"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


Showing posts sorted by relevance for query label:Politics OR label:Culture OR label:Others OR label:Literature. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query label:Politics OR label:Culture OR label:Others OR label:Literature. Sort by date Show all posts

2013/08/16

Kisah Abu Nawas Menipu Komandan Kerajaan

Pada suatu pagi hari, Abu nawas muda sedang duduk-duduk bersantai di teras rumahnya.
Beberapa saat kemudian, datanglah seorang komandan dengan beberapa prajuritnya.
Sang Komandan bertanya,
"Wahai anak muda, dimanakah aku bisa menemukan tempat untuk bersenang-senang di daerah sekitar sini?"
"Kalau tidak salah di sebelah sana," jawab Abu Nawas.

"Dimanakah tempat itu?" tanya salah seorang prajurit dengan sifat yang tidak menghargai.
"Pergilah ke arah sana, lurus tanpa belok-belok, maka kalian akan menjumpai tempat untuk bersenang-senang," jawab Abu Nawas.

Rombongan tentara kerajaan itu akhirnya pergi juga menuju tempat yang sudah ditunjukkan oleh Abu Nawas. Setelah beberapa saat, kagetlah mereka semua karena tempat yang mereka cari tidak ditemukan, kecuali hanya sebuah komplek kuburan yang sangat luas. Dan tentu saja hal ini membuat para tentara berang karena merasa telah ditipu oleh pemuda tersebut.

Mereka pun kembali lagi ke tempat Abu Nawas.

"Wahai anak muda, keluarlah engkau. Kenapa engkau berani sekali membohongi kami?" tanya Sang Komandan yang tidak tahu kalau yang diajak bicara itu sebenarnya adalah Abu Nawas, Si penasehat Kerajaan.
"Siapakah engkau ini? Berani sekali membohogi kami?" tanya salah seorang prajurit.
"Aku adalah ABDI," jawab Abunawas.

Komandan dan para prajurit merasa geram dan marah
"Prajurit...tangkap dia!!!" seru komandan.
"Engkau akan aku bawa ke Panglima kami," kata komandan.

Oh, rupanya Abunawas hendak dihadapkan ke panglima kerajaan mereka.
"Wahai Panglima, kami telah menangkap seorang pembohong yang berani membohongi pasukan kerajaan," kata komandan.
"Alangkah lancangnya si pemuda ini karena sudah berani berbohong," lanjut komandan.

Panglima bersikap biasa saja, malah dia bahkan memerintahkan kepada prajurit untuk melepaskan borgol yang ada pada tangan Abu Nawas. Komandan dan para prajurit terkejut dan merasa heran, ada apa gerangan ini.

Setelah itu, panglima pun mendekati Abu nawas berkata,
"Tuan Abu, maafkan perbuatan anak buahku di sini ya," kata panglima itu dengan sangat sopannya.
laki-laki gagah dan tampan itu memang sudah saling mengenal satu sama lain karena mereka seringkali bertemu ketika sang khalifah mengundangnya ke istana.

Komandan Minta Maaf
Betapa terkejutnya sang komandan dan para prajuritnya.
Perasaan sombong dan congkak yang tadi menyelimuti mereka seakan berubah menjadi rasa takut.
"Wahai Tuan Abu..sebenarnya kebohongan apa yang mereka sangkakn kepadmu?" tanya panglima.

"Wahai panglima, mereka memintaku untuk menunjukkan tempat untuk bersenang-senang, tentu saja aku tunjukkan kuburan karena kuburan adalah tempat yang lebih baik bagi orang-orang yang taat kepada Allah SWT. Di sana pula dia akan mendapatkan hidangan yang nikmat dari Allah SWT, terbebas dari rasa fitnah dan kejahatan manusia dan makhluk lainnya," jawab Abunawas dengan tenangnya.

Mendengar jawaba pemuda itu, segera saja komandan mendekati Abu Nawas dan berkata,
"Maafkan hamba, Tuanku Abu?"
"Andai saja aku mengetahui bahwa tuan adalah Tuan Abu, tentu kami tidak akan berani membawa Tuan ke hadapan Panglima," kata komandan lagi.

"Wahai komandan...apakah aku telah membohongi kalian? Bukankah aku berkata benar? Aku adalah ABDI, dan setiap orang adlah Abdi Allah SWT, termasuk kalian semuanya," kata Abu Nawas.
"Anda benar Tuanku..," jawab komandan.

Komandan dan prajurit yang telah menangkap Abu Nawas merasa malu jadinya.

2011/05/16

Protokol Zionisme

Hampir sembilan tahun lalu, saya mendapatkan dua buah buku sebagai hadiah dari seorang teman. Buku itu berjudul The International Jew, yang ditulis Henry Ford, dan Zionisme : Gerakan Menaklukkan Dunia, yang ditulis oleh ZA Maulani.

Henry Ford, pendiri dan pemilik perusahaan mobil Ford Amerika Serikat. Dalam buku yang sempat dimusnahkan Yahudi AS itu, Henry Ford–yang membongkar kebusukan lobi Yahudi, menyimpulkan, untuk mencapai tujuannya kalangan Yahudi menggunakan cara-cara sesuai karakter mereka, yakni : dominasi atau hancurkan !.

Ford semula tidak begitu percaya keterlibatan Yahudi Internasional dalam berbagai peperangan dan peristiwa besar di dunia. Ia melakukan penyelidikan, menggali fakta-fakta, dan menyewa investigator. Penyelidikan Ford ini kemudian dikenal sebagai Jewish Question. Dari penyelidikan itu, Ford yakin tangan-tangan Yahudi Internasional bermain dalam berbagai peristiwa dunia. Dan, menurutnya, tangan-tangan itu harus dipatahkan. ” Ancaman sesungguhnya bagi Amerika Serikat adalah Yahudi terpelajar itu ”, kata Ford.

Melalui Dearborn Independent, surat kabar kecil yang dibelinya di Michigan, Ford menurunkan hasil investigasinya yang membeberkan kebusukan Yahudi Internasional di Amerika. Salah satu temuan Ford adalah Protokol Zionis. Dokumen ini berisi strategi Yahudi Internasional menguasai dunia, politik internasional, keuangan dan bisnis, media, dan juga budaya.

Publikasi terhadap Protokol Zionis tersebut menuai kecaman. Ford dianggap Anti-Semit. Dokumen itu oleh kalangan Yahudi dinilai palsu. Ford tidak ingin terjebak perdebatan asli atau palsu. Ia mengatakan, ”…dari apa yang saya ketahui, semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai dengan isi dokumen itu.”

Artikel-artikel di surat kabar Dearborn Independent memicu kemarahan kalangan Yahudi. Mereka menuntut Ford minta maaf. Bisnisnya dipersulit sampai mengalami krisis keuangan. Dalam situasi sulit itu, Ford dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan mobil secara misterius.

Pada 1977, artikel-artikel Ford itu dibukukan dalam The International Jew. Buku ini sempat menjadi buku terlaris, terjual lebih dari 10 juta copy. Kalangan Yahudi memborong buku ini, membakarnya, merazia toko-toko buku, dan bahkan mencurinya di perpustakaan untuk dimusnahkan.

Kini, Yahudi Internasional diyakini tangannya telah merambah ke seluruh dunia, ke segala kalangan. Pengaruhnya mendunia, mendominasi segala wacana. Pengikutnya pun menyebar kemana-mana, ke segala profesi dan strata sosial kemasyarakatan. Pengikut, disadari maupun tidak disadari. Pengiku langsung, ataupun tak langsung, bahkan sekedar menjadi fans pengidola dari pengikut tak langsungnya.

Tangannya mengontrol segala peristiwa. Termasuk tak terkecuali, rentetan peristiwa dalam rangka agenda menghancurkan Palestina. Dimana dunia Arab malahan hampir tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya menjadi penonton saja, saat Palestina dihancurkan. Dan, kita yang di sini pun juga disibukan dengan urusan politik dan pertengkaran antarkita-kita.

Jangan-jangan, kita ini sudah menjadi bagian dari protokol itu ?. Wallahualambishawab.

Bukan hal yang tak mungkin, karena mereka sudah terbiasa ikut mengontrol proses dan menentukan jalannya maupun hasil sebuah suksesi kepemimpinan di suatu negara.

Jangan-jangan, pemilu di negara kita ini pun tak lepas dari peranan dan andil keikut sertaan kepanjangan tangan mereka ?. Wallahualambishawab.

Bukan hal yang tidak mungkin, mengingat negara kita (berpenduduk muslim terbesar di dunia) serta kekayaan alam yang sangat melimpah ruah ini, terlampau seksi untuk tak mereka perhatikan, terlalu berharga untuk mereka lewatkan begitu saja.

Begitulah beberapa kalangan meyakininya. Namun tentu tak kurang pula yang mencibirkannya, dan menyanggahnya. Pro kontra yang wajar-wajar saja, akan tetapi perlu direnungkan oleh semua pihak suatu kenyataan bahwa …semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai dengan isi dokumen itu.’

Tapi protokol itu sendiri keberadaannya juga selalu dibantah oleh para penentang teori tentang protokol. “Apakah masuk di akal bila memang ada semacam program penguasaan dunia oleh kaum Yahudi, mereka sampai sebodoh itu menuliskan dan menerbitkannya ?”.

Memang tidak ada bukti Dokumen-Dokumen Protokol itu disampaikan selain dengan cara lisan oleh yang merumuskannya. Dokumen Protokol sebagaimana yang kini ada di tangan kita, nampaknya merupakan hasil catatan dari ceramah-ceramah oleh seseorang yang turut mendengarkannya. Beberapa di antaranya berupa uraian panjang lebar, dan beberapa lagi singkat.

Dokumen protokol ini diketemukan pada masa kisaran tahun 1780-an kala polisi Bavaria menemukan sesosok mayat yang mati tersambar petir. Didalam lipatan bajunya ditemukan seberkas dokumen yang menghebohkan, yang kemudian dinamakan sebagai Dokumen Protokol Zionisme.

Sebuah naskah yang berisikan tentang agenda besar kaum yahudi untuk menguasai dunia. Naskah tentang sebuah hasil pemikiran mengerikan yang nyaris sempurna, manual yang memuat dasar teori, sasaran, metode pencapaiannya, untuk mencapai ‘Kekuasaan Mendunia Kaum Yahudi’. Dikemudian hari sekitar tahun 1905-an, Protocol itu diterbitkan di Rusia oleh Prof. Nilus, yang dikenal luas sebagai ‘Protokol dari para Pinisepuh Zion yang Bijak’ (The Protocols of The Learned Elders of Zion).

Merujuk kepada definisi dari Theodore Herzl tentang bangsa Yahudi sebagai ‘suatu perikatan yang bersatu karena adanya musuh bersama’. Yang dimaksud olehnya tentang ‘musuh bersama’ tidak lain ialah dunia non-Yahudi di luar mereka. Apakah kaum Yahudi yang menyadari bahwa masyarakatnya seperti yang dinyatakan oleh Theodore Herzl yang pada hakekatnya adalah satu bangsa, akan bersedia tetap bercerai-berai (dispersed) menghadapi kenyataan dunia yang ada ?.

Nampaknya sikap yang diambil orang Yahudi tidak akan seperti itu. Protokol Zionisme membantu mereka memberikan jawaban dan arahan kepada pertanyaan : Apakah kaum Yahudi memiliki suatu sistem mendunia yang terorganisasi ?. Apa saja kebijakan yang berkaitan dengan hal itu ?. Bagaimana kebijakan itu diimplementasikan ?.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas mendapat sorotan penuh di dalam Dokumen Protokol itu. Siapa pun yang menyusunnya, sangat menyiratkan bahwa ia memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang kodrat dan fitrah manusia, terutama tentang simpul-simpul sensitif di ranah syahwatnya. Juga tentang sejarah, tentang seni kenegaraan. Sebuah hasil pemikiran yang sangat memukau, nyaris sempurna, dan sangat menakutkan karena sasaran dan tujuannya yang telah dirumuskannya itu akan dicapainya dengan menghalalkan segala macam cara dan upaya.

Dokumen Protokolnya itu sendiri tidaklah teramat penting, tetapi kondisi dan sasaran yang diperbincangkannya memiliki derajat kepentingan yang sangat tinggi. Secara definitif ada suatu daftar yang disusun meliputi kaum aristokrasi, pemodal, dan pemerintah, yang menjadi sasaran pelaksanaan dari rencana tersebut. Program itu ditujukan kepada penduduk dunia yang disebut kaum Non-Yahudi (Gentiles).

Sebagian besar dari tipe rencana-rencana liberal yang merusak itu ditujukan kepada daftar orang yang dikategorikan sebagai penolong; rencana ini ditujukan untuk men-degenarasi-kan masyarakat agar mereka direduksi kepada kondisi kebingungan, sehingga lebih mudah dimanipulasi. Gerakan rakyat yang dari jenis liberal akan didorong ke depan, semua falsafah yang merusak di bidang agama, ekonomi, politik, dan kehidupan rumah-tangga, akan disemai dan dikompori. Semua itu dengan maksud untuk men-disintegrasi-kan solidaritas sosial, melalui kekacauan itu dijalankan, dan masyarakat akan dilibatkan ke dalam program destruktif itu bersamaan dengan disebarkannya kepalsuan falsafah .

Pertanyaan yang biasa muncul pada tahapan ini adalah ‘apakah ada kemungkinan program dalam dokumen Protokol yang dilaksanakannya itu akan dapat berhasil ?’. Jawabannya, program itu bahkan pada beberapa bidang sudah berhasil, bahkan banyak tahapannya yang penting-penting telah menjadi kenyataan. Hanya saja keberhasilan itu tidak boleh sampai menimbulkan ketakutan, karena senjata utama untuk melawan program semacam itu, baik bagian yang sudah dicapai maupun yang belum dicapai, adalah publisitas yang jelas.

Untuk mencapai hal itu, didalam Dokumen Protokol itu dijelaskan bahwa perlu untuk melakukan dua hal : selalu harus ada sekelompok orang yang menyambut setiap gagasan yang dilemparkan, hasilnya dapat dipastikan akan selalu terjadi perpecahan sebagai akibat munculnya pertentangan pendapat tentang gagasan itu antara berbagai kelompok.

Pengamatan yang jeli akan dapat terlihat bahwa lebih dari separuh dari apa yang dipropagandakan sebagai pendapat umum, ilmu-pengetahuan, bahkan apa yang disebut sebagai hukum ekonomi, itu tidak lain adalah propaganda sistematis dari sekumpulan tepuk-tangan dan komentar-komentar yang telah disewa.

Hal lainnya, Dokumen Protokol juga menunjukan detil-detil bagaimana cara melemparkan gagasan yang kontroversial tidak boleh dibatasi pada hanya satu gagasan, tetapi harus sejumlah gagasan yang kontroversial dilemparkan, yang mengakibatkan tidak ada kesatuan pendapat di antara para penerimanya. Ujungnya adalah perpecahan serta keresahan yang meluas, dan itulah hasil yang dituju.

Hal itu sejalan jika diambilkan salah satu contoh dari isi Protokol yang Kelima dan Ketujuh, “Untuk menguasai pendapat umum, yang pertama-tama diperhatikan ialah pentingnya mengacaukan pendapat umum itu dengan cara menyampaikan beragam pendapat yang saling bertentangan,…..ini kaidah yang pertama. Kaidah kedua, ialah upaya meningkatkan dan mengintensifkan persepsi tentang kekurangan-kekurangan yang ada di dalam masyarakat, tentang kebiasaan yang berkembang, aspirasi, dan gaya hidup, sehingga ditumbuhkan kekesalan terhadap kehidupan yang memperlihatkan adanya kekacauan; akibatnya, masyarakat akan kehilangan saling-percaya satu dengan lainnya. Langkah ini akan membuahkan perbedaan pendapat pada semua pihak dan lapisan, mendisintegrasikan kekuatan kolektif yang ada pada mereka, diiringi upaya menghilangkan atau menekan prakarsa-prakarsa yang mungkin akan dapat menjegal usaha kita”. “…Kita harus memaksa pemerintahan non-Yahudi untuk menerima langkah-langkah yang akan meningkatkan secara luas rencana yang telah kita buat yang telah kian dekat dengan tujuannya dengan cara meletakkan tekanan pada pendapat umum yang telah kita agendakan yang harus didorong oleh kita dengan bantuan apa yang dinamakan ‘kekuatan besar Pers’. Dengan sedikit pengecualian, tak perlu terlalu dipikirkan, kekuatan itu telah berada dalam genggaman kita…”.

Hari ini, Protokolat Zionis ini biasa dikenal berjumlah 24 butir, namun yang berasal dari Rotshchild sesungguhnya berisi 25 pasal. Jika kita berbicara tentang bagaimana membendung pengaruh dan daya kendali dari rencana Protokolat ini, maka tak ada cara lain selain mengetahuinya, mempublikasikannya, sehingga menjadi pengetahuan umum.

Konon hal ini dulu pernah dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Mahathir Muhammad, saat mundur dari jabatannya. Beliau mencetak buku yang berisi tentang Protokol Zionisme ini. Sayangnya, saya tidak mempunyai buku tersebut. Akan tetapi dari beberapa buku yang memuat tentang hal itu, dapat disampaikan tentang pokok-pokok isinya, antara lain :

1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.

2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.

3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.

4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.

5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.

6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.

7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.

9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.

10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.

11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.

12. Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.

13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.

14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.

15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.

16. Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.

17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.

18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.

19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.

20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.

21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.

22. Meletuskan perang dan memberinya—menjual—senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.

23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.

24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.

25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.

Sedangkan pada buku yang lain lagi disebutkan, cuplikan dan beberapa kutipan dari naskah itu antara lain adalah sebagai berikut :


Protokol Pertama :
…Kemenangan dapat kita capai dengan lebih mudah berdasarkan kenyataan bahwa dalam hubungan dengan masyarakat yang kita inginkan, kita selalu bekerja pada simpul-simpul yang paling sensitive pada pikiran manusia, yaitu pada urusan dana, pada aspek nafsu syahwat manusia, pada keserakahan akan materi yang tidak pernah dapat dipuaskan; dan setiap kelemahan manusia tadi bila diamati satu persatu cukup untuk melumpuhkan daya prakarsa, karena semuanya itu terenggut dari diri mereka, karena ia telah menyerahkan kemauan manusia kepada disposisi dia yang telah membeli kegiatan-kegiatannya, yang pada dasarnya menjadi motor pendorong kegiatan kehidupan mereka…
…Kualitas luhur yang ada pada masyarakat adalah kejujuran dan keterbukaan, merupakan peluang penting dalam politik, karena sifat-sifat ini akan melengserkan secara pasti dan meyakinkan, melebihi musuh paling kuat sekalipun. Sifat-sifat ini melekat pada kaum non-Yahudi; kita sudah barang tentu tidak boleh dipimpin oleh mereka…
…Kita akan memaksa menaikkan upah, yang sebenarnya tidak akan memberikan manfaat sedikitpun bagi kaum buruh, karena pada saat yang bersamaan kita kan menaikkan harga-harga keperluan utama, dengan berpura-pura berdalih bahwa semuanya terjadi karena menurunnya hasil pertanian dan peternakan. Kita juga dengan cantik dan dengan sunguh-sungguh harus merusak sumber-sumber produksi dengan menanamkan gagasan anarki kepada kaum buruh, dan mendorong mereka untuk mengkonsumsi minuman keras, dan dengan itu pada saat yang bersamaan mengambil langkah-langkah untuk mengusir kaum intelektual non-Yahudi untuk meninggalkan negerinya…
…Sejak masa kuno kita adalah orang pertama yang meneriakkan kata-kata, kebebasan, persamaan, persaudaraan, diantara manusia. Kata-kata itu telah berkali-kali diulang-ulang oleh beo kampanye pemilihan umum, yang menhimpun orang untuk mendengarkan umpan ini, dengan mana mereka telah meruntuhkan kemakmuran dunia dan kemerdekaan abadi yang sejati. Orang non-Yahudi yang menyangka dirinya pandai dan cerdas tidak mengerti perlambang dari kata-kata tadi, tidak mengamati kontradiksi maknanya, tidak memperhatikan bahwa secara kodrati tidak ada persamaan…
…Kemerdekaan politik hanyalah sekedar idea, bukan fakta. Adalah penting untuk memahami bagaimana mengetrapkan idea bilamana ada kebutuhan untuk mendapatkan dukungan masyarakat terhadap suatu partai atau seseorang, jika partai itu ingin mengalahkan partai lain yang tengah berkuasa. Tugas ini menjadi lebih ringan bila pihak lawan telah dicemari oleh prinsip-prinsip kebebasan, atau apa yang disebut liberalisme. Biasanya demi sebuah idea ia akan bersedia menyerahkan sebagian dari kekuasaannya…
…Situasi seperti diatas tidak boleh sampai diketahui secara premature oleh kaum non-Yahudi, kita harus memasang tirai melalui usaha-usaha seolah-olah gerakan kita untuk membentuk kelas buruh dan mempromosikan prinsip-prinsip ekonomi yang hebat; untuk maksud itu propaganda yang aktif harus dijalankan dengan menggunakan teori-teori ekonomi kita itu…
…Diatas puing-puing reruntuhan aristrokrasi kaum non-Yahudi, kita akan membangun aristrokrasi dari kalangan klas terdidik kita, dan atas segenap aristrokrasi keuangan. Kita telah membangun basis bagi aristrokrasi yang baru ini atas dasar kekayaan yang kita kendalikan, dan atas dasar ilmu pengetahuan yang dibimbing oleh kaum bijak kita…

Protokol Kelima :
…Untuk menguasai pendapat umum, yang pertama-tama diperhatikan ialah pentingnya mengacaukan pendapat umum itu dengan cara menyampaikan beragam pendapat yang saling bertentangan. Ini kaidah yang pertama. Kaidah yang kedua ialah upaya meningkatkan dan mengintensifkan tentang kekurangan-kekurangan yang ada didalam masyarakat, tentang kebiasaan yang berkembang, aspirasi, dan gaya hidup, sehingga ditumbuhkan kekesalan terhadap kehidupan yang memperlihatkan adanya kekacauan; akibatnya, masyarakat akan kehilangan saling percaya satu dengan lainnya. Langkah ini akan membuahkan perbedaan pendapat pada semua pihak dan lapisan, mendistegrasikan kekuatan kolektif yang ada pada mereka, diiringi upaya menghilangkan atau menekan prakarsa-prakarsa yang mungkin akan dapat menjegal usaha kita…

Protokol Ketujuh :
…Kita harus memaksa pemerintahan non-Yahudi untuk menerima langkah-langkah yang akan meningkatkan secara luas rencana yang telah kita buat yang telah kian dekat dengan tujuannya dengan cara meletakkan tekanan pada pendapat umum yang telah kita agendakan yang harus didorong oleh kita dengan bantuan apa yang dinamakan “kekuatan besar” Pers. Dengan sedikit pengecualian, tak perlu terlalu dipikirkan, kekuatan itu telah berada dalam genggaman kita…

Protokol Kedelapan :
…Untuk sementara waktu sampai saat yang cukup aman tiba untuk memberikan jabatan-jabatan pemerintahan kepada saudara-saudara kita kaum Yahudi, kita akan mempercayakan jabatan-jabatan itu kepada mereka yang track-record dan wataknya sedemikian rupa, yaitu adanya jurang yang lebar antara mereka dengan rakyatnya…
…Kita akan mengepung pemerintahan yang ada dengan para ekonom kita. Karena alasan inilah ilmu ekonomi menjadi mata pelajaran utama yang dituntut dan diajarkan oleh kaum Yahudi. Kita akan dikelilingi oleh galaksi yang terdiri dari para banker, industrialis, kapitalis, dan terutama kaum milyuner, karena sebenarnya segala sesuatu akan ditentukan oleh daya tarik kepada angka-angka…

Protokol Kesembilan :
…Dalam kenyataan tidak ada yang merintangi kita, Adi pemerintahan kita mempunyai status hukum yang luar biasa yang dapat disebut dengan nama kediktatoran. Saya dengan sadar dapat menyatakan bahwa pada waktu ini kita lah pencipta undang-undang. Kita membentuk peradilan dan yurisprudensi. Kita memerintah dengan tekad yang kuat, karena partai-partai yang kuat ada didalam genggaman tangan kita, sekarang kitalah yang berkuasa…
…Agar supaya tidak menghancurkan intitusi-institusi kaum non-Yahudi sebelum waktunya, kita telah meletakkan ikhtiar dan menggenggam pegas mekanisme mereka. Mekanisme itu semula ada dalam keadaan kuat dan tertib, tetapi kita telah mengantikannya dengan sesuatu administrasi bebas yang membuatnya kacau. Kita telah melakukan campur tangan terhadap yurisprudensi wiralabanya, persnya, kebebasan pribadinya, dan yang paling penting, pendidikan dan budayanya yang merupakan soko guru dari eksistensi yang bebas…
…Kita telah menyesatkan, membuat mereka terpana, dan mendemoralisasikan generasi muda kaum non-Yahudi melalui pendidikan tentang prinsip-prinsip dan teori-teori yang bagi kita merupakan hal-hal yang palsu, yang telah kita jadikan inspirasi bagi mereka. Diatas hukum yang berlaku, tanpa perubahan yang sesungguhnya, kita telah mendistorsikannya dengan interpretasi yang kontraproduktif, kita telah menciptakan sesuatu yang mengagumkan dilihat dari hasilnya…

Protokol Kesebelas :
…Tuhan telah melimpahkan karunia kepada kita, umat-umat pilahan-Nya, suatu Rahmat, yang nampak seolah-olah seperti kelemahan kita, padahal sebenarnya merupakan kekuatan kita, itulah yang telah membawa kita ke serambi penguasaan atas seluruh dunia…

Protokol Keduabelas :
…Kita telah menguasai pers pada saat ini sampai ke tingkat dimana semua berita disalurkan melalui kantor-kantor berita kita kesemua bagian dunia. Kantor-kantor berita ini berdasarkan tujuan dan maksudnya menjadi institusi kita dan akan menyiarkan hanya yang kita izinkan…
…Pers kita akan mengekpos masalah-masalah pemerintahan dan keagamaan dan tentang ketidakbecusan kaum non-Yahudi, dengan menggunakan istilah-istilah yang melecehkan sedemikian rupa, sehingga mendekati penghinaan, keahlian yang sudah lama dikenal dikalangan kaum kita…
…Kita akan menangani pers dengan cara sebagai berikut :
(1) Kita harus menungganginya dan mengendalikannya dengan ketat. Kita juga harus melakukan hal yang sama dengan barang cetakan, karena kita perlu melepaskan diri kita dari serangan-serangan pers, kalau kita tetap terbuka terhadap kecaman melalui famlet dan buku-buku.
(2) Tak boleh satupun pernyataan sampai ke masyarakat diluar pengawasan kita. Kita telah mencapai hal itu pada saat ini sampai pada suatu tingkatan dimana semua berita disalurkan melalui kantor-kantor berita yang kita kendalikan dari seluruh bagian dunia.
(3) Literatur dan jurnalisme merupakan dua kekuatan pendidikan yang sangat penting, dan karena itu pemerintah kita akan menjadi pemilik sebagian besar dari jurnal-jurnal yang ada. Kalau ada sepuluh jurnal swasta, maka kita harus memiliki tiga puluh jurnal milik kita sendiri, dan seterusnya…
…Hal ini tidak boleh sampai menimbulkan kecurigaan di masyarakat, karena alasannya semua jurnal yang kita terbitkan akan diluar kecenderungan dan pendapat yang paling kontroversial, jadi kita membangun kepercayaan pada masyarakat dan menarik perhatian lawan-lawan kita yang tidak mencurigai kita, dan akan masuk perangkap kita dan membuat mereka tidak berbahaya…

Protokol Ketigabelas :
…Persoalan kebijakan, bagaimanapun juga tidak diizinkan kepada siapapun juga kecuali mereka yang merumuskan kebijakan itu dan telah mengarahkannya selama berabad-abad…
,,,Sementara memberi kuliah kepada kaum non-Yahudi, kita harus menjaga masyarakat dan agen-agen kita dengan ketaatan yang tidak boleh diragukan. Rencana administrasi harus memancar dari satu pikiran tunggal. Oleh karena itu meskipun kita boleh mengetahui rencana aksinya, tetapi kita tidak boleh mendiskusikannya, jika tidak kita akan menghancurkan wataknya yang unik. Karya inspirasi dari pemimpin kita oleh karenanya tidak boleh dilemparkan kepada massa untuk dirobek-robek menjadi serpihan-serpihan, bahkan juga kepada kelompok terbatas sekalipun…
…dan engkau juga boleh memperhatikan bahwa kita mencari persetujuan, bukan terhadap tindakan-tindakan kita, tetapi terhadap tutur kata kita yang diucapkan dalam hubungan satu dan lain persoalan. Kita selalu mengumumkan secara terbuka bahwa kita dibimbing dalam setiap tindakan kita dengan harapan dan keyakinan bahwa kita bekerja untuk kebajikan…

Protokol Keempatbelas :
…Bila kita telah menjadi penguasa kita harus memandang sebagai hal yang sama sekali tidak dikehendaki keberadaan agama-agama lainnya kecuali agama kita; menyatakan hanya ada satu Tuhan yang oleh takdir_Nya kita telah ditentukan sebagai “umat pilihan”, dan yang melalui takdir-Nya pula nasib kita menyatu dengan masa depan dunia. Karena alasan inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Kalau ada muncul atheisme kontemporer, sebagai langkah transisi paham ini tidak akan menghalangi tujuan kita…
…Dalam divergensi ini antara kaum non-Yahudi dengan kita, dalam kemampuan berfikir dan mengembangkan nalar harus dilihat dengan jelas alasan mengapa kodrat menetapkan kita sebagai “umat pilihan”, sebagai manusia yang memiliki derajat lebih tinggi, yang membedakan kita dengan kaum non-Yahudi yang memiliki hanya naluri dan pikiran hewani. Mereka mengamat, tetapi mereka tidak mampu melihat kedepan, dan meraka tidak mampu menciptakan apapun (kecuali mungkin hal-hal yang bersifat material) dari sini jelas bahwa alam sendiri telah mentakdirkan kita untuk menguasai dan membimbing dunia…
…Dinegara-negara yang disebut maju, kita telah menciptakan literature yang tak berperasaan, jorok, dan memuakkan. Segera setelah kita memegang kekuasaan, kita akan makin mendorong kehadiran literature semacam itu, sehingga mereka akan memperlihatkan secara lebih kontras antara tulisan-tulisan media mereka dengan pernyataan-pernyataan tertulis maupun lisan yang datang dari kita…

Protokol Kelimabelas :
…Dibawah pengaruh kita, pelaksanaan hukum kaum non_yahudi harus dapat diredusir seminim mungkin. Penghormatan kepada hukum harus dirongrong dengan cara interpretasi sebebas mungkin sesuai dengan apa yang telah kita perkenalkan pada bidang ini. Pengadilan akan memutuskan apa yang kita dikte, bahkan dalam kasus-kasus yang mungkin mencakup prinsip-prinsip dasar atau isu-isu politik melalui jalur pendapat surat kabar dan jalur lainnya…

Protokol Ketujuhbelas :
…Kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya mendiskreditkan para rohaniawan non-Yahudi dalam rangka menghancurkan misi mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalangi misi kita. Pengaruh mereka atas masyarakat mereka berkurang dari hari ke hari. Kebebasan hati nurani yang bebas dari faham agama telah dikumandangkan diaman-mana. Tinggal masalah waktu maka agama-agama itu akan bertumbangan…

Akhirulkalam, amat menarik. Sebuah naskah dari hasil sebuah pemikiran yang ditulis hampir 100-200 tahun yang lalu, yang jika dilihat berdasarkan atas situasi dan kondisi sekarang ini, dapat dikatakan bahwa terbukti sama dengan program yang ditulis pada naskah tersebut. Sungguh bagaikan nujum karya Ronggowarsito,atau serupa dengan ramalan jongkonya Joyoboyo. Akan tetapi, Protocol Zionisme ini bukanlah suatu naskah nujum atau ramalan masa depan, namun naskah ini adalah sebuah ‘manual’ yang berisikan ‘program’, bahkan menunjukan detil-detil bagaimana cara mencapai sasaran dan tujuannya.

Tak ada kata lain yang dapat mewakili rasa kekaguman dari yang pernah membacanya, selain, luar biasa !.

Wallahulambishshawab.
--
Diambil dari catatan: rifkyprdn@yahoo.com

2009/06/09

Terjemahan Pidato Obama di Cairo 4 Juni 2009

04 June 2009
Obama’s Remarks at Cairo University , Egypt (Indonesian)
President seeks new beginning between U.S. , Muslims based on mutual respect

(begin transcript)
GEDUNG PUTIH
Kantor Sekretaris Pers
Kairo, Mesir
Untuk Dirilis Segera
Juni 2009
PIDATO PRESIDEN PERMULAAN YANG BARU
Cairo University
Kairo, Mesir
1:10 Siang (Lokal)
PRESIDEN OBAMA: Terima kasih. Selamat siang. Saya merasa terhormat untuk berada di kota Kairo yang tak lekang oleh waktu, dan dijamu oleh dua institusi yang luar biasa. Selama lebih seribu tahun, Al Azhar telah menjadi ujung tombak pembelajaran Islam, dan selama lebih seabad, Universitas Kairo telah menjadi sumber kemajuan Mesir. Bersama, anda mewakili keselarasan antara tradisi dan kemajuan. Saya berterima kasih atas keramahan anda, dan keramahan rakyat Mesir. Dan saya juga bangga untuk membawa bersama saya niat baik rakyat Amerika, dan salam perdamaian dari warga muslim di negara saya: “assalamu’alaikum” .
Kita bertemu pada saat ada ketegangan besar antara Amerika Serikat dan warga Muslim seluruh dunia – ketegangan yang berakar pada kekuatan-kekuatan sejarah yang melampaui setiap perdebatan kebijakan yang kini berlangsung. Hubungan antara Islam dan Barat selama ini mencakup berabad-abad koeksistensi dan kerja sama, tapi juga konflik dan perang-perang bernuansa agama. Akhir-akhir ini, ketegangan muncul akibat kolonialisme yang menyangkal hak dan peluang bagi banyak warga Muslim, serta sebuah Perang Dingin yang membuat banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim diperlakukan sebagai boneka tanpa mengacuhkan aspirasi mereka sendiri. Lebih jauh lagi, perubahan besar yang dibawa modernitas dan globalisasi membuat banyak Muslim menilai Barat bersikap memusuhi tradisi Islam.
Kalangan ekstrimis yang keras telah mengeksploitasi ketegangan-ketegang an yang ada dalam segmen kecil namun merupakan minoritas kuat di kalangan Muslim ini. Serangan pada tanggal 11 September 2001 dan upaya berkelanjutan dari kalangan ekstrimis ini untuk menyerang warga sipil telah membuat sebagian kalangan di negara saya untuk menilai Islam tidak saja memusuhi Amerika dan negara-negara Barat, tapi juga hak asasi manusia. Semua ini telah memupuk rasa takut dan lebih banyak rasa tidak percaya.
Selama hubungan kita ditentukan oleh perbedaan-perbedaan kita, kita akan memperkuat mereka yang menyebarkan kebencian bukan perdamaian, mereka yang mempromosikan konflik bukan kerja sama yang dapat membantu semua rakyat kita mencapai keadilan dan kemakmuran. Lingkaran kecurigaan dan permusuhan ini harus kita akhiri.
Saya datang ke Kairo untuk mencari sebuah awal baru antara Amerika Serikat dan Muslim diseluruh dunia, berdasarkan kepentingan bersama dan rasa saling menghormati – dan didasarkan kenyataan bahwa Amerika dan Islam tidaklah eksklusif satu sama lain, dan tidak perlu bersaing. Justru keduanya bertemu dan berbagi prinsip-prinsip yang sama – yaitu prinsip-prinsip keadilan dan kemajuan; toleransi dan martabat semua umat manusia.
Saya mengakui bahwa perubahan tidak dapat terjadi dalam semalam. Saya tahu sudah banyak pemberitaan mengenai pidato ini, tetapi tidak ada satu pidato tunggal yang mampu menghapus ketidakpercayaan yang terpupuk selama bertahun-tahun, dan saya pun tidak mampu dalam waktu yang saya miliki siang ini menjawab semua pertanyaan rumit yang membawa kita ke titik ini. Tapi saya percaya bahwa supaya kita bisa melangkah maju, kita harus secara terbuka mengatakan kepada satu sama lain hal-hal yang ada dalam hati kita, dan yang seringkali hanya diungkapkan di belakang pintu tertutup. Harus ada upaya yang terus menerus dilakukan untuk mendengarkan satu sama lain; untuk belajar dari satu sama lain; untuk saling menghormati, dan untuk mencari persamaan. Sebagaimana kitab suci Al Qur’an mengatakan, “Ingatlah kepada Allah dan bicaralah selalu tentang kebenaran.” (Tepuk tangan.) Ini yang saya akan coba lakukan hari ini – untuk berbicara tentang kebenaran sebaik
kemampuan saya, dengan direndahkan hati oleh tugas di depan kita, dan dengan keyakinan bahwa kepentingan yang sama-sama kita miliki sebagai umat manusia jauh lebih kuat daripada kekuatan-kekuatan yang memisahkan kita.
Nah, sebagian dari keyakinan ini berakar dari pengalaman saya pribadi. Saya penganut Kristiani, tapi ayah saya berasal dari keluarga asal Kenya yang mencakup sejumlah generasi penganut Muslim. Sewaktu kecil, saya tinggal beberapa tahun di Indonesia dan mendengar lantunan adzan di waktu subuh dan maghrib. Ketika pemuda, saya bekerja di komunitas-komunitas kota Chicago yang banyak anggotanya menemukan martabat dan kedamaian dalam keimanan Islam mereka.
Sebagai pelajar sejarah, saya juga mengetahui peradaban berhutang besar terhadap Islam. Adalah Islam – di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar – yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad, dan membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa. Adalah inovasi dalam masyarakat Muslim – (tepuk tangan) -- yang mengembangkan urutan aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya. Budaya Islam telah memberikan kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai. Dan sepanjang sejarah, Islam telah menunjukkan melalui kata-kata dan perbuatan bahwa toleransi beragama dan persamaan ras adalah hal-hal yang mungkin. – (tepuk tangan)
Saya juga tahu bahwa Islam selalu menjadi bagian dari riwayat Amerika. Negara pertama yang mengakui negara saya adalah Maroko. Saat menandatangani Perjanjian Tripoli pada tahun 1796, presiden kedua kami John Adams menulis, “Amerika Serikat tidaklah memiliki karakter bermusuhan dengan hukum, agama, maupun ketentraman umat Muslim.” Dan sejak berdirinya negara kami, umat Muslim Amerika telah memperkaya Amerika Serikat. Mereka telah berjuang dalam perang-perang kami, bekerja dalam pemerintahan, memperjuangkan hak-hak sipil, mengajar di perguruan-perguruan tinggi kami, unggul dalam arena-arena olah raga kami, memenangkan Hadiah Nobel, membangun gedung-gedung kami yang tertinggi, dan menyalakan obor Olimpiade. Dan ketika warga Muslim-Amerika pertama terpilih sebagai anggota Kongres belum lama ini, ia mengambil sumpah untuk membela Konstitusi kami dengan menggunakan Al Quran yang disimpan oleh salah satu Bapak Pendiri kami – Thomas Jefferson – di
perpustakaan pribadinya. (tepuk tangan)
Jadi saya telah mengenal Islam di tiga benua sebelum datang ke kawasan tempat agama ini pertama kali diturunkan. Pengalaman tersebut memandu keyakinan saya bahwa kemitraan antara Amerika dan Islam harus didasarkan pada apakah Islam itu, bukan pada apakah yang bukan Islam. Dan saya menganggap ini adalah bagian dari tanggung jawab saya sebagai Presiden Amerika Serikat untuk memerangi stereotip negatif tentang Islam di mana pun munculnya. (tepuk tangan)
Tapi prinsip yang sama harus diterapkan pada persepsi tentang Amerika. (tepuk tangan) Seperti halnya umat Muslim tidak sesuai dengan stereotip yang mentah, Amerika juga bukan stereotip mentah tentang sebuah kerajaan yang hanya punya kepentingan sendiri. Amerika Serikat telah menjadi salah satu sumber kemajuan terbesar yang dikenali dunia. Kami lahir akibat revolusi melawan sebuah kerajaan. Kami didirikan berdasarkan sebuah ide bahwa semua orang diciptakan sama, dan kami telah menumpahkan darah dan berjuang selama berabad-abad untuk memberikan arti kepada kata-kata tersebut – di dalam batas negara kami, dan di sekeliling dunia. Kami terbentuk oleh setiap budaya, yang datang dari setiap sudut bumi, dan berdedikasi pada sebuah konsep sederhana: E pluribus unum: “Dari banyak menjadi satu”.
Banyak yang telah dikatakan mengenai fakta bahwa seorang Amerika keturunan Afrika dengan nama Barack Hussein Obama dapat terpilih sebagai presiden. (tepuk tangan) Tapi kisah pribadi saya bukanlah sesuatu yang unik. Mimpi akan kesempatan bagi semua belumlah terwujud bagi setiap orang di Amerika, tapi janji itu diberikan bagi semua yang datang ke pantai kami – termasuk hampir tujuh juta warga Muslim Amerika di negara kami saat ini yang memiliki pendapatan dan pendidikan lebih tinggi dari rata-rata. (tepuk tangan)
Lebih jauh lagi, kebebasan di Amerika tidaklah terpisahkan dari kebebasan memraktikkan agama. Itu sebabnya ada masjid di setiap negara bagian di negeri kami, dan ada lebih dari 1200 masjid di dalam batas negara kami. Itu sebabnya pemerintah Amerika telah maju ke pengadilan untuk membela hak wanita dan anak perempuan mengenakan hijab, dan untuk menghukum mereka yang mengingkarinya. (tepuk tangan)
Jadi janganlah ada keraguan: Islam adalah bagian dari Amerika. Dan saya percaya bahwa Amerika memegang kebenaran dalam dirinya bahwa terlepas dari ras, agama, dan posisi dalam hidup, kita semua memiliki aspirasi yang sama – untuk hidup dalam damai dan keamanan; untuk memperoleh pendidikan dan untuk bekerja dengan martabat; untuk mengasihi keluarga kita, masyarakat kita, dan Tuhan kita. Ini adalah hal-hal yang sama-sama kita yakini. Ini adalah harapan dari semua kemanusiaan.
Tentu saja, mengenali persamaan kemanusiaan kita hanyalah awal dari tugas kita. Justru ini adalah sebuah awal. Kata-kata saja tidak dapat memenuhi kebutuhan rakyat kita. Kebutuhan-kebutuhan itu baru terpenuhi jika kita bertindak berani di tahun-tahun mendatang; Dan kita harus bertindak dengan pemahaman bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah tantangan bersama, dan kegagalan kita mengatasinya akan merugikan kita semua.
Karena kita telah belajar dari pengalaman baru-baru ini bahwa ketika sistem keuangan melemah di satu negara, kemakmuran di mana pun ikut dirugikan. Ketika jenis flu baru menulari satu orang, semua terkena risiko. Ketika satu negara membangun senjata nuklir, risiko serangan nuklir bagi semua negara ikut naik. Ketika kelompok ekstrim keras beroperasi di satu rangkaian pegunungan, rakyat di seberang samudera pun ikut menghadapi bahaya. Dan ketika mereka yang tak bersalah di Bosnia dan Darfur dibantai, itu menjadi noda dalam nurani kita bersama. (tepuk tangan) Itulah artinya berbagi dunia di abad ke-21. Inilah tanggung jawab kita kepada satu sama lain sebagai umat manusia.
Dan ini adalah tanggung jawab yang sulit diemban. Karena sejarah manusia telah merekam berbagai bangsa dan suku yang mencoba menaklukkan satu sama lain demi kepentingan sendiri. Tapi di era baru ini, sikap seperti itu justru akan mengalahkan diri sendiri. Karena saling ketergantungan kita, setiap tatanan dunia yang mengangkat satu bangsa atau sekelompok orang lebih tinggi dari yang lain pada akhirnya akan gagal. Jadi apa pun pikiran kita mengenai masa lalu, kita tidak boleh terperangkap olehnya. Masalah-masalah kita harus ditangani dengan kemitraan; kemajuan harus dibagi bersama. (tepuk tangan)
Nah, itu tidak berarti kita tidak mengindahkan sumber-sumber ketegangan. Justru yang disarankan adalah sebaliknya: kita harus menghadapi ketegangan-ketegang an ini secara langsung. Dan dalam semangat ini, saya akan berbicara sejelas dan segamblang mungkin mengenai isu-isu spesifik yang saya percaya akhirnya harus kita hadapi bersama.
Isu pertama yang harus kita hadapi adalah ekstrimisme keras dalam semua wujudnya.
Di Ankara, saya telah menjelaskan bahwa Amerika tidak sedang – dan tidak akan pernah – berperang dengan Islam. (tepuk tangan) Kami akan, meski demikian, tak lelah-lelahnya melawan kelompok ekstrim keras yang mengancam serius keamanan kami. Karena kami menolak apa yang juga ditolak oleh semua orang beragama: yaitu pembunuhan laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah. Dan adalah tugas saya yang pertama sebagai Presiden untuk melindungi rakyat Amerika.
Situasi di Afghanistan mendemonstrasikan sasaran-sasaran Amerika dan kebutuhan kita untuk bekerja sama. Lebih tujuh tahun lalu, Amerika Serikat mengejar Al Qaida dan Taliban dengan dukungan internasional yang luas. Kami tidak melakukannya karena ada pilihan, kami melakukannya karena perlu. Saya sadar bahwa sejumlah orang mempertanyakan atau membenarkan peristiwa serangan 11 September. Tapi mari kita perjelas: Al Qaida membunuh hampir 3000 orang pada hari itu. Para korban adalah kaum pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah dari Amerika dan banyak negara lain yang tidak berbuat apa-apa untuk melukai orang lain. Tapi Al Qaida memilih untuk dengan kejam membunuh mereka, mengklaim pujian atas serangan tersebut, dan bahkan sekarang menyatakan tekad mereka untuk membunuh lagi dalam skala sangat besar. Mereka memiliki kaki tangan di banyak negara dan sedang mencoba untuk memperluas jangkauan mereka. Ini bukan opini yang dapat diperdebatkan; ini adalah
fakta yang harus dihadapi.
Janganlah salah paham: kami tidak menginginkan tentara kami di Afghanistan . Kami tidak berencana mendirikan basis militer di sana . Sangat menyakitkan bagi Amerika untuk kehilangan nyawa banyak warga pria dan wanita kami. Adalah mahal dan sulit secara politik untuk melanjutkan konflik ini. Kami dengan senang hati akan memulangkan setiap tentara kami jika kami bisa yakin bahwa tidak ada kaum ekstrimis keras di Afghanistan dan Pakistan yang bertekad membunuh sebanyak mungkin orang Amerika sebisa mereka. Tetapi hal itu tidak bukanlah kenyataan yang ada sekarang.
Itulah sebabnya kami bermitra dengan koalisi 46 negara. Dan meksi biayanya besar, niat Amerika tidak akan melemah. Tak satu pun dari kita yang seharusnya mentoleransi kaum ekstrimis seperti ini. Mereka telah membunuh di banyak negara. Mereka telah membunuh orang dari beragam agama – lebih dari yang lain, mereka telah membunuh umat Muslim. Tindakan-tindakan mereka sangat bertentangan dengan hak umat manusia, kemajuan bangsa-bangsa, dan dengan Islam. Kitab suci Al Quran mengajarkan bahwa siapa yang membunuh orang tak bersalah, maka ia seperti telah membunuh semua umat manusia; dan siapa yang menyelamatkan satu orang; maka ia telah menyelamatkan semua umat manusia. (tepuk tangan) Iman indah yang diyakini oleh lebih semiliar orang sungguh lebih besar daripada kebencian sempit sekelompok orang. Islam bukanlah bagian dari masalah dalam memerangi ekstrimisme keras – Islam haruslah menjadi bagian penting dari penggalakkan perdamaian.
Kami juga tahu bahwa kekuatan militer saja tidak akan memecahkan masalah di Afghanistan dan Pakistan . Itu sebabnya kami berencana untuk menanam investasi sebesar 1,5 miliar dolar setiap tahun selama lima tahun ke depan untuk bermitra dengan warga Pakistan membangun sekolah, rumah sakit, jalan-jalan, dan usaha, dan ratusan juta untuk membantu mereka yang telah kehilangan tempat tinggal. Dan itu sebabnya kami menyediakan lebih dari 2.8 miliar dolar untuk membantu rakyat Afghanistan membangun ekonomi mereka dan menyediakan jasa-jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Kini saya akan berbicara tentang masalah Irak. Tidak seperti Afghanistan , Irak adalah perang karena pilihan yang telah menimbulkan perbedaan-perbedaan kuat di negara saya dan di dunia. Meski saya percaya bahwa rakyat Irak pada akhirnya lebih baik tanpa tirani Saddam Hussein, saya juga percaya bahwa peristiwa-peristiwa di Irak telah mengingatkan Amerika tentang perlunya menggunakan diplomasi dan membangun konsensus untuk mengatasi masalah-masalah kita kapan pun memungkinkan. (tepuk tangan) Kita bahkan dapat mengingat kata-kata salah satu presiden terbesar kami, Thomas Jefferson, yang mengatakan: “Saya berharap kebijakan kita akan bertambah sejalan dengan kekuatan kita, dan mengajarkan kita bahwa semakin sedikit kita menggunakan kekuatan, justru semakin besar kekuatan itu.”
Hari ini Amerika memiliki dua tanggung jawab: yaitu untuk membantu Irak membangun masa depan yang lebih baik, dan untuk menyerahkan Irak ke tangan rakyat Irak. (tepuk tangan) Saya telah menjelaskan kepada warga Irak bahwa kami tidak berencana mendirikan basis di sana , dan tidak mengklaim baik teritori maupun sumber daya mereka. Kedaulatan Irak ada di tangan mereka sendiri. Itu sebabnya saya memerintahkan pencabutan brigade-brigade tempur kami sampai bulan Agustus mendatang. Itu sebabnya kami akan menghormati kesepakatan kami dengan pemerintah Irak yang terpilih secara demokratis untuk menarik pasukan tempur dari kota-kota Irak pada Juli mendatang, dan untuk memulangkan semua tentara kami dari Irak pada tahun 2012. Kami akan membantu Irak melatih Tentara Keamanan dan membangun ekonominya. Tapi kami akan mendukung Irak yang aman dan bersatu sebagai mitra, dan tidak pernah sebagai pelindung.
Dan akhirnya, seperti halnya Amerika tidak pernah bisa mentoleransi kekerasan oleh kaum ekstrimis, kami tidak pernah boleh mengompromikan prinsip-prinsip kami. Serangan 11 September adalah trauma besar bagi negara kami. Rasa takut dan marah yang muncul karenanya bisa dipahami, tapi dalam sejumlah kasus, itu telah membuat kami bertindak berlawanan dengan pemikiran-pemikiran kami. Kami sedang mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubah arah. Saya telah sepenuhnya melarang praktik penyiksaan oleh Amerika Serikat, dan saya telah memerintahkan penutupan penjara di Teluk Guantanamo awal tahun depan.
Jadi Amerika akan membela diri, dengan menghormati kedaulatan bangsa-bangsa dan aturan hukum. Dan kami akan melakukannya dalam kemitraan dengan masyarakat-masyarak at Muslim yang juga terancam. Semakin cepat kaum ekstrimis diisolasi dan diusir dari dalam masyarakat-masyarak at Muslim, semakin cepat kita semua akan menjadi selamat.
Sumber ketegangan besar yang kedua yang perlu kita diskusikan adalah situasi antara warga Israel , Palestina, dan dunia Arab.
Ikatan yang kuat antara Amerika dan Israel telah banyak diketahui. Ikatan ini tidak dapat dipatahkan. Ini lahir berdasarkan ikatan budaya dan sejarah, serta pengakuan bahwa aspirasi atas sebuah tanah air Yahudi berakar dari sebuah sejarah tragis yang tidak bisa diingkari.
Di seantero dunia, kaum Yahudi telah ditindas selama berabad-abad, dan anti-Semitisme di Eropa memuncak dalam peristiwa Holocaust yang tidak pernah ada sebelumnya. Besok saya akan mengunjungi Buchenwald yang menjadi bagian dari jaringan kamp-kamp tempat kaum Yahudi diperbudak, disiksa, ditembak, dan digas hingga tewas oleh Third Reich. Enam juta orang Yahudi terbunuh – lebih banyak dari seluruh populasi Yahudi di Israel hari ini. Mengingkari fakta tersebut adalah tidak berdasar, bodoh, dan penuh kebencian. Mengancam Israel dengan penghancuran – atau mengulangi stereotip keji tentang umat Yahudi – sungguh sangat salah dan hanya akan membangkitkan kembali ingatan yang terperih di benak umat Yahudi sembari mencegah perdamaian yang patut dimiliki rakyat di kawasan ini.
Di sisi lain, tidak bisa diingkari bahwa rakyat Palestina – baik yang Muslim maupun yang Kristen – telah menderita dalam perjuangan memperoleh tanah air. Lebih dari enam puluh tahun, mereka telah merasakan sakitnya tidak memiliki tempat tinggal. Banyak yang menunggu di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat, Gaza , dan tanah-tanah tetangga untuk sebuah kehidupan yang damai dan aman yang belum pernah mereka jalani. Mereka menerima hinaan setiap hari – besar dan kecil – yang hadir bersama pendudukan. Jadi janganlah ada keraguan: situasi yang dihadapi rakyat Palestina tidaklah dapat ditoleransi. Amerika tidak akan bersikap tidak acuh terhadap aspirasi sah Palestina atas martabat, kesempatan, dan sebuah negara milik mereka sendiri. (tepuk tangan)
Selama beberapa dekade, yang ada hanyalah jalan buntu: Dua rakyat dengan aspirasi yang sah, masing-masing memiliki sejarah menyakitkan yang membuat kompromi sulit dilakukan. Adalah mudah untuk menuding – rakyat Palestina menuding hilangnya tempat tinggal akibat berdirinya negara Israel, dan rakyat Israel menuding permusuhan yang terus menerus dan serangan dari dalam batas negaranya sendiri dan dari luar sepanjang sejarah negara tersebut. Tapi jika kita melihat konflik ini hanya dari satu sisi mana pun, maka kita akan dibutakan dari kebenaran: satu-satunya resolusi adalah aspirasi kedua pihak diwujudkan melalui dua negara, di mana rakyat Israel dan Palestina masing-masing hidup dalam damai dan keamanan. (tepuk tangan)
Ini adalah kepentingan Israel , kepentingan Palestina, dan kepentingan Amerika. Itu sebabnya saya berniat untuk secara pribadi mengejar hasil ini, dengan segala kesabaran yang dituntut oleh tugas ini. (tepuk tangan) Kewajiban-kewajiban yang telah disepakati pihak-pihak menurut Peta Jalan telah jelas. Supaya perdamaian terwujud, waktunya bagi mereka – dan bagi kita semua – untuk melakukan tanggung jawab kita.
Warga Palestina harus meninggalkan kekerasan. Perlawanan lewat kekerasan dan pembunuhan adalah salah dan tidak akan berhasil. Selama berabad-abad, rakyat kulit hitam di Amerika menderita hentakan pecut sebagai budak dan penghinaan akibat pemisahan berdasarkan warna kulit. Tetapi bukan kekerasan yang memenangkan hak-hak persamaan sepenuhnya. Sebuah tuntutan damai namun penuh tekad bagi realisasi kondisi ideal yang merupakan inti dari pendirian Amerika. Kisah sama ini juga diceritakan oleh rakyat mulai dari Afrika Selatan sampai Asia Selatan; dari Eropa Timur sampai Indonesia . Sebuah kisah yang mengandung kebenaran yang sederhana: bahwa kekerasan merupakan sebuah jalan buntu. Bukanlah sebuah tanda keberanian atau kekuasaan kalau menembak roket ke anak-anak yang sedang tidur, atau meledakkan perempuan tua di dalam bis. Itu bukanlah cara untuk mengklaim moralitas; namun itu merupakan cara untuk menghilangkannya.
Kini waktunya untuk warga Palestina memusatkan perhatian kepada apa yang bisa mereka bangun. Penguasa Palestina harus mengembangkan kemampuan untuk memerintah, dengan institusi yang melayani kebutuhan rakyatnya. Hamas memiliki dukungan di sebagian kalangan rakyat Palestina, tetapi mereka juga punya tanggung jawab. Guna memainkan peran yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina, dan untuk mempersatukan rakyat Palestina, Hamas harus mengakhiri kekerasan, menghormati persetujuan di masa lalu dan mengakui hak eksistensi Israel ..
Secara bersamaan, rakyat Israel harus mengakui bahwa sebagaimana hak Israel untuk eksis tidak bisa dibantah, demikian pula halnya dengan hak Palestina.. Amerika Serikat tidak menerima keabsahan dari mereka yang berniat melenyapkan Israel ke dalam laut, tetapi kami juga tidak menerima keabsahan dari penerusan pembangunan pemukiman (tepuk tangan) Yahudi. Pekerjaan konstruksi ini melanggar persetujuan sebelumnya dan melemahkan usaha mencapai perdamaian. Sudah tiba waktunya pembangunan pemukiman ini dihentikan. (tepuk tangan)
Israel harus memenuhi kewajibannya untuk memastikan rakyat Palestina bisa hidup dan bekerja serta membangun masyarakat mereka. Selain menghancurkan banyak keluarga Palestina, terus berlangsungnya krisis kemanusiaan di Gaza juga tidak memperkuat keamanan Israel ; begitu pula halnya dengan terus berlangsungnya kelangkaan peluang di Tepi Barat. Kemajuan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Palestina harus menjadi bagian dari peta jalan menuju perdamaian, dan Israel harus mengambil langkah-langkah konkrit untuk memberdayakan kemajuan semacam itu.
Akhirnya, Negara-Negara Arab harus menyadari bahwa Inisiatif Perdamaian Arab merupakan awal yang penting, tetapi bukan akhir dari tanggung jawab mereka. Konflik Arab – Israel tidak bisa lagi dipakai untuk mengalihkan perhatian rakyat negara-negara Arab dari masalah-masalah lainnya. Sebaliknya, konflik itu harus menjadi penggerak untuk membantu rakyat Palestina mengembangkan institusi yang akan melanggengkan negara mereka; mengakui hak Israel ; serta memilih kemajuan ketimbang fokus pada masa lalu yang begitu melemahkan.
Amerika akan menyesuaikan kebijakannya dengan mereka yang memperjuangkan perdamaian dan mengatakan secara terbuka apa yang kami katakan secara pribadi kepada warga Israel , Palestina, dan Negara-Negara Arab. (tepuk tangan) Kita tidak bisa memaksakan perdamaian. Tetapi secara pribadi, banyak orang Muslim menyadari bahwa Israel tidak akan lenyap; juga banyak orang Israel menyadari perlunya kehadiran sebuah negara Palestina. Waktunya sudah tiba bagi kita untuk bertindak berdasarkan apa yang oleh setiap orang diketahui merupakan hal yang benar.
Terlalu banyak air mata sudah diteteskan. Terlalu banyak darah sudah ditumpahkan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk berjuang menciptakan sebuah masa dimana para ibu Israel dan Palestina bisa menyaksikan anak-anak mereka tumbuh tanpa ketakutan; masa dimana Tanah Suci dari ketiga agama besar merupakan tempat perdamaian yang diinginkan Allah; masa dimana Jerusalem merupakan tempat tinggal aman dan langgeng bagi orang Yahudi dan Kristen dan Muslim, dan merupakan sebuah tempat untuk semua keturunan Abraham hidup bersama secara damai sebagaimana dikisahkan dalam ISRA, ketika Musa, Yesus dan Muhammad (damai bersama mereka) bergabung dalam ibadah doa. (tepuk tangan)
Sumber ketegangan ketiga adalah kepentingan kita bersama sehubungan hak-hak dan tanggung jawab negara-negara atas senjata nuklir. Isu ini menjadi sumber ketegangan baru-baru ini antara Amerika dan Republik Islam Iran . Selama bertahun-tahun, Iran mendefinisikan dirinya sebagian lewat oposisinya terhadap negara saya, dan memang ada sejarah yang kacau di antara kami. Di tengah-tengah Perang Dingin, Amerika memainkan peran dalam penggulingan pemerintah Iran yang terpilih secara demokratik. Sejak Revolusi Islam, Iran telah memainkan peran dalam tindak penyanderaan dan kekerasan terhadap pasukan dan warga sipil Amerika. Sejarah ini diketahui secara luas. Daripada terperangkap dalam masa lalu, saya telah menjelaskan kepada para pemimpin dan rakyat Iran bahwa negara saya siap untuk melangkah maju. Pertanyaannya kini, bukanlah apa yang ditentang Iran , tetapi masa depan apa yang ingin dibangunnya.
Sulit untuk mengatasi puluhan tahun ketidakpercayaan, tetapi kami akan maju dengan keberanian, kebenaran dan tekad. Banyak isu yang harus dibahas oleh kedua negara kita, dan kami siap melangkah maju tanpa prasyarat namun didasarkan pada sikap saling menghormati. Tetapi jelas bagi semua pihak yang berkepentingan bahwa dalam soal senjata nuklir kita telah mencapai titik yang menentukan. Ini bukan sekedar terkait kepentingan Amerika, ini berhubungan dengan pencegahan perlombaan senjata nuklir yang bisa menyebabkan wilayah ini terjerumus ke dalam jalur sangat berbahaya dan menghancurkan tatanan non-proliferasi global.
Saya memahami mereka yang memprotes bahwa beberapa negara memiliki senjata sementara yang lainnya tidak. Tak satupun negara bisa menentukan negara-negara mana yang boleh memiliki senjata nuklir. Itulah sebabnya saya secara kuat mempertegas komitmen Amerika untuk mengusahakan sebuah dunia di mana tak satu pun negara memiliki senjata nuklir. (tepuk tangan) Dan setiap negara – termasuk Iran – harus punya akses ke energi nuklir untuk tujuan damai apabila ia patuh pada tanggung jawabnya dibawah Persetujuan Non-Proliferasi Nuklir. Komitmen itu merupakan inti dari Persetujuan itu, dan harus diberikan kepada semua pihak yang mematuhinya.
Isu keempat yang akan saya tanggapi adalah demokrasi. (tepuk tangan)
Saya percaya pada sebuah sistem pemerintahan yang memberi hak bersuara kepada rakyatnya, dan yang menghormati penegakan hukum serta hak untuk semua manusia. Saya tahu bahwa ada kontroversi tentang penggalakkan demokrasi dalam tahun-tahun terakhir ini, dan sebagian dari kontroversi ini terkait dengan perang di Irak. Saya perjelas: sistem pemerintahan apa pun tidak bisa dipaksakan kepada sebuah negara oleh negara lainnya.
Tetapi hal itu tidak mengurangi komitmen saya kepada negara-negara yang mencerminkan keinginan rakyatnya. Setiap negara menghidupkan prinsip-prinsipnya dengan caranya sendiri, yang berasal dari tradisi rakyatnya. Amerika tidak berpretensi tahu apa yang terbaik untuk semua orang, sebagaimana juga kami tidak berpretensi bahwa kami bisa menentukan hasil dari sebuah pemilihan damai. Tetapi saya memiliki keyakinan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bahwa semua orang merindukan hal-hal tertentu: Kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dan ikut menentukan bagaimana bentuk pemerintahan; mempercayai penegakan hukum dan penyelenggaraan keadilan yang sama untuk setiap orang; pemerintahan yang transparan dan tidak mencuri dari rakyatnya; kebebasan untuk hidup sesuai pilihan masing-masing. Itu bukan sekedar ide-ide Amerika, itu adalah hak asasi manusia dan oleh karena itu kami akan mendukungnya di mana saja.
Tak ada garis lurus untuk menciptakan janji itu. Tetapi yang jelas adalah: pemerintahan- pemerintahan yang melindungi hak-hak ini pada akhirnya akan lebih stabil, sukses dan aman. Tak ada garis lurus untuk menciptakan janji itu. Tetapi yang jelas adalah: Memberangus ide-ide tidak pernah berhasil melenyapkannya. Amerika menghormati hak-hak dari semua suara damai dan patuh hukum agar didengar di seluruh dunia meskipun kita tidak sepakat dengan mereka. Dan kami menyambut gembira semua pemerintahan terpilih dan damai – asalkan mereka memerintah dengan menghormati rakyatnya. Dimanapun kekuasaan itu berada, pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat merupakan standar tunggal untuk semua fihak yang memegang kekuasaan, Butir ini penting karena ada yang memperjuangkan demokrasi hanya pada saat mereka tidak berkuasa; setelah berkuasa, mereka secara keji memberangus hak-hak orang lain. (tepuk tangan) Di manapun kekuasaan itu berada, pemerintahan dari rakyat dan
untuk rakyat merupakan standar tunggal untuk semua pihak yang memegang kekuasaan. anda harus mempertahankan kekuasaan lewat konsensus, bukan pemaksaan; anda harus menghormati hak-hak minoritas, dan berpartisipasi dalam semangat toleransi dan kompromi, anda harus mendahulukan kepentingan rakyat anda dan usaha sah dari proses politik di atas kepentingan partai. Tanpa ramuan ini pemilihan saja tidak akan menciptakan demokrasi yang murni.
ANGGOTA HADIRIN: Barack Obama, kami cinta anda!
PRESIDEN OBAMA: Terima kasih. (tepuk tangan)
Isu kelima yang harus kita tanggapi bersama adalah kebebasan beragama. Islam memiliki sebuah tradisi toleransi yang patut dibanggakan. Kita menyaksikan hal ini dalam sejarah Andalusia dan Kordoba. Saya menyaksikan hal itu langsung ketika masih kanak-kanak di Indonesia , di mana warga Kristen yang saleh bebas beribadah di sebuah negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Itulah semangat yang kita butuhkan kini. Orang di setiap negara harus bebas memilih dan menjalankan keyakinan mereka berdasarkan keyakinan pikiran, hati dan jiwa. Toleransi ini penting agar agama bisa berkembang, tetapi juga ditantang dengan berbagai cara.
Di kalangan Muslim tertentu ada kecenderungan yang merisaukan, yakni mengukur kedalaman keyakinan diri sendiri lewat penolakan keyakinan orang lain. Kebhinekaan agama yang memperkaya harus ditegakkan – apakah itu kelompok Maronit di Lebanon atau Koptik di Mesir. (tepuk tangan) Dan garis pemisah juga harus dihilangkan di antara warga Muslim, sebagaimana perpecahan antara Sunni dan Syiah telah mengakibatkan kekerasan yang tragis, khususnya di Irak.
Kebebasan beragama penting bagi kemampuan rakyat hidup bersama. Kita harus senantiasa menelaah cara-cara yang kita pakai untuk melindunginya. Misalnya, di Amerika Serikat, peraturan sumbangan amal telah mempersulit warga Muslim untuk memenuhi kewajiban agama mereka. Itulah sebabnya saya bertekad untuk bekerja sama dengan warga Muslim Amerika guna memastikan mereka bisa memenuhi zakat.
Juga penting agar negara-negara Barat mencegah larangan kepada warganegara Muslim untuk mempraktikkan agama sesuai kehendak mereka – misalnya, dengan mendikte pakaian apa yang boleh dikenakan seorang perempuan Muslim. Sederhananya, kita tidak bisa menyembunyikan ketidaksenangan terhadap agama apapun lewat alasan liberalisme.

Keyakinan seharusnya mempersatukan kita. Itulah sebabnya kami mengikhtiarkan proyek-proyek di Amerika yang mempertemukan warga Kristen, Muslim dan Yahudi. Itulah sebabnya kami menyambut gembira usaha dialog Antar Agama Raja Abdullah dan kepemimpinan Turki dalam Aliansi Keberadaban. Di seluruh dunia kita bisa memanfaatkan dialog menjadi pelayanan Antar Keyakinan, sehingga jembatan di antara berbagai rakyat mengarah pada tindakan – apakah itu berupa perang melawan malaria di Afrika atau menyediakan bantuan bencana alam.
Isu keenam yang ingin saya tanggapi adalah hak-hak perempuan.
Saya tahu ada perdebatan tentang isu ini. Saya menolak pandangan beberapa pihak di Barat bahwa perempuan yang memilih untuk menutupi rambutnya seakan-akan tidak memiliki persamaan hak, tetapi saya juga berpendapat bahwa seorang perempuan yang tidak bisa menikmati pendidikan tidak diberi kesamaan hak.. Dan bukan kebetulan bahwa negara-negara di mana kaum perempuannya terdidik secara baik juga makmur.
Saya perjelas: isu-isu mengenai persamaan hak perempuan bukan semata-mata merupakan isu untuk Islam. Di Turki , Pakistan , Bangladesh dan Indonesia , kita saksikan di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim, mereka memilih seorang perempuan untuk memimpin. Sementara itu, perjuangan bagi persamaan hak perempuan masih terus merupakan aspek dalam kehidupan di Amerika, dan di negara-negara di seluruh dunia. Itulah sebabnya Amerika akan bermitra dengan setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim guna mendukung perluasan pemberantasan buta huruf untuk perempuan, dan membantu perempuan muda memperjuangkan pekerjaan lewat pinjaman untuk usaha kecil yang membantu rakyat merealisasikan cita-cita mereka.
Saya yakin putri-putri kita bisa menyumbang kepada masyarakat setara seperti putra-putra kita, (tepuk tangan) dan kemakmuran kita bersama bisa dimajukan dengan memberi kesempatan kepada semua orang – laki-laki dan perempuan – mencapai potensi mereka sepenuhnya. Saya berpendapat perempuan tidak harus membuat pilihan sama seperti laki-laki agar mencapai kesamaan, dan saya menghormati perempuan yang memilih peran tradisional dalam menjalankan kehidupan mereka. Tetapi hal itu haruslah merupakan pilihan mereka sendiri.
Akhirnya, saya ingin membahas pembangunan ekonomi dan kesempatan.
Saya tahu untuk banyak kalangan, wajah globalisasi bertentangan. Internet dan televisi bisa mengantarkan pengetahuan dan informasi, tetapi juga seksualitas yang bersifat ofensif dan kekerasan tak berperi kemanusiaan. Perdagangan bisa menciptakan kekayaan dan peluang baru, tetapi juga gangguan dan perubahan di masyarakat. Di semua negara – termasuk negara saya – perubahan ini bisa menyebabkan ketakutan. Ketakutan karena akibat modernitas kita kehilangan kendali atas pilihan ekonomi kita, politik kita dan yang terpenting, identitas kita – hal-hal yang paling kita hargai dari masyarakat kita, keluarga kita, tradisi kita dan keyakinan kita.
Tetapi saya juga tahu kemajuan manusia tidak bisa ditampik. Tidak perlu ada kontradiksi antara pembangunan dan tradisi. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan membina ekonomi mereka sambil tetap mempertahankan budaya mereka. Hal yang sama juga berlaku pada kemajuan mengagumkan dalam Islam mulai dari Kuala Lumpur sampai ke Dubai . Di masa kuno dan di masa kita, masyarakat Muslim membuktikan bahwa mereka mampu berada di garis depan inovasi dan pendidikan.
Ini penting karena tak ada strategi pembangunan yang semata-mata didasarkan pada apa yang dihasilkan tanah, dan strategi pembangunan juga tidak bisa dipertahankan kalau generasi mudanya tidak memiliki pekerjaan. Banyak Negara Teluk menikmati kekayaan sebagai akibat penghasilan minyaknya, dan beberapa sudah mulai memusatkan perhatian pada pembangunan yang lebih luas. Tetapi kita semua harus menyadari bahwa pendidikan dan inovasi akan menjadi faktor penentu dari abad ke 21. (tepuk tangan) dan di banyak masyarakat Muslim masih kekurangan investasi dalam bidang-bidang ini..Saya tekankan hal itu di negara saya. Dan sementara Amerika di masa lalu memusatkan perhatian pada minyak dan gas alam di bagian dunia ini, kami kini menghendaki hubungan yang lebih luas.
Dalam pendidikan, kami akan memperluas program pertukaran dan memperbanyak bea siswa, seperti yang mengantar ayah saya ke Amerika, sementara juga mendorong lebih banyak warga Amerika untuk belajar di tengah masyarakat Muslim. Dan kami akan menempatkan siswa-siswa Muslim yang menjanjikan di tempat-tempat magang di Amerika; melakukan investasi dalam pembelajaran online untuk guru-guru dan anak-anak di seluruh dunia; dan menciptakan jaringan online baru, sehingga seorang remaja di Kansas mampu berkomunikasi langsung dengan remaja di Kairo.
Dalam rangka pembangunan ekonomi, kami akan menciptakan sebuah korps relawan bisnis baru untuk bermitra dengan counterpartnya di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Dan saya akan menyelenggarakan KTT Kewiraswastaan tahun ini untuk mengidentifikasi bagaimana kita bisa mempererat hubungan antara pemimpin bisnis, yayasan dan wiraswasta sosial di Amerika dan masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Dalam bidang sains dan teknologi, kami akan meluncurkan sebuah dana baru untuk mendukung pembangunan teknologi di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim, dan membantu mentransfer ide-ide ke pasar-pasar sehingga tercipta lapangan pekerjaan. Kami akan membuka pusat keunggulan sains di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara serta mengangkat Utusan Sains baru untuk bekerja sama dalam program-program yang mengembangkan sumber energi baru, menciptakan lapangan pekerjaan hijau, digitalisasi catatan, air bersih dan menumbuhkan tanaman panen baru. Dan hari ini saya mengumumkan sebuah usaha global baru bersama Organisasi Konferensi Islam guna memberantas polio. Dan kita juga akan memperluas kemitraan dengan masyarakat Muslim guna menggalakkan kesehatan anak dan ibu.
Semua ini harus dilakukan lewat kemitraan. Rakyat Amerika siap bergabung dengan warganegara dan pemerintahan; organisasi kemasyarakatan, pemimpin agama dan bisnis di masyarakat Muslim diseluruh dunia guna membantu rakyat kita memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.
Isu-isu yang telah saya uraikan tidak mudah ditanggapi. Tetapi kita punya tanggung jawab untuk bergabung demi memperjuangkan dunia yang kita cita-citakan – sebuah dunia di mana ekstremis tidak lagi mengancam rakyat kita, dan pasukan Amerika bisa pulang; sebuah dunia di mana rakyat Israel dan Palestina masing-masing memiliki negara mereka sendiri yang aman, dan energi nuklir dipergunakan untuk tujuan damai; sebuah dunia di mana pemerintahan melayani warganegaranya serta hak-hak dari semua umat Allah dihormati. Ini merupakan kepentingan bersama. Itulah dunia yang kita cita-citakan, tetapi hal itu hanya kita bisa capai bersama.
Saya tahu ada banyak - Muslim dan non-Muslim - yang mempertanyakan apakah kita bisa membina permulaan baru ini. Beberapa ingin menghasut api perpecahan, dan menghalangi kemajuan. Beberapa mengatakan hal ini tidak ada gunanya – bahwa kita sudah ditakdirkan untuk berseteru dan berbagai peradaban ditakdirkan beradu. Banyak lagi yang sekedar skeptis bahwa perubahan nyata bisa terselenggara. Begitu banyak ketakutan, begitu banyak ketidak percayaan. Tetapi kalau kita memilih untuk terperangkap dalam masa lalu maka kita tidak pernah akan melangkah maju. Dan saya secara khusus ingin mengatakan kepada generasi muda dari setiap kepercayaan, di setiap negara – anda, lebih dari orang lain, memiliki kemampuan untuk menata kembali dunia, menyusun kembali dunia.
Kita semua menghuni dunia ini untuk waktu yang singkat. Pertanyaannya adalah apakah kita melewatkan waktu itu terpusat pada hal-hal yang memecah belah kita, atau apakah kita mendedikasikan diri pada usaha – usaha berkesinambungan – untuk mencapai kesamaan, memusatkan perhatian pada masa depan bagi anak-anak kita dan menghargai harga diri semua insan manusia..
Hal-hal ini tidaklah mudah. Lebih mudah memulai perang ketimbang menghentikannya. Lebih mudah menuduh pihak lain ketimbang melakukan introspeksi diri; untuk melihat apa yang berbeda pada diri seseorang ketimbang menemukan kesamaan kita. Tetapi ada pula sebuah aturan yang merupakan inti setiap agama – bahwa kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka. Kebenaran ini berlaku lintas negara dan lintas rakyat – sebuah keyakinan yang tidak baru, yang tidak hitam atau putih atau coklat; bukan kebenaran Kristen, atau Muslim atau Yahudi. Ini merupakan keyakinan yang berdetak dalam dari buaian keberadaban, dan masih tetap berdetak dalam jantung miliaran manusia. Ini merupakan rasa percaya pada orang lain, dan hal itulah yang membawa saya kesini hari ini.
Kita memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia yang kita cita-citakan, tetapi hanya apabila kita punya keberanian untuk memasuki awal yang baru, sambil ingat pada apa yang tertulis.
ALKitab Suci Al Quran mengatakan kepada kita, “Wahai manusia! Sesungguhnya kami telah ciptakan kamu sekalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal…”
Talmud mengatakan kepada kita: “Seluruh Torah adalah untuk maksud menggalakkan perdamaian.”
Kitab Suci Injil mengatakan pada kita, “Diberkatilah pencipta perdamaian, karena mereka akan disebut putra-putra Allah.” (tepuk tangan)
Rakyat seluruh dunia bisa hidup bersama dalam damai. Kita tahu itu merupakan visi Allah. Kini, itu menjadi kewajiban kita di Dunia. Terima kasih. Dan semoga damai Allah bersama anda. Terima kasih banyak. Terima kasih (tepuk tangan)
TAMAT
2:05 siang (Lokal)
(end transcript)
Sumber: America.gov
http://www.america. gov/st/peacesec- english/2009/ June/20090604132 021abretnuh0. 923443.html

2020/01/23

Hijrah ke Transportasi Umum


Image may contain: sky, skyscraper, bridge, car and outdoorAda jalur busway yang lancar, tapi banyak penghuni kota ini yang seolah berlomba-lomba memenuhi jalan raya dengan kendaraannya masing-masing. Tumpah ruah lah kendaraan roda 4 di jalanan. Macet!

Pengen disebut kaya? Have people? I think that's not a good way to show your wealthy.

Kota-kota di negara maju yg penduduknya lebih sejahtera dan 'have more' malah lebih sadar dengan kebermanfaatan public transportation demi kenyamanan kotanya.

Hijrah yuk!



Alhamdulillah saya sendiri sudah 5 tahunan lebih markirin mobil Senin-Jumat di garasi rumah (kecuali hujan deras dan benar2 urgent). Nyaman-nyaman aja tuh. Tinggal membiasakan aja. Plus sedikit mindset changing. Yuk!
.
Sekarang pilihan transportasi umum dah makin bervariasi. Ada KRL, MRT, ada bus TJ yg rutenya terus bertambah, ada moda transportasi feeder dari kota-kota satelit, bahkan ada mobil omprengan ala-ala nebengDOTcom yg bisa dipilih sesuai kemauan dan kemampuan. Hehe. Oh ya, bentar lagi juga bakal ada LRT JaBoDeBek.
.
Jadi teringat konsep merubah bangsa ala Aa Gym:
1. Mulai dari hal-hal yang kecil.
2. Mulai dari diri sendiri.
3. Mulai dari saat ini!
Bismillah!
.
#guratanSore #fersus #jakarta #transjakarta #jakartatraffic #jakartamajubersama
*foto istimewa, Jan 2020.

2015/10/09

Hari pelanggan, manajemen Zalora jadi kurir

JAKARTA. Dalam menyambut Hari Pelanggan Nasional 2015 yang jatuh pada 4 September 2015, Zalora Indonesia membuat program bertajuk “special delivery”.
Di program ini, manajemen Zalora “bertugas” menjadi kurir dan mengirimkan produk yang dipesan konsumen. Pengiriman langsung oleh manajemen ini dilakukan selama dua hari, yakni  Kamis (3/9) dan Jumat (4/9). 
Untuk hari Kamis (3/9) yang mengirimkan pesanan pelanggan adalah Feri Susanto, Head of Customer Service Zalora Indonesia. Sedangkan, “Untuk hari Jumat (4/9) pengiriman dilakukan oleh Head of Marketing Zalora dan CEO Zalora yang baru,” kata Wafi Dirayati, Public Relation Officer Zalora, Kamis (3/9).
Anthony Fung, Managing Director Zalora Indonesia menambahkan, program ini digelar sebagai rasa terima kasih Zalora atas dukungan setia para pelanggan. Untuk itu Zalora berupaya untuk terus menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Menurut Antony, Zalora terus meningkatkan layanan dan kemudahan dalam berbelanja online. Misalnya, kemudahan pelanggan dalam proses pengembalian dan penukaran barang yang dapat dilakukan dalam waktu 30 hari setelah order diproses.

Selain dari sisi layanan, Zalora juga terus menambah variasi produknya. Saat ini, koleksi produk Zalora sudah mencapai lebih dari 70.000 produk pakaian, sepatu, tas, aksesoris, busana muslim, hingga kosmetik.
Saat ini, kata Anthony, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk. Dengan pasar sebesar itu, Zalora melihat potensi pasar belanja online yang sangat besar.
Editor: Hendra Gunawan. 




2009/09/04

Kontes Ratu Kecantikan?

Tak akan ada gadis sumbing terpilih menjadi ratu kecantikan, meski IQ-nya tinggi. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke-268

Oleh: Dr. Adian Husaini*

Hidayatullah. com--Menjelang bulan suci Ramadhan 1430 Hijriah, media massa Indonesia banyak menyiarkan berita tentang prestasi yang diraih oleh Zivanna Letisha Siregar, anak Indonesia yang ikut dalam Kontes Ratu Kecantikan Sejagad (Miss Universe) 2009.

Hasil jajak pendapat di missuniverse. com pada Kamis (20/8/2009) menunjukkan, Zizi – panggilan Zivanna – menduduki peringkat ketiga, satu prestasi yang belum pernah diraih oleh putri Indonesia sebelumnya. Prestasi itu diraih karena banyaknya orang Indonesia yang mendukungnya lewat polling. Media massa pun gegap gempita mendukungnya. Banyak yang secara terbuka bangga dan berharap, Zizi akan menang dalam kontes Miss Universe tersebut.

Menariknya, hampir tidak tampak lagi suara yang mempersoalkan keikutsertaan wakil Indonesia tersebut di pentas pemilihan Ratu Sejagad. Nyaris tak terdengar suara MUI, Departemen Agama, NU, Muhammadiyah, dan sebagainya. Seolah-olah kehadiran Zizi di pentas kecantikan internasional itu memang sudah direstui oleh bangsa Indonesia. Padahal, dalam kontes tersebut, Zizi menampilkan pakaian bikini yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu mengundang kontroversi.

Begitu kuatnya arus global informasi tersebut, sehingga mampu menyekat suara-suara yang berbeda. Semua seperti digiring untuk bungkam. Seolah-olah banyak yang sudah tahu akan resiko yang dihadapi jika berani mempersoalkan hal-hal seperti ini, maka akan dengan mudah dikecam sebagai manusia yang sok moralis, menghambat kebebasan berekspresi, kaum radikal, dan sebagainya.

Mungkin, sadar akan kekuatan besar seperti itulah, maka banyak yang memilih diam, atau enggan berkomentar. Semua seperti sadar bahwa sekarang adalah zaman kebebasan. Ini zaman liberal. Semua serba boleh. Maksiat atau tidak maksiat tidak peduli lagi. Yang penting seru! Yang penting enak ditonton! Yang penting menghibur! Yang penting menghasilkan uang! Persetan dengan semua nilai moral atau agama!

Padahal, diukur dari sudut pandang Islam, jelas keikutsertaan dalam kontes kecantikan seperti kontes Miss Universe adalah perbuatan haram. Itu jelas dosa! Itulah kemungkaran yang sangat nyata; mengumbar aurat di muka umum. Mungkin Zizi dan para pendukungnya berpikir bahwa tubuh yang dimilikinya adalah miliknya sendiri, dan dia merasa seratus persen berhak menggunakannya untuk tujuan apa saja sesuai kehendaknya. Tidak ada urusan dengan aturan Allah SWT. Mungkin, mereka juga berpikir, bahwa toh, tindakan itu tidak merugikan orang lain! Tidak mengganggu lain. Apa salahnya!

Salah satu media internet yang mengkritik keras keikutsertaan putri Indonesia dalam ajang Miss Universe 2009 itu adalah www.voa-islam. com. Situs ini secara tegas mengkritik kontes tersebut: ”Beginikah kiblat kemajuan sebuah peradaban di mana wanitanya harus berani meludahi ajaran para Nabi, terutama Nabi Muhammad Saw? Beginikah simbol sebuah kemajuan peradaban, di mana wanitanya akan dihormati manakala berani membuka dada dan paha? Ataukah beginikah standar kecantikan wanita manakala layak tubuhnya dijadikan simbol penglaris dagangan saja?”

Dalam suasana gegap gempitanya paham kebebasan dan – meminjam istilah Taufik Ismail -- ”Gerakan Syahwat Merdeka” di Indonesia, memang suara-suara yang menyerukan agar manusia Indonesia menjadi manusia-manusia yang lebih adil dan beradab menjadi tenggelam. Padahal, ada al-Quran sudah mengajak perempuan untuk menutup auratnya: "Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudungnya ke dadanya" (QS An-Nur:31).

Nabi Muhammad saw juga pernah bersabda: "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain, dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim)

Betapa pun, Zizi adalah Muslimah. Bahkan, konon, ia adalah lulusan sebuah SMU Islam di Jakarta. Yang harus dilakukan jika seorang Muslim/Muslimah ketika melakukan tindakan dosa adalah bertobat. Bukan malah bangga dengan tindakannya dan mengajak orang lain untuk mengikuti tindakan dosanya. Apakah Zizi, kedua orang tua, dan pendukungnya yang Muslim tidak tahu bahwa tindakan mengumbar aurat seperti itu adalah tindakan dosa? Sebagai sesama Muslim, kita WAJIB mengimbau dan menasehatinya. Kita tidak bertanggung jawab atas tindakannya. Masing-masing kita akan bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri di hadapan Allah.

Sapi perah

Jika Zizi dan para pendukungnya enggan mendengar pendapat yang masih berbau agama, ada baiknya juga disimak pendapat Dr. Daoed Joesoef, seorang cendekiawan yang dalam sejarah Indonesia dikenal sebagai tokoh sekular. Daoed Joesoef pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) selama satu periode (1977-1982). Semasa hidupnya, Daoed Joesoef dikenal dengan pemikirannya yang sekular.

Pemikirannya yang sekular telah banyak mengundang kritik dari para tokoh Islam. Tetapi, ada satu sisi pemikirannya sejalan dengan tokoh-tokoh Islam di Indonesia, yaitu kritik-kritiknya yang keras dan tajam terhadap keberadaan kontes ratu-ratuan. Daoed Joesoef adalah doktor lulusan Sorbonne Perancis (1972) dan Ketua Dewan Direktur CSIS (1972-1998). Ia juga pernah menjadi anggota pengurus organisasi ”Angkatan Seni Rupa Indonesia” di Medan (1946), dan Ketua cabang Yogyakarta untuk organisasi ”Seniman Indonesia Muda” (1946-1947).

Betapa sekularnya pemikiran Daoed Joesoef bisa disimak dari sikapnya yang tidak mau mengucapkan salam Islam saat menjabat Menteri P&K. Dalam memoarnya yang terbit tahun 2006 berjudul ”Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran”, Daoed Joesoef memberikan alasan: ”Aku katakan, bahwa aku berpidato sebagai Menteri dari Negara Republik Indonesia yang adalah Negara Kebangsaan yang serba majemuk, multikultural, multiagama dan kepercayaan, multi suku dan asal-usul, dan lain-lain, bukan negara agama dan pasti bukan negara Islam.”

Tentu saja, jika diukur pada tataran sekarang, pandangan dan sikap Daoed Joesoef semacam itu tampak ganjil. Tetapi, tidak semua pendapat Daoed Joesoef perlu ditolak. Ada pendapatnya yang sangat menarik untuk disimak dan direnungkan. Sebagai cendekiawan, pandangannya terhadap berbagai jenis kontes ratu kecantikan, bisa dikatakan sangat tajam dan mendasar.

Saat menjadi Menteri P&K pula, Daoed Joesoef menyatakan secara terbuka penolakannya terhadap segala jenis pemilihan miss dan ratu kecantikan. Ketika itu memang sedang marak-maraknya promosi aneka ragam miss, ada Miss Kacamata Rayban, Miss Jengki, Miss Fiat, Miss Pantai, di samping pemilihan ratu ayu daerah, ratu ayu Indonesia, yang langsung dikaitkan dengan berbagai jenis keratuan internasional. Dan semuanya, tulis Daoed Joesoef, ”menyatakan demi manfaat dan kegunaan (pariwisata) serta keharuman nama dan martabat Indonesia.”

Apa kata Daoed Joesoef tentang semua jenis ratu-ratuan tersebut? ”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika. Janganlah menutup-nutupi target keuntungan bisnis itu dengan dalih muluk-muluk, sampai-sampai mengatasnamakan bangsa dan negara,” tulis Daoed Joesoef.

Menurut mantan dosen FE-UI ini, wanita yang terjebak ke dalam kontes ratu-ratuan, tidak menyadari dirinya telah terlena, terbius, tidak menyadari bahaya yang mengancam dirinya. Itu ibarat perokok atau pemadat yang melupakan begitu saja nikotin atau candu yang jelas merusak kesehatannya. Lebih jauh, Daoed Joesoef menyampaikan kritik pedasnya: ”Pendek kata kalau di zaman dahulu para penguasa (raja) saling mengirim hadiah berupa perempuan, zaman sekarang pebisnis yang berkedok lembaga kecantikan, dengan dukungan pemerintah dan restu publik, mengirim perempuan pilihan untuk turut ”meramaikan” pesta kecantikan perempuan di forum internasional.”

Dari 900 halaman lebih memoarnya tersebut, Daoed Joesoef memberikan porsi cukup panjang (hal. 649-657) untuk menguraikan buruknya praktik-praktik ratu-ratuan bagi perempuan itu sendiri. Perempuan tentu boleh tampil cantik. Tapi, Daoed Joesoef mengingatkan tiga hal. Pertama, jangan ia diumbar, dibiarkan untuk dieksploitasi seenaknya oleh orang/pihak lain hingga membahayakan dirinya sendiri. Kedua, jangan memupuknya secara berlebihan, karena bagaimana pun kecantikan itu hanya setebal kulit. Ketiga, kecantikan yang dipupuk dan lalu dijadikan standar personalitas perempuan berpotensi menjadi liang kubur perempuan yang bersangkutan. Bila kecantikan itu redup, karena hanya setebal kulit, berarti perempuan itu tidak dapat lagi memenuhi standar yang telah dipatoknya sendiri. Orang lain, termasuk suaminya, akan membelakanginya, lalu berpaling ke perempuan cantik lain.

Semasa belajar di Paris, Daoed Joesoef mengaku pernah membaca sebuah kasus seorang guru matematika dipecat oleh Menteri Pendidikan Nasional Perancis, gara-gara guru tersebut mengikuti kontes ratu kecantikan daerah yang merupakan awal dari pemilihan ratu kecantikan nasional. Ketika itu tidak ada media yang membelanya, karena publik menganggap kegiatan seperti itu tidak pantas dilakukan seorang guru. Karena itu, menurutnya, jika ada pendidik yang membela kegiatan pemilihan ratu ayu, pantas sekali dipertanyakan bagaimana keadaan nuraninya.

”Apa kata inteleknya tidak perlu dipersoalkan, karena sekarang ini keintelektualan bisa disewa per hari, per minggu, per bulan, per tahun, bahkan permanen, dengan honor yang lumayan. Artinya, even seorang intelek bisa saja melacurkan kemurnian inteleknya karena nurani sudah diredam oleh uang,” tulis Daoed Joesoef.

Daoed Joesoef menolak argumentasi bahwa kontes kecantikan juga menonjolkan sisi-sisi intelektual perempuan dan banyak pesertanya yang mahasiswi. Juga ia menolak alasan bahwa penggunaan pakaian renang dalam kontes semacam itu adalah hal yang biasa. ”Namun tampil berbaju renang melenggang di catwalk, ini soal yang berbeda. Gadis itu bukan untuk mandi, tapi disiapkan, didandani, dengan sengaja, supaya enak ditonton, bisa dinikmati penonjolan bagian tubuh keperempuanannya, yang biasanya tidak diobral untuk setiap orang,” tulis Daoed Joesoef lebih jauh.

Bahkan, Daoed Joesoef menyamakan peserta kontes kecantikan itu sama dengan sapi perah: ”setelah dibersihkan lalu diukur badan termasuk buah dada (badan)nya dan kemudian diperas susunya untuk dijual, tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya sudah dimanfaatkan, dijadikan sapi perah. Untuk kepentingan dan keuntungan siapa?”

Terhadap orang yang menyatakan bahwa yang dinilai dalam kontes kecantikan bukan hanya kecantikannya, tetapi juga otaknya, sikapnya, dan keberaniannya, Daoed Joesoef menyatakan, bahwa semua itu hanya embel-embel guna menutupi kriterium kecantikan yang tetap diunggulkan. ”Percayalah, tidak akan ada gadis sumbing yang akan terpilih menjadi ratu betapa pun tinggi IQ-nya, terpuji sikapnya atau keberaniannya yang mengagumkan,” tulisnya.

Terhadap alasan kegunaan kontes ratu kecantikan untuk promosi wisata dan penarikan devisa, Daoed Joesoef menyebutnya sebagai wishful thinking belaka, untuk menarik simpati masyarakat dan dukungan pemerintah. Kalau keamanan terjamin, jaringan transpor bisa diandalkan, sistem komunikasi lancar, bisa on time, pelayanan hotel prima, maka keindahan alam Indonesia saja cukup bisa menarik wisatawan.

Lalu, apa jalan keluarnya? ”Stop all those nonsense! Hentikan semua kegiatan pemilihan ratu kecantikan yang jelas mengeksploitasi perempuan dan pasti merendahkan martabatnya!” seru Daoed Joesoef. “Namun,” lanjutnya, “kalau perempuan sendiri bergairah melakukan perbuatan yang tercela itu karena kepentingan materi sesaat tanpa mempedulikan masa depan anak-anak, ya mau bilang apa lagi!”.

Meskipun kita tidak sependapat dengan banyak pemikiran sekular Daoed Joesoef, tetapi pandangannya tentang ratu-ratuan ini patut kita acungi jempol. Kini, di tengah-tengah semakin menguatnya hegemoni liberalisme nilai-nilai moral dan menghunjamnya paham materialisme, pendapat jernih Daoed Joesoef dalam soal peran dan kedudukan perempuan perlu diperhatikan, khususnya bagi pejabat dan pemuka masyarakat. Secara terbuka Daoed Joesoef mengimbau:

“Kalaupun gadis-gadis kita yang cantik jelita lagi terpelajar, cerdas dan terampil serta berbudi pekerti terpuji dan berani, masih berhasrat menyalurkan energinya yang menggebu-gebu ke kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, siapkanlah diri mereka agar menjadi IBU yang ideal, memenuhi perempuan yang sebenarnya dalam keluarga, perannya yang paling alami. Jadi bukan peran sembarangan, karena mendidik makhluk ciptaan Tuhan yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Jangan anggap bahwa mengasuh, membesarkan dan mendidik anak secara benar bukan suatu pekerjaan yang terhormat. Pekerjaan ini memang tidak menghasilkan uang, pasti tidak membuahkan popularitas, tentu tidak akan ditampilkan oleh media massa dengan penuh kemegahan, tetapi ia pasti mengandung suatu misi yang suci…”

Demikianlah, sebuah contoh pemikiran yang jernih tentang kedudukan dan martabat perempuan. Mudah-mudahan masih ada petinggi negara dan elite masyarakat yang mendukung pemikiran semacam ini, dan kemudian berani melakukan tindakan untuk menegakkan kebenaran, meskipun resikonya, dia bisa jadi tidak akan populer. [Depok, 20 Agustus 2009/www.hidayatullah. com].