cocok untuk digunakan.
5S dan 7 Waste adalah Tools
dasar dan utama dalam menjalankan TQM serta Productivity Improvement.
Pemahaman dan Skill yang tinggi tentang 5S dan 7 Waste akan memudahkan kita
untuk menjalankan Kaizen dan TQM.
Di bidang Mesin, tools kaizen
yang dapat digunakan adalah TPM
(Total Preventive Maintenance) dan Integrated Maintenance
System. TPM adalah pondasi utama untuk meningkatkan performance mesin. Dengan
Performance mesin yang tinggi maka produktivitas akan naik. Salah satu point
penting dalam TPM adalah konsep perhitungan OEE (Overall Effectiveness Efficiency)
dimana dalam konsep ini segala macam loss (termasuk defect) dimasukkan dalam
perhitungan performance mesin.
Integrated Maintenance System
adalah suatu konsep maintenance yang menggali konsep maintenance apa yang
paling cocok untuk diaplikasikan pada area industri. Karena setiap industri
mempunyai keunikan tersendiri terhadap sistem maintenance yang cocok untuk
diterapkan.
Di area produksi kita dapat
menjalankan Gemba Kaizen
untuk menyingkat waktu proses dari setiap proses yang terjadi di area produksi.
Line Balancing
dan Man Machine Chart
akan membawa kita ke proses yang paling maksimum didalam memadukan antara jumlah operator dengan
output yang dihasilkan.
Productivity Improvement
adalah salah satu management kontrol yang dijalankan pada area produksi agar
target yang telah ditentukan dapat tercapai secara konsisten dari hari ke hari.
Dijenjang lebih tinggi,
implementasi Just In Time (JIT) akan dapat membawa kita ke proses produksi yang
semakin smooth / lancar, artinya Inventory level di setiap proses menjadi lebih
rendah yang pada akhirnya akan dapat menekan Inventory Cost Perusahaan yang
bermuara pada kebutuhan Cash Flow yang lebih rendah / sedikit.
Management Operating System
(MOS)
adalah Kaizen yang diterapkan untuk meningkatkan Integrasi antar Proses / Departemen sehingga
menjadikan suatu pola yang terintegrasi antara produksi dan departemen
penunjang lainnya seperti Purchasing, PPIC, Maintenance, dll.
Implementasi Value Stream
Mapping (VSM) akan melihat proses Kaizen dalam kacamata company level sehingga
hasil Kaizen di tingkat bawahnya (departemen / proses) dapat di integrasikan
antara proses / departemen satu dengan departemen / proses lainnya sehingga
disinilah mulai kelihatan hasil Kaizen dalam skala besar (company level).
Dalam beberapa kasus, konsep
VSM juga sering diimplementasikan pada proses Kaizen di departemen non produksi
seperti Purchasing, PPIC, GA & HRD, dll
Manufacturing Cost
Improvement adalah salah satu model pembelajaran yang diperuntukan untuk
level manager keatas. Objective dari pembelajaran ini adalah setiap manager
memahami tentang Cost Structure dari product yang dibuat sehingga diharapkan
kinerja antara manager yang satu dengan manager yang lain dapat saling mengisi
sehingga Cost Structure suatu produk dapat di maintain dan bahkan diperkecil
sehingga Profit Ratio dari produk tersebut dapat ditingkatkan.
Demikian ulasan saya tentang
Kaizen yang diterapkan di dalam industri. Semoga dapat membantu kita dalam memahami
tentang Kaizen.