"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2013/12/31

Tanggal Berapa Anda Lahir dalam Kalender Islam?

Catatan ini merupakan salah satu ajakan yang saya terima dari seorang ustadz untuk senantiasa mencintai kehidupan dengan nuansa dien-Islam. 'InsyaAllah. Sedikit-sedikit dan perlahan saja', ajaknya. Mudah-mudahan Allah SWT menguatkan kita untuk senantiasa istiqomah dalam mempelajari dan menerapkan ilmu-ilmu Islam. Selain itu, catatan kali ini juga terinspirasi oleh gegap gempitanya ucapan selamat tahun baru 2014 yang akan dirayakan oleh manusia penghuni planet Bumi malam nanti. Termasuk juga oleh sebagian besar umat Islam.

Betapa tidak terinspirasi, pada saat menghadiri renungan awal tahun 1435 H sekira dua bulan yang lalu di masjid dekat kantor, saya dan juga para hadirin lainnya begitu tersentak atas pertanyaan sederhana ustadz ketika itu.

Pertanyaannya seperti ini:
-Tanggal berapa Anda lahir?
-Tanggal berapa hari pernikahan Anda?
-Tanggal berapa anak pertama anda lahir? Anak kedua, dst?
-Tanggal berapa Anda wisuda? dst.

Sebagian besar hadirin dapat menjawabnya dengan seketika. Spontan. Tidak perlu mengingat lama. 18 Februari, 27 November, 13 Desember, dan lain-lain.

Selanjutnya sang ustadz mengajukan pertanyaan yang sama, tapi hadirin harus menjawabnya dalam perhitungan kalender Islam. Ya, kalender Hijriyah. Sontak semua terdiam. Hening. Tak ada yang ingat. Atau bisa jadi tak ada yang ingin mengingatnya. Duh!

'Nah, inilah masalah kita', ujar pak ustadz. Mengingat kejadian penting dalam hidup kita atau pun kejadian penting dalam level nasional dan internasional pada kalender / penanggalan Masehi itu tidak salah. Boleh, toh sudah menjadi 'konsensus' internasional. Tapi jangan lupa, bahwa Islam juga memiliki penanggalannya sendiri. Sungguh ironis, jika kita mengaku Islam tapi lupa kalau kita punya penanggalan Islam. Serta lebih ironis lagi jika pura-pura melupakannya.

Sekarang kita coba yuk, apakah sahabat masih ingat nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah? Lupa? Tidak masalah. Tapi janji ya, mulai sekarang kita akan terus mengingat dan menghapalkannya.

Yuk, kita ingat kembali. Total dalam satu tahun Hijriyah, ada 12 bulan. Sama saja dengan jumlah bulan pada penanggalan Masehi atau Miladiyah. Setiap bulannya (Hijriyah) terdiri dari dari 29 atau 30 hari. Hanya ada dua kemungkinan. 29 atau 30, pasti itu saja. Tidak akan kita temukan adanya jumlah hari 28 ataupun 31 dalam 1 bulan Hijriyah. Inilah salah satu perbedaan Hijriyah dengan Masehi. Perbedaan berikutnya adalah sistem perhitungannya. Tahun Masehi didasarkan pada proses berputarnya bumi terhadap matahari (solar). Sedangkan penanggalan Hijriyah berdasarkan perputaran bulan (lunar).

Berikut ini adalah nama- nama bulan dalam kalender Hijriyah:
1. Muharram
2. Shafar
3. Rabi'ul Awal
4. Rabi'ul Akhir (Rabi'ussani)
5. Jumadil Awal
6. Jumadil Akhir (Jumadissani)
7. Rajab
8. Sya'ban
9. Ramadhan
10.Syawal
11. Dzulqa'idah
12. Dzulhijjah

Mudah-mudahan dengan tulisan singkat ini membuat kita cinta pada penggunaan kalender Islam. Tipsnya, catatlah kejadian-kejadian yang menurut kita penting dalam dua versi. Misalnya tanggal lahir anak pertama adalah 27 November 2007, itu bertepatan dengan 17 Dzulqa'idah 1428 H.Dan lain-lain.

Di sini saya sertakan juga aplikasi konversi tanggal masehi ke tanggal Hijriyah. Sehingga sahabat semua dapat mengetahui tanggal-tanggal dalam Hijriyah pada tahun berapapun (lebih kurang dalam 100 tahun). Dengan menggunakan aplikasi ini tidak perlu repot lagi harus menyimpan kalender cetak bertumpuk-tumpuk. Aplikasinya sendiri sudah saya simpan pada halaman depan blog ini dengan judul menu 'ISLAMIC CALENDAR CONVERTER'.

Petunjuk Pencarian:
Sahabat tinggal klik pada tanggal, bulan, dan tahun yang diinginkan (Masehi-nya), dan tanggal Hijriyah-nya pun akan muncul otomatis setelah menekan tombol 'CONVERT', seperti terlihat pada gambar di samping.

Jika sahabat juga berminat mencoba silakan langsung meluncur ke tautan berikut.


Terimakasih telah berkenan menyimak.
Semoga bermanfaat!




2013/12/27

Cara Mudah Kembali ke Yahoo! Mail Classic

Bagi sahabat pengguna email Yahoo terbaru yang mungkin merasakan akses emailnya menjadi lambat ada baiknya memikirkan untuk melakukan hal ini. Kembali ke Yahoo! Mail classic saja. Memang, banyak fitur yang bisa sahabat eksplor pada versi baru tersebut. Mulai dari 'Yahoo! Messenger' yang terintegrasi, 'Facebook chat', Aplikasi Yahoo! seperti 'Flickr', hingga  MyDrive dan lain sebagainya. Hanya saja sebagai konsekuensinya proses loading yang lama. 

Nah, jika pilihannya sudah ditentukan, yaitu kembali ke Yahoo! Mail Classic. Maka inilah langkah-langkahnya:

Pertama, sahabat log-in ke halaman Yahoo!
Kemudian klik menu 'setting' yang terdapat pada bagian kanan atas. 
Selanjutnya pilih 'viewing email'. Pada bagian sebelah 'viewing email', silakan klik tanda lingkaran 'basic'. Jangan lupa tekan tombol save setelah itu. Dan selesai.

Untuk lebih jelasnya, silakan dilihat gambar berikut:

Semoga bermanfaat.
---

Bagi yang berkenan, silakan join pada blog ini. Menu 'join this site' terdapat pada halaman beranda. Terimakasih.
---


2013/12/23

Di Australia, Polwan Muslimahpun Boleh Berjilbab


Polisi Wanita (Polwan) Muslimah Australia yang mengenakan hijab (jilbab). (Foto: Mais Zaher)Gonjang ganjing boleh tidaknya Polisi Wanita (Polwan) berjilbab di negeri dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di jagad raya, Indonesia tercinta, menemukan secercah harapan sejak pernyataan Kapolri yang baru, Jenderal Polisi Sutarman, yang mengizinkan para polwan muslimah mengenakan jilbab sesuai dengan syariat agamanya, maka kita lihat berbondong-bondonglah para Polwan muslimah tersebut mengenakan jilbab sebagai bagian dari syariat agama yang diyakininya.

Di tengah euphoria yang dirasakan dan dirayakan oleh saudari muslimah kita yang Polwan itu, tiba-tiba beredarlah Telegram Rahasia (TR)  yang memerintahkan para polwan muslimah tersebut untuk menunda mengenakan jilbab.

Telegram  yang ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Oegroseno  yang sifatnya rahasia dan hanya untuk  kalangan internal polri tersebut akhirnya bocor dan menjadi konsumsi publik.
Komitmen Polri pun dipertanyakan banyak pihak karena seolah Polri telah menelan ludah yang sudah dikeluarkannya. TR yang bocor dan beredar melalui berita-berita online itu tentu telah mengangetkan pihak yang bermain rahasia.

Tapi dibalik kekagetan polri itu sebetulnya ada satu pelajaran khusus (hikmah) yang bisa mereka petik dengan TR yang telah mencoreng muka mereka sendiri sebagai institusi yang katanya pelindung masyarakat itu.

Mereka sepertinya harus mengingat-ingat dan belajar Al Qur’an Surat Al-Anfaal ayat 30 yang sebagian ayat terakhirnya berbunyi (dalam ejaan latin), wayam kuruuna wayam kurullahu wallahu khairul maakiriin. Artinya “… mereka memikirkan tipu daya (makar) dan Allah menggagalkan tipu daya (makar) itu”. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan tipu daya yang lebih hebat dari yang mereka pikirkan.
Pelajaran lain buat Polri dari kasus bocornya TR ini adalah supaya ke depan Polri bisa lebih bijak dalam melangkah dan bereaksi. Tidak reaktif yang akhirnya kontra produktif. Setelah kejadian bocornya TR tersebut ada beberapa berita online yang menunjukkan bahwa Polwan muslimah di Inggris dan Kanada ada yang mengenakan jilbab ketika bertugas. Bila tidak ingin terlalu jauh melihat ke Inggris dan Kanada, maka Polri bisa melihat dan belajar dari negara tetangga, Australia,  yang membolehkan polisi muslimah mengenakan jilbab saat dinas.

Foto yang ada di tulisan ini adalah bukti bahwa kebebasan menjalankan syariat agama di negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama (agnostik) seperti Australia pun membolehkan Polwan muslimah berjilbab saat berdinas. Bila kita ke airport di negara bagian Western Australia misalnya, jangan kaget juga kalau petugas imigrasi muslimah di bandara ada yang berjilbab.Pada akhirnya Polri juga harusnya bisa belajar memahami bahwa Indonesia  yang mayoritas penduduknya muslim ini sedang mengalami kebangkitan dalam memahami dan mengamalkan agamanya dan akan kontra produktif bila Polri menjadi barisan penghambat kebangkitan umat Islam di negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di planet bumi ini. (nh/sbb/dakwatuna)

Bila tidak ingin terlalu jauh melihat ke Inggris dan Kanada, maka Polri bisa melihat dan belajar dari negara tetangga, Australia,  yang membolehkan polisi muslimah mengenakan jilbab saat dinas.

Sumber: Klik Disini